CHAPTER 8 : MUSIM PANAS DI MITTELBERGHEIM (PART 1)

1.2K 138 6
                                    

2023. Solvoire, Mittelbergheim, Perancis.

POV : GUN

Gun menghabiskan waktu 3 hari di tempat kediaman Tinn, lalu hari keempat, dia akan kembali ke thailand bersama Tinn, Ibu tinn membelikan tiket dihari yang sama dengannya, agar tinn tidak pulang ke thailand sendirian, karena orang tua tinn berencana akan mengunjungi peternakan milik keluarga phuwin di swiss terlebih dahulu.

HARI KE - 1

Gun Membuka mata terkena silau cahaya matahari, seseorang baru saja membuka gordyn jendela besar dikamarnya

"Maaf membangunkanmu, tapi tuan tinn menyuruhku membuka jendela, anda bisa pergi ke bawah mengambil sarapan!" kata seseorang, gun menoleh, dia adalah salah satu pelayan di mansion tinn, gun bangun menganggukkan kepalanya kepada pelayan itu. dia mengucek matanya lalu kekamar mandi, cuci muka dan sikat gigi. Tuan pemilik kamar sedang tidak ada di singgasananya, jadi gun bebas bergerak kesana kemari.

Selesai dengan urusannya dikamar mandi, gun turun ke lantai bawah, melihat phuwin sedang bermain piano di ruang tengah. Gun menghampiri dan duduk disampingnya.

"Ah Bonjour bro(1), kamu sudah bangun, mau bernyanyi satu lagu denganku?" Kata phuwin lalu dia menekan tuts piano, Karena Phuwin memainkan lagu thailand yang tidak asing. Gun mengikutinya bernyanyi. Musik mengalun tidak hanya dari piano, tapi juga diiringi dengan suara kicauan burung yang mungkin bertengger di dahan-dahan pohon disekitar sini.

"Kamu bisa bermain piano" kata gun kemudian setelah selesai bernyanyi

"Sedikit"

"Tinn tidak berkata kalau kalian sedang berkumpul keluarga, kalau aku tau , aku tidak akan ikut kesini mengganggu acara keluarga kalian, aku merasa merepotkan semua orang"

"Aww, santai saja, kita semua senang kamu bertamu, anggap saja kamu sedang mengunjungi keluarga ipar dan mertua haha..."

"Apa tinn sering membawa temannya kesini?"

"tidak pernah! sepupuku itu sangat terbelakang aku bahkan tidak tau apa dia punya teman, oh satu temannya yang aku tau cuma Tiwson, dia sering kerumah tinn yang dithailand, tapi dia tidak pernah membawa siapapun ke Salvoire. kenapa? apa dia memperlakukanmu dengan buruk"

"Ah bukan, sejujurnya aku tidak dekat dengan tinn. aku baru mengobrol dengannya waktu kalian ke toko roti Mae ku, walaupun aku mengenalnya sejak disekolah tapi dia sangat angkuh tidak berbicara dengan siapapun, bahkan setelah aku mengenalnya pun, dia masih sangat angkuh, jarang berbicara, tapi sekali berbicara dia ingin semua kemauannya dituruti, jika tidak dia akan membentakku seolah-olah aku melanggar perintah raja atau apa, astaga dia sangat otoriter" kata gun yang tidak sadar berbicara panjang lebar dengan phuwin

"Hahaha... otoriter?" phuwin membalasnya dengan tawa

"Gun asal kau tau, Tinn itu... dia memang terlihat berdarah dingin, tapi jika kamu dekat dengannya kamu akan tau dia sangat konyol dan dramatis. tapi selama 18 tahun aku hidup bersamanya, aku tidak pernah melihat dia membentak ataupun otoriter pada siapapun, dia memang tegas, tapi tidak otoriter. Jika dia melakukan itu padamu maka percayalah, berarti kamu spesial. karena kamu satu-satunya" Kata phuwin. Gun hanya terdiam

Spesial katanya? apa berarti dia menganggapku benar-benar musuh, orang tidak akan sering membentak dan bersikap otoriter jika tidak dengan musuhnya! Hei, seharusnya akulah yang harus memusuhinya dan membentaknya, atas nama semua orang yang diinjak-injak oleh orang tuanya karena dibandingkan dengan Tinn.

Hahh,,, gun menghela nafas. sejujurnya dia sangat berterimakasih berkat tinn yang memperkenalkannya dengan phuwin dan janhae, dia seperti lebih dekat dengan mimpinya untuk masuk ke kingly dan jadi musisi. Jika difikir-fikir kenapa tinn mau membantunya sedemikian rupa? tapi dia ketua osis, bulan lalu dia membantu mencari pelatih untuk tim basket disekolah karena mengikuti lomba kejuaraan internasional. Dia juga sering membantu anak-anak lain, Betul! tidak ada yang spesial, dia hanya ketua osis.

SUNEIDESIS (KATA HATI) HEART-LIMING STORY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang