Part 14

153 6 0
                                    

Reyna mencoba kembali fokus dengan berkas-berkas nya, namun kejadian tadi terus berputar di kepalanya.

"Arrgghh!"

Kamu kenapa Reyna? Biarkan saja mereka. Jangan sampai itu membuat pikiranmu terganggu. - batin Reyna.

Gadis itu harus menenangkan dirinya. Apa yang bisa membuatnya tenang? Tentu saja sebuah mainan.

Kali ini Reyna tak menghubungi Lesya, ia akan langsung pergi ke markas inti Diamond Dark.

***

Sampailah Reyna pada markas Intinya. Beberapa anggota yang melihat keberadaan sang ketua, langsung menundukkan kepala hormat.

Gadis itu segera menuju ruangannya.

"Greyqueen DMNDRK." kata Reyna, kepada komputer didepannya yang menampilkan seorang pria dengan pakaian anggotanya.

"Rayenz DMNDRK. Selamat siang, Ketua. Ada yang bisa saya bantu?"

"Siapkan saya mainan."

"Baik, Ketua. Perintah diterima."

Sambil menunggu mainan nya siap, Reyna memeriksa beberapa data organisasi yang baru masuk.

Tak lama kemudian, komputernya menyala kembali dan menampilkan anggotanya tadi.

"Rayenz DMNDRK. Ketua, semua sudah siap."

"Baiklah."

Gadis itu langsung menuju dark room dengan senyum iblisnya.

***

"Terima kasih." ucap Lesya. Gadis itu dan Azka sedang berada di sebuah cafe dekat perusahaan Reyna.

Azka hanya tersenyum menanggapi ucapan terima kasih Lesya.

"Apakah Nona benar-benar sudah merasa tenang?" tanya Azka.

"Hei, berbicaralah seperti biasa jika hanya kita berdua." Azka pun mengangguk menyetujui.

"Jadi, bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa tenang?"

"Ya, aku sudah merasa tenang. Apalagi aku sudah makan." jawab Lesya dengan cengirannya.

Hal itu membuat Azka tersenyum.

"Ehm, apa aku boleh minta tolong?" tanya Lesya.

"Selagi aku mampu, aku akan membantumu." jawab Azka.

"Aku minta tolong, jaga Reyna dengan baik. Cukup aku kehilangan saudara kembarku, jangan sampai Reyna juga pergi. Dia sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri,"
"Tanpa dia, selama ini aku tidak akan ada tempat berlindung. Aku tidak tahu sampai kapan aku akan menemani Reyna. Hanya kamu yang aku percaya menjaganya." kata Lesya dengan tatapan sendunya.

"Tenang saja, Lesya. Tanpa diminta, aku akan selalu menjaga Reyna."

***

Setelah menghabiskan hampir dua jam didalam dark room, akhirnya gadis dengan tatapan tajamnya itu keluar dari ruangan tempatnya bermain.

Sungguh sangat menguras energi, namun Reyna merasa lebih tenang sekarang.

"Rey." panggil seseorang.

Reyna menoleh kearah sumber suara. Ternyata itu adalah Lesya.

"Kamu baru selesai main?" tanya Lesya.

"Ya."

"Mengapa tidak menghubungiku?" tanya Lesya lagi.

"Aku tidak ingin mengganggu waktumu bersama Azka." jawab Reyna dengan tatapan dinginnya.

Lesya menjadi tidak enak hati, karena sudah bersama Azka tanpa sepengetahuan Reyna.

R E Y N A (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang