Haikuan dan Gong Li yang baru saja menyelesaikan tenda terakhir dan mencari kayu bakar tampak bingung melihat raja mereka tampak gelisah dengan mondar-mandir di depan tenda."Yang Mulia, apa yang terjadi?" tanya Haikuan menyadarkan Yibo yang sejak beberapa saat lalu tampak gelisah.
Yibo segera menarik lengan Haikuan menuju api unggun.
"Sepertinya Xiao Zhan sedang heat. Apa ada obat yang bisa meredakan sakitnya?"
Haikuan tampak menoleh ke arah tenda kemudian menggeleng. "Tuan Xiao Zhan tidak sedang heat, tapi hamba rasa efek racun seribu bunga baru bereaksi. Racun itu tak bisa disembuhkan tanpa air kelopak bunga dari kaki gunung Huashan."
"Bukankah itu adalah gunung yang berbahaya?" tanya Yibo.
"Benar. Tak mudah untuk pergi ke sana."
"Apakah tabib Huang bisa menyembuhkannya?"
"Seingat hamba, tabib Huang memiliki ilmu bela diri tingkat tinggi. Pasti dia memiliki banyak penawar racun," Gong Li menjawab pertanyaan Yibo.
"Kuharap begitu," balas Haikuan tampak tak yakin.
"Apa kita harus mencari Nona Dao lagi? Jika dia bisa memberikan racun seperti itu pada Xiao Zhan, itu artinya dia bukan wanita biasa. Dia pasti tahu sesuatu tentang tabib Huang, dia juga memiliki ilmu bela diri yang cukup baik," ujar Yibo menganalisa.
"Benar. Apa kita harus kembali ke desa itu?" tanya Gong Li yang dijawab sebuah gelengan pelan dari Haikuan.
"Akan sangat berbahaya jika kita kembali ke sana. Apalagi sekarang Xiao Zhan terkena racun seribu bunga. Yang Mulia, kenapa Anda tidak tidur? Ini sudah sangat larut. Besok kita masih harus melanjutkan perjalanan mencadi informasi mengenai tabib Huang," ujar Haikuan yang melihat Yibo tampak sedikit gelisah.
"Apa Xiao Zhan bisa bertahan hingga kita menemukan tabib Huang?"
"Racun seribu bunga bukanlah racun yang mematikan, tapi racun ini menyerang seksualitas seseorang hingga membuatnya selalu ingin melakukan hubungan intim. Oleh karena itu, orang yang terkena racun akan mengeluarkan feromon yang membuat alpha dominan terangsang. Itu berbahaya jika orang jahat mencium feromonnya," terang Haikuan pada sang raja.
"Begitu rupanya."
"Kenapa Yang Mulia masih belum tidur? Ini sudah larut dan besok kita masih harus melanjutkan perjalanan."
"Hm, kalau begitu aku masuk ke dalam tenda dulu. Jika sesuatu terjadi pada Xiao Zhan, segera beritahu aku." Yibo kemudian pamit meninggalkan para pengawal pribadinya itu.
Mata Yibo enggan terpejam meski ia sudah berusaha menutup matanya berkali-kali. Jemarinya menyentuh bibirnya mengingat bagaimana rasa berciuman dengan Xiao Zhan.
Plak!
Yibo menampar pipinya sendiri demi menyadarkan bahwa apa yang saat ini dipikirkannya adalah hal menyimpang.
Bagaimana bisa terbesit dalam pikirannya wajah Xiao Zhan yang seolah memikatnya pada sebuah perasaan yang lebih dalam.Wang Yibo, sadarlah! Kau sedang mencari penyebab kematian adik iparmu dan hilangnya istrimu! Kenapa kau justru terlena pada sosok Xiao Zhan ini?
Yibo berbicara sendiri sembari merutuki kelalaiannya. Bagaimana bisa dengan mudahnya ia berinisiatif mencium Xiao Zhan?
"Astaga! Kepalaku rasanya mau pecah." Yibo memaksakan diri memejamkan mata hingga akhirnya kegelapan menuntunnya ke alam mimpi.
....
Xiao Zhan melenguh saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.
Ia kemudian membuka mata perlahan dan terkejut saat seekor ular sudah berdiri di depan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL CROWN PRINCE (Ready PDF)
FanfictionXiao Zhan hanyalah seorang penjaga toko biasa sebelum dirinya terjatuh ke dalam sebuah sungai misterius yang membawanya pada masa kekaisaran China kuno. Dia kemudian terbangun dalam jiwa detektif muda yang diminta oleh seorang raja bernama Wang Yib...