Hari Ke 1 (Mark)

215 12 0
                                    


Mahendra Raka Purnawan

Seorang mahasiswa semester akhir program studi D3 Keperawatan di salah satu kampus swasta di kota besarnya. Sebagai pria yang akan tumbuh dewasa, di usianya yang ke 22 tahun tentunya akan banyak problematika yang harus di hadapinya, salah satunya seperti saat sekarang. Disaat teman-teman seangkatannya sedang sibuk mengurus KTI/ Skripsi untuk syarat kelulusan namun Mark malah harus pergi ke kampung terpencil untuk menunaikan kewajiban.

???

Ya, Mark merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Jamal Hendro Tri Purnawan dan Ibu Susi Srimaryanti.
Ayah Mark berasal dari desa terpencil yang sangat jauh dari tempat tinggalnya sekarang dan sukses di ibukota sebagai Dokter di Rumah sakit ternama.
Orang tua Mark memberi kebebasan untuknya dalam menentukan masa depan, namun karena sejak kecil ia sudah ajarkan seputar dunia kesehatan membuatnya tertarik untuk kuliah di dunia Keperawatan. Entah apa alasan mengapa dia tak mau mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang Dokter. Faktanya Mark lebih handal dalam dunia seni, bermain alat musik dan juga Mark memiliki suara yang nyaring namun merdu tapi ia jarang menunjukan ke orang-orang, namun untuk saat ini dia lebih senang melukis.

15 Mei

5 menit yang lalu seorang pramugari telah membacakan pengumuman bahwa pesawat yang ditumpanginya akan segera mendarat, mendengar itu Mark yang sedang fokus menggambar pemandangan langit dari jendela pesawat langsung memasukan alat-alat lukisnya ke dalam tas. Tidak terlalu repot, dia hanya menggambar menggunakan kertas dan sebatang pensil.

Kini Mark sedang mengantri di dalam pesawat untuk menunggu giliran keluar, cukup berdesakan karena pesawat yang di tumpanginya lumayan penuh dan ketika sampai di pintu pesawat tiba-tiba terdengar suara wanita memanggilnya

"Permisi dek" sapa seorang wanita cantik dari belakang yang ternyata merupakan seorang pramugari

"Iya?" Jawabnya

"Ini lukisan kamu kan? Tadi jatuh di bawah bangku" ucap si pramugari sambil menyerahkan kertas putih yang sudah tercoret begitu indah oleh pensil yang menampakan pemandangan awan dari atas pesawat.

Mendengar itu mark lalu tersenyum lalu menatap papan nama yang berada di dada si pramugari bertuliskan Lisa M.

"Emm kalo mbak Lisa tertarik itu buat mbak aja, lagian saya cuma iseng menggambar kok tapi kalo gak yasudah sini biar saya buang"
Tawar Mark

"Ehh dek masa iseng sebagus ini, yasudah saya ambil ya dek, terimakasih" ucap Lisa sambil tersenyum

"Iya mbak makasih juga atas pujiannya dan pelayanannya" sambung Mark seraya berlalu meninggalkan pesawat.

Dengan wajah lelahnya ia menuju ke pintu kedatangan penumpang bandara, sebuah koper besar di tariknya dan ransel kecil di punggungnya.
Untuk saat ini ada dua hal penting baginya dan harus selalu dia bawa yaitu Laptop yang berisi Skripsi dan Alat tulis untuk melukis, intinya kesibukan yang dijalani Mark saat ini yaa kalo bukan ngetik ya nulis. Itu sih kata pacar Mark...

 Itu sih kata pacar Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who's the ending CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang