CHAPTER 4

514 54 30
                                    

Sejak tadi Xiao Zhan tampak mondar mandir tak karuan hingga Young Hun hanya menggeleng melihat tingkah Tuannya yang tidak seperti biasa.

"Tuan muda, bisakah Anda duduk? Dari tadi hamba pusing melihat Anda tampak tak tenang. Sebenarnya semenjak kecelakaan di sungai saat itu, kenapa sikap Anda menjadi aneh?"

Xiao Zhan segera duduk di kursi yang berlawanan dengan Young Hun lalu melipat kedua tangannya di meja dan mencondongkan wajah demi menggapai sosok di depannya itu.

"Apa kau tahu bagaimana hubunganku dengan Hong Yi dan kenapa aku bisa kecelakaan?"

Young Hun tampak diam sembari berpikir.

"Hm, sebenarnya jika hamba boleh jujur, hamba tak begitu suka dengan Tuan Hong Yi. Dia memang sangat baik, tapi perasaan hamba mengatakan dia bukan orang yang baik untuk Tuanku," ujar Young Hun yang sudah sejak kecil selalu bersama Xiao Zhan sehingga hubungan mereka sudah lebih dari sekedar kasim dan Tuannya saja.

"Begitu, ya. Kau dan Sehun sama-sama peduli padaku," bisik Xiao Zhan pelan.

"Anda berbicara apa? Hamba tak mendengarnya."

"Tidak apa-apa. Terima kasih karena selalu berada di sampingku di saat ini, di masa lalu, ataupun di masa yang akan datang. Jika suatu hari kau memiliki seorang kekasih, jangan pernah lupakan aku, ya."

"Hamba sudah bersumpah akan menjaga Tuan hingga akhir hayat. Tentu saja hamba tak akan meninggalkan Tuan apa pun yang terjadi. Tapi ... mencuri bukankah tidak diajarkan oleh leluhur Tuan? Lalu kenapa Anda mencurinya?"

"Sudah kukatakan aku tak mencurinya. Ini hanya tertukar. Aku akan mengembalikannya pada Yang Mulia." Xiao Zhan segera bangkit dan meninggalkan Young Hun yang hanya menggeleng pelan.

Sepanjang jalan, pikiran Xiao Zhan tak bisa beralih dari wallpaper ponsel sang kakak. 

Apa kakak membalaskan rasa sakit hatiku pada Wei Long dengan berselingkuh darinya?

Xiao Zhan menepuk pipinya sendiri dan berbisik, "Xiao Zhan! Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Tidak mungkin, Yuqi akan melakukan hal itu untukmu."

"Laoshi Xiao?" Mendengar seseorang memanggil namanya, Xiao Zhan segera menyembunyikan ponsel itu di balik punggung. Dia kemudian menunduk hormat melihat siapa yang sudah berdiri di depannya.

Senyuman indah nan lembut menyambut dengan begitu memesona. Memang begitulah aura seorang raja, bukan?

"Yang Mulia, bisakah Anda memanggil hamba Xiao Zhan tanpa kata laoshi? Itu terdengar sedikit berlebihan. Hamba masih sangat awam dan tak berpengalaman."

Yibo tersenyum. "Tentu saja jika kau yang meminta. Oh iya, siapkan pakaian dan perbekalan karena kita akan memulai perjalanan mencari tabib yang menyelamatkan permaisuri ke utara besok."

"Apa? Besok ke utara?"

"Benar. Kenapa kau tampak terkejut?"

Bukan begitu? Kerajaanmu sedang diserang dan kau masih ingin mencari permaisurimu? Hah, sepertinya dia memang benar-benar mencintai istrinya.

"Itu ... tidak apa-apa. Lalu apa yang harus hamba bawa?"

Aish, Xiao Zhan! Kau, kan, di sini  ceritanya adalah seorang detektif  dan bukan seorang perangkai bunga!

Xiao Zhan merutuk dalam hati sambil menggigit bibir. Di sisi lain, Yibo memerhatikan ekspresi Xiao Zhan yang menurutnya lucu.

"Kau memang senang bercanda, ya. Tentu saja bawa barang-barangmu sendiri untuk sepekan."

"Sepekan? oh, hm ... baiklah. Yang Mulia, apa hamba boleh bertanya sesuatu?" tanya Xiao Zhan hati-hati.

"Sebenarnya apa jabatan pejabat Hong Yi di kerajaan ini?"

THE REAL CROWN PRINCE (Ready PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang