Part 23

84 3 0
                                    

Rasanya Reyna tak ingin percaya dengan satu fakta yang baru saja dirinya ketahui.

"ARRGGHHH!!" teriakan itu memenuhi kamar gadis tersebut.

"Sialan! Bisa-bisanya aku dibodohi selama ini!" sungguh Reyna tak terima dirinya dilakukan seperti ini.

Aura menusuknya sudah menguar memenuhi kamarnya.

Perlahan, ia mulai menenangkan dirinya. Lalu, setelah merasa sudah lebih tenang, Reyna keluar dari kamar berniat menghampiri Marvin.

"Misi ditambah. Kita hancurkan juga Ketua Devil's yang baru diketahui." ujar Reyna tak terbantahkan.

Seketika Marvin terdiam ditempatnya. Jujur ia ragu, namun ini sudah menjadi keputusan mutlak ketuanya.

"Baiklah, Ketua."

***

Sementara disisi lain, seorang pria dengan sebatang rokok yang tersemat dijarinya, sedang melamun dibalkon kamarnya.

"Seharusnya waktu itu aku mengikuti Reyna." monolog Azka.

"Sekarang aku kehilangan jejaknya. Aku tak mengetahui apa yang sedang dilakukannya sekarang. Dan, satu lagi sekarang dia bersama seorang pria. Aku sama sekali tidak terima." dengan tergesa, Azka keluar dari kamarnya dan mulai menghubungi seseorang.

"Jemput saya sekarang." perintah Azka kepada seseorang yang telah ia hubungi.

Hingga tak butuh waktu lama, sebuah Rolls Royce Phantom berhenti tepat didepan Azka yang sudah berada didepan gerbang mansion Reyna.

Tak ingin berlama-lama, Azka langsung masuk kedalam mobil tersebut.

Perjalanan Azka hanya butuh waktu beberapa menit saja sampai ia tiba disebuah markas organisasi.

"Selamat datang, Ketua."

***

Pagi telah tiba, Reyna dan Marvin sedang menikmati sarapan mereka masing-masing.

Beberapa menit kemudian, sarapan keduanya selesai.

"Semua perlengkapan sudah siap?" tanya Reyna.

"Sudah, Ketua. Pakaian khusus Ketua juga sudah saya siapkan."

"Bagus."

"Ah ya, Ketua saya sudah mempunyai seseorang untuk bekerja sama selama misi ini." beritahu Marvin.

"Siapa?"

"Sebentar, saya akan memanggilnya." Marvin langsung beranjak dari tempat duduknya, menuju ruang tamu.

Hingga tak lama kemudian, Marvin kembali bersama seorang pria yang kondisinya bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Pria itu terus menunduk. Namun walaupun sedang menunduk, bisa terlihat jelas wajahnya dipenuhi memar. Tak lupa juga tangan pria itu yang sedang memegang perutnya.

"Ketua, perkenalkan dia adalah sepupu saya yang kemarin sempat saya ceritakan. Namanya Sammy panggil saja Sam, dan dia yang akan membantu kita." perkenalan Marvin.

"Apakah dia sungguh akan membantu menjalankan misi kita?" ragu Reyna.

"Ya, Ketua. Karena dia ternyata salah satu anggota Devil's yang baru saya ketahui. Soal tampilannya yang seperti ini, saya sedikit memberi salam pertemuan kepada musuh organisasi kita." sindir Marvin sembari menoleh kearah Sam yang masih menunduk.

Jujur saja awalnya ia sangat terkejut saat mengetahui fakta baru juga yaitu sepupunya sendiri adalah salah satu organisasi Devil's. Padahal Marvin berkali-kali mengatakan padanya untuk tidak berurusan dengan organisasi licik tersebut.

R E Y N A (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang