Kalau ada typo mungkin bisa minta tolong tandain ya ✅
Jadi aku bisa revisi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.KOMEN
VOTE
KOMEN
VOTE
KOMEN
VOTE
'Kau memang egois Uzumaki boruto, apa kau memang ingin melihatnya? Baiklah jika itu keinginan mu'
Huh
Huh
HuhBoruto yang tadi tertidur terbangun dengan nafas tak beraturan
"Sial, kenapa otsusuki itu sampai masuk ke dalam mimpi sih"
'Apa sebaiknya aku menceritakan nya pada tou-san? Bukankah ini masalah yang serius ttbasa'batinnya
'Ngomong-ngomong jam berapa sekarang?'
Mata nya tertuju pada jam weker di samping kasurnya'Sial, masih jam 2'
Pagi harinya
"Boruto, tumben kau bangun pagi sekali" ucap hinata melihat anaknya yang sudah rapi padahal masih pagi
"Ka-san aku ingin keluar ttbasa"
"Kau punya misi?"
"Tidak, aku hanya ingin keluar"
"Kau yakin tidak makan dulu?"
"Aku hanya sebentar ttbasa"
"Baiklah, Hati-hati"
Diperjalanan menuju kantor hokage
"Boruto, kau ingin kemana?" tanya gadis dengan surai raven
Boruto menatap sarada sekilas sebelum menjawab
"Bukan urusan mu" ia kemudian berjalan meninggal kan gadis itu"Eh? Boruto apanya yang bukan urusan ku, kita satu tim jangan membuat hal yang merugikan tim kau ingat? "
"Boruto? Kau mendengar ku? Hei!"
"Sarada, lihat " ucap boruto yang Tiba-tiba menunjuk ke arah kerumunan orang
"Entahlah, sepertinya serius"
Boruto dan Sarada pun berlari ke arah kerumunan orang-orang
"Sungguh kasihan ya, padahal istri nya baru melahirkan, tapi dia sudah pergi"
"Tapi bukankah tadi dia tiba-tiba mati?"
"Kau melihatnya, padahal selama ini dia baik-baik saja"
"Tapi, tadi sekitar pukul 6 pagi juga ada orang yang mati tiba-tiba"
"Eh? Benarkah, apa itu semacam virus"
Bisik orang-orang yang berada di kerumunan tadi
"Dia sudah mati" ucap boruto
Seketika matanya tertuju pada tangan orang itu, ada sebuah tanda
Deg
"Ta-tanda itu... "
"Sarada, kau bisa melihatnya, tanda yang ada ditangan orang itu""Tanda? " mata Sarada kemudian melihat tangan yang ditunjuk boruto
"Tidak, tidak ada tanda apapun disana"
'Tidak mungkin, pasti ini hanya kebetulan ttbasa,ya ini kebetulan mana mungkin otsusuki itu benar-benar melakukannya 'batin boruto
Flashback on
"Boruto ini pilihanmu, kau tau aku sudah menyebarkan kutukan pada semua orang yang ada di desa ini, dan yang hanya bisa melihat kutukan itu hanyalah kau dan itupun setelah orang yang terkena kutukan tiada atau sakarat"
"T-tidak mungkin"
Flashback of
'Aku harus bergegas ke kantor hokage'
Boruto seketika berlari meniggalkan Sarada menuju kantor hokage
"Sasuke, kau juga melihatnya kan pagi ini sudah lima orang yang mati mendadak"
Boruto yang sudah diambang pintu seketika berhenti
'Tou-san sedang bicara dengan paman Sasuke?'"Ya, aku juga yakin ini pasti ada hubungannya dengan otsusuki kemarin"
"Sial, sebenarnya apa yang mereka inginkan sampai melakukan ini"
"Naruto bukannya dia ingin membawa boruto"
Deg
"Soal itu aku tidak mengerti, bukankah seharusnya dia bisa langsung membawa boruto saat itu"
Tok
Tok
"Tou-san"
"Boruto? Ada apa ttbayo"
"Itu.... Apa kau nanti bisa pulang aku ingin mengatakan sesuatu"
"Eh? Baiklah akan aku usahakan"
Boruto pun keluar dari kantor hokage
"Naruto sebaiknya kau pulang , aku rasa dia akan mengatakan sesuatu yang besar"
"Eh? Benarkah dari mana kau tau ttbayo"
"Kau saja yang tidak peka"
Diperjalanan menuju rumah
"Boruto!! "
"Boruto"
"Boruto, hei kau tidak mendengar ku?"
"Sarada? Go-gomen aku tidak mendengar mu"
"Yasudah lah, tapi kau tadi meniggalkan ku, dan pergi begitu saja kau kemana? "
"........ "
"Boruto?"
"Sarada, maaf sepertinya aku harus pulang, aku sepertinya sedikit sakit ttbasa"
"Oh, baiklah"
'Dia sangat aneh? Apa ada masalah? '****
"Aku pulang"
"Boruto kau sudah pulang, kau sudah makan?"
"Aku sedang tidak selera ka-san, nanti aku akan turun untuk makan"
"Kau sakit?"
"Tidak, aku hanya ingin istirahat sejenak"
"Baiklah, jangan lupa makan nanti ya"
"Hm"
"Ka-san, ni-chan aneh, tidak biasanya dia menolak makanan" ucap hima
"Hm, kau benar hima, tapi mungkin dia memang kecapean"
'Aneh, kenapa dari tadi aku merasa pusing'Uhuk
Uhuk
"Ka-san, kau baik-baik saja?"
"Sepertinya ka-san sedikit lelah hima"
Uhuk
Uhuk
Hinata selalu batuk dan kali ini batuknya mengeluarkan darah
"Ka-san, apa sebaiknya kita kerumah sakit" tanya hima khawatir
"Tidak hima, ka-san hanya butuh is-.. " Kata-kata nya terputus Hinata jatuh dan tak sadarkan diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto,dark destiny blue eyes
FantasyDia, boruto bukan kehilangan melainkan meninggalkan