Tersesat - 3. Kejadian Pertama dan Kedua

1.3K 23 1
                                    

3. Kejadian Pertama dan Kedua
- Alpha PoV -

Pinggul Kaja bergerak maju, menggesek-gesekan kontolnya di wajah gue. Aroma kontol itu makin pekat tercium. Darah gue mendidih, terangsang oleh aroma kontol Kaja ditambah adrenalin oleh pengalaman pertama gue yang dilakukan dalam kondisi outdoor.
Kontol Kaja benar-benar menakjubkan, batangnya begitu keras dan gemuk. Kepala kontolnya yang tersunat rapi itu berwarna merah gelap, bentuknya seperti jamur. Setiap gesekan dari batang kontol Kaja yang mengenai wajah gue, bisa gue rasakan bulu jembut pendek di batangnya, bersamaan dengan urat-urat dengan warna tersamar.

"Anjing! Cepet buka mulut lo, gue udah sange banget pengen ngerasain mulut lo bangsat." Pekiknya cukup kencang.

————

Sepanjang jalan pulang, gue tak memakai helm karena Kaja juga tak memberikannya pada gue. Motor ini jalan mengebut, hingga tak terasa gue sudah sampai kembali di rumah. Persis saat gue turun, sebuah motor mendekat dan gue lihat Aksa baru pulang menggunakan motor.

"Gue balik dulu ya." Ujar Kaja dan langsung melenggang pergi. Aksa melihat gue dengan tatapan aneh.

"Baru balik Om?" Tanyanya retoris. Gue mengangguk dan membukakan pintu pagar.

Rupanya Aksa menunggu gue menutup pagar untuk masuk bersama ke dalam rumah. Sesaat sebelum gue memutar kunci pintu, Aksa yang terus menatap gue akhirnya berkata.
"Om, itu temen dari mana?" Tanyanya cukup ragu-ragu.

"Temen kantor. Kenapa?"

"Di wajah lo Om, sama di rambut. Ada putih-putih." Aksa menunjuk wajah gue.
'SHIT!' Bekas pejuh Kaja yang tak sempat gue lap. Sebegitukah sampai mengering karena terpaan angin dan masih tersisa?

————

Semenjak Aksa yang memergoki gue dengan bercak 'putih' di wajah dan rambut, bisa gue bilang sikapnya sedikit berbeda. Tatapan Aksa berubah selalu seperti mengawasi, gue tak akan kaget jika sewaktu-waktu Aksa akan menyerang gue dengan pertanyaan-pertanyaan menjurus.

Hari-hari berlalu dengan tatapan dan pandangan yang sama Aksa keluarkan. Belum lagi, dia jadi sering main ke kamar gue. Entah meminjam laptop untuk mengerjakan tugas, beralasan butuh tablet untuk sketsa tugasnya, dan juga meminjam beberapa pakaian gue. Banyak alasan yang ia gunakan agar ia bisa menggeledah isi kamar gue. Tak pernah terjadi sebelumnya, gue rasa Aksa sudah curiga sejak saat itu.

Sampai di waktu kunjungan Mama Papa ke rumah anaknya yang lain, gue kini ditinggal sendirian berdua bersama Aksa. Pulang dari kantor sudah gue temukan rumah yang kosong, Mama Papa sudah pergi dan Aksa belum pulang dari kuliah atau mainnya. Gue sendiri mulai sibuk dengan kegiatan gue sendiri, biasa seperti hari-hari pada umumnya. Tak sadar jika hari ini semua akan berubah, setidaknya bagi diri gue sendiri.

Aksa pulang sekitar jam 11 malam, tak ada temannya yang ikut menginap malam ini.
"Udah makan lo?" Tanya gue yang duduk di ruang tengah menonton TV.

"Udah Om. Waaah gilaa gerah banget malam inii." Omelnya ikut merebahkan badan di sofa.

"Mandi sana kalo gerah, malah duduk-duduk dulu." Aksa pun segera melucuti kaosnya dan melenggang masuk ke kamar mandi.

Tak sampai lima menit ia mulai keluar dari kamar mandi. Tubuh telanjangnya basah karena basuhan air. Dengan cuek ia tersenyum ke arah gue yang entah kenapa baru sadar jika ia tadi tak sempat mengambil handuk dulu, sangat aneh.
"Lupa ambil anduk." Cengengesnya berjalan santai ke arah taman belakang tempat jemuran berada.

Beberapa detik sebelum pandangan gue berganti dengan punggung Aksa, gue tadi melihat dengan jelas sekarang betapa sexy dan menawannya tubuh ponakan gue. Meski lumayan sering melihatnya bertelanjang dada, tetapi kali ini gue melihat badan telanjangnya secara utuh. Kontol lemas yang mengayun sudah menunjukan betapa besar ukurannya jika nanti menjadi tegang. Sayang pemandangan itu hanya terjadi sekilas.

"Jangan lupa ambil pel! Beresin tuh bekas air lo Aksa!" Teriak gue dari ruang tengah.

Aksa kembali dengan handuk terlilit pada pinggangnya. Ia mulai mengepel bekas air di lantai. Baru setelah selesai kembalilah ia duduk disamping gue dengan handuk masih terlilit sambil mengambil HP nya.
"Heh, itu handuk basah lo pake duduk di sofa yang ada bikin sofa bau. Gima.." Belum sempat gue selesai ngomong, Aksa langsung menarik handuknya untuk dikalungkan dan ia duduk telanjang sekarang.

"Iya Om, bentar ini lagi balesin chat. Nanggung."

Mata gue terperanjat menyaksikan kontol Aksa dalam jarak sedekat ini. Selama ini gue hanya lihat kontol itu dalam ukuran maksimalnya di video yang berjarak jauh. Kontol itu hidup, bergerak-gerak, sengaja digerakan mungkin lebih tepatnya. Kian lama gue menyaksikan kontol Aksa, kian beranjak pula kontol itu menunjukan wujud aslinya. Kontol Aksa yang telah membobol lobang pantat para pria, kini mulai menjadi semakin keras, semakin tegang.

"Kenapa Om ngeliatin kontol gue? Suka?" Ujarnya datar, sedikit cengengesan lebih tepatnya. Ludah gue terkumpul di tenggorokan yang membuat gue tak bisa menjawab pertanyaannya.

Masih bertelanjang bulat, Aksa pun berdiri dan menarik tangan gue, membimbing masuk ke dalam kamarnya. Pintu ia kunci dan dibawa kunci itu olehnya. Kini ia naik ke atas ranjang dengan tangan dijadikan senderan kepala. Kakinya terbuka lebar, membuat mata gue bisa menyaksikan pemandangan kontolnya yang sudah tegang sempurna!

"Eeehh... Aksa lo ngapain?"

"Udah lah Om. Gue tahu sekarang, lo ternyata punya hobi ngintipin orang ngentot ya. Mana cuma video gue doang lagi." Balasnya panjang.
"Lo tertarik sama gue? Lo suka ngeliat gue coli atau ngentotin cowok?" Bagai tertikam tombak, gue langsung tak bisa berkutik lagi.

****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "Tersesat" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

TersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang