ALYNE - 3

284 14 0
                                    

Happy Reading!!




"Aku mau jalan sama mereka."


Niat ingin me-refresh kan pikiran hampir saja batal karena tidak mendapat izin dari sang kekasih. Alyne berusaha melepaskan cengkraman tangannya dari Rangga. "Lepasin, nggak?"

"Enggak."

Alyne menggeram kesal, menatap permusuhan Rangga yang menampilkan wajah dingin. Cowok ini benar-benar menyebalkan.

"Gue bilang masuk," Rangga masih bisa menahan diri untuk tidak meletup-letup kali ini. Dirinya sudah cukup sabar menghadapi kelakuan kekasihnya yang keras kepala.

Tidak bisa dipungkir bahwa ia khawatir karena gadis itu sempat mengeluh perutnya sakit dan sekarang wajahnya terlihat sedikit pucat. Rangga tidak akan membiarkan Alyne keluar hari ini.

"Bener kata Rangga, mending lo istirahat aja deh Lyn, lihat muka lo pucat tuh," Calista yang tak mau kena amukan Rangga ikut membujuk.

Aletta mengangguk setuju, "Kita masih bisa main besok."

Baik Aletta maupun Calista mengode agar gadis itu menurut. Demi apapun Rangga sangat menyeramkan saat marah dan mereka tidak mau terkena imbasnya, cukup sekali saja mereka merasakannya.

Sedangkan Keyza hanya mengangguk-angguk saja dari tadi. Emang pada dasarnya agak lolot ya gitu.

"Tenang aja, traktiran gue masih berlaku kok," Calista menambahi. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur, "Gue duluan ya!"

"Gue juga deh, bye Alyne!" Aletta pergi bersama Keyza, meninggalkan Alyne yang sudah memasang wajah masam.

"Ngeselin banget! Awas kamu jangan deket-deket aku!"

Rangga duduk di kursi kemudi saat memastikan Alyne sudah duduk dengan tenang. Memasangkan sabuk pengaman dan mulai menjalankan mobilnya keluar dari area parkiran sekolah.

Tangannya meraih salah satu tangan Alyne lalu menggenggamnya dan mengelusnya menggunakan ibu jari, "Bunda kangen sama lo."

" ... "

"Ke rumah gue ya?"

Alyne bergumam sebagai balasan. Menyandarkan kepalanya pada jendela seraya memejamkan mata, berusaha menghiraukan keberadaan Rangga lantaran masih merasa kesal.

Mobil berhenti di depan supermarket kemudian Rangga keluar tanpa mengatakan apapun.

"Gue nggak diajak, cih," cicit Alyne pelan. Menatap punggung cowok itu yang menghilang di balik pintu dan kembali memejamkan mata.

Tidak tahu saja Rangga kembali dengan membawa kresek penuh berisi es krim dan makanan ringan.

.♡ 🦋☁️

"Yaampun anak gadis bunda."

Alyne membalas pelukan bunda Lina—bunda Rangga—dengan erat. Menampilkan senyuman manis saat wanita tersebut memberi banyak kecupan pada pipinya.

"Kamu kemana aja nggak pernah datang jengukin bunda? Bunda kangen banget tahu."

Alyne tersenyum canggung, melirik Rangga minta pertolongan.

"Kamu ganti baju dulu gih. Bunda mau siapin makan malam buat kalian," pelukan keduanya terlepas, Bunda Lina mengelus kepala Alyne seraya tersenyum dan berlalu pergi.

"Iya, Bunda."

Beralih menatap Rangga garang, seketika matanya berbinar saat cowok itu mengulurkan kresek yang tadi ia beli. Menyambarnya dengan tidak sabaran lalu membawanya ke sofa dan duduk disana.

ALYNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang