Chapter 2

514 71 5
                                    

Xiao Zhan kini tampak seperti seorang terdakwa di hadapan ibu suri, selir Song dan beberapa prajurit istana yang berjaga di aula utama. Bagaimana bisa raja muda itu dengan santai mengatakan ingin menjadikannya selir? Hidup Zhan di dunianya sudah rumit, bagaimana bisa raja itu memperburuk nasibnya?

"Sepertinya putraku tertarik padamu. Besok bisakah Anda menemaniku berkeliling istana?" ajak ibu Suri dengan sebuah maksud dibalik ajakannya itu.

"Detektif Xiao baru saja pulih dan---"

"Aku tidak bertanya padamu, Yang Mulia," potong ibu suri menatap sang putra yang berusaha menjawab mewakili Xiao Zhan.

Merasa serba salah dengan situasi saat ini, akhirnya Xiao Zhan angkat bicara.

"Baiklah besok hamba akan menemani ibu suri berkeliling istana."

Mendengar jawaban Xiao Zhan, ibu suri tersenyum penuh arti. "Bagus. Sekarang sudah malam, silakan kalian kembali ke kamar masing-masing."

Xiao Zhan dan Yibo saling menatap kemudian memberi hormat pada ibu suri bersamaan.

"Satu lagi. Aku sudah meminta dayang menyiapkan kamar tamu untukmu dan pengikutmu itu," tambah ibu suri sebelum Xiao Zhan dan Yibo keluar dari aula utama.

"Baik terima kasih." Xiao Zhan membungkuk hormat sebelum akhirnya meninggalkan aula bersama Yibo.

Raja muda itu meminta para prajurit tak mengikutinya dengan memberikan isyarat tangan. Dia ingin memberikan penjelasan pada Xiao Zhan yang sekarang tampak begitu penuh beban.

"Laoshi Xiao, maaf sudah mengatakan hal itu di depan ibu suri. Aku hanya ingin tahu bagaimana reaksinya saja. Tenang, aku tidak akan melakukan hal yang aneh padamu. Kita tetap pada misi awal menemukan istriku dan siapa dalang di balik kematian adik iparku," ucap Yibo memberi penjelasan.

"Reaksi apa?"

"Laoshi akan tahu besok setelah menemani ibu suri berkeliling istana."

"Baiklah kalau begitu." Xiao Zhan tak banyak bicara lagi. Dia takut salah mengatakan sesuatu yang akan membuat keadaan semakin rumit.

"Tuan Xiao!" teriak Young Hun dari kejauhan sembari melambaikan tangannya. Pemuda itu tampak berlari menghampiri Xiao Zhan dan Yibo yang menghentikan langkahnya.

"Hamba kira Anda diculik lagi oleh orang-orang tak dikenal itu." Melihat raja yang masih berada di samping Xiao Zhan, Young Hun segera memberi hormat lalu berdiri di belakang Xiao Zhan.

"Kukira Tuan diculik oleh orang-orang kerajaan," bisik Young Hun yang sesekali menatap Yibo dengan tatapan segan.

Mengerti dengan situasi ini, Xiao Zhan kemudian melirik ke arah Yibo yang tampak mengerti dengan apa yang Young Hun takutkan.

"Kalau begitu, aku pergi ke kamar terlebih dulu. Kalian istirahatlah karena besok misi baru akan dimulai." Yibo akhirnya meninggalkan Young Hun dan Xiao Zhan berdua.

.....

Young Hun menutup rapat pintu setelah dia menoleh ke sekitar memastikan tak ada mata-mata.

"Tuan, apa Anda tidak merasa aneh dengan raja Wang?" tanya Young Hun hati-hati.

"Apa maksudmu?"

"Dia seperti sedang mengincarmu."

"Mengincarku?"

"Benar. Pertama kali dia melihat Anda di Lotus Pier, raja itu langsung menyebut Tuan dengan sebutan adinda. Aku yakin dia menaruh hati pada Tuan sejak pertama kali bertemu."

"Adinda?" Kepala Xiao Zhan bertambah pusing dengan rentetan peristiwa yang dialaminya seharian ini.

"Sepertinya aku harus tidur agar kepalaku bisa berpikir dengan jernih," ujar Xiao Zhan yang segera beranjak menuju ranjang.

THE REAL CROWN PRINCE (Ready PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang