CHAPTER 19 : MEMORY (PART 1)

1K 122 11
                                    

2023. Pattaya, Thailand

POV : TINN

🎶I walked across an empty land
I knew the pathway like the back of my hand
I felt the earth beneath my feet
Sat by the river and it made me complete

Oh, simple thing, where have you gone?  🎶

Lagu somewhere only we know. mengalun di dalam mobil yang dikemudikan tiwson menuju ke sebuah pedesaan di pesisir pantai, pedesaan yang tidak banyak penduduk, yang konon adalah pedesaan tempat tinggal Heart dan Li-Ming dulunya. 



🎶 And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So, why don't we go?
So, why don't we go? 🎶

musik yang melodinya menenangkan, tapi arti setiap lirik-nya bermakna begitu dalam! Angin sepoi-sepoi pantai menyusup menguarkan aroma asin lewat jendela mobil yang terbuka lebar. membelai rambut dan mengusap kulit dengan lembut.

"Aw, aku cuma mau membantumu bro, mana ku tau phobia mu sudah sembuh" tiwson berkata sambil mengemudi mobil.

"aku cuma tidak mau gun berpikiran overthinking, dia baru keluar dari rumah sakit. aku sudah melepas masa laluku woi.. aku lebih mau fokus dengan masa kini, bersyukurlah aku sekarang tidak merasa apapun saat melihat api, kufikir aku sudah bisa mengatasi phobianya" tinn berkata dikursi penumpang, Gun duduk bersama tinn dikursi penumpang, tertidur di pundak tinn, tidak mendengar apa yang dibicarakan dua bestie ini

"Gun ingin mengenal mereka, dia peduli denganmu tinn. Apa salah nya melihat sejarah?" sahut tiwson.

"Jadi kamu sudah berhenti mencari tau siapa Li-Ming sekarang?" tambah tiwson

"Akan lebih baik jika Li-Ming ternyata tidak bereinkarnasi, aku sudah punya gun, aku sudah bisa mengatasi phobia apiku, apalagi yang kubutuhkan"

"Tapi bisa jadi Li-Ming itu gun bukan?"

"Bagaimana kalau bukan?"

"aku sudah mendengar kisah hidup Li-Ming, ah aku ingin dia bahagia" kata tiwson sambil memandang tinn dari kaca

Siapa yang menyangka berawal dari mendengar curhatan tinn tentang kisah masa lalunya bersama Li-Ming dan bagaimana dia menderita pobia gara-gara itu, seminggu yang lalu dia berkenalan dengan atlet badminton wanita bernama Earn, yang mana dia adalah cucu dari leng mantan karyawan paman jim yang juga sudah meninggal sepuluh tahun lalu.

Entah bagaimana apakah dunia memang begitu sempit, ataukah cara indah Tuhan memberi kebahagiaan kepada anak-anaknya,Dari Sanalah Tiwson mengenal Li-Ming hingga menemukan jejaknya dimana-mana, tiwson bermaksud ingin mencari tahu soal heart untuk membantu tinn menyembuhkan pobianya, tapi sayangnya, dia tidak mendapat apa-apa, bahkan orang sesepuh yang masih hidup didesa itu sejak tahun 80'an, mereka bahkan tidak tau ada anak bernama heart yang tinggal didesa itu. Hingga akhirnya dia datang ke makam Li-Ming dan menemukan bahwa ada yang aneh, makam itu didesain untuk dua orang, tiwson menyimpulkan bahwa mungkin makam itu untuk Heart dan Li-Ming.

Tiwson sempat ingin memverifikasi dan menanyakan ke earn, tapi Bahkan earn tidak tau soal heart, Earn berkata memang makam itu didesain untuk dua orang, menurut kakek leng dulu ada seseorang yang meninggal bersama Li-Ming dan dikubur bersama nya, tapi sampai sekarang identitasnya tidak terungkap. Atau Mungkin kakeknya tau sesuatu tapi dia memilih diam. bahkan earn heran darimana tiwson tau bahwa Li-Ming meninggal bersama dengan seseorang. Sepertinya memang desa itu benar-benar tidak pernah mencatat bahwa ada seseorang bernama Heart yang pernah hidup didunia ini.

SUNEIDESIS (KATA HATI) HEART-LIMING STORY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang