Hari ke 4 (Jisung)

29 7 0
                                    

"Jangan di sentuh, masih panas Uchan"

Teriak ibu Jeno ketika sang cucu ikut sibuk mengganggu kegiatan memasaknya di dapur rumah keluarga Pak Lay

"Gak kok ucan bisa tahan" sahut Sungchan yang masih beranjak 4 tahun itu

"Jangan bandel di bilangin, sana main di dalam jangan ganggu nenek masak" kata mama Jeno

Dengan wajah kesalnya anak itu pun berjalan masuk ke ruang tengah mencari seseorang, kerena yang di cari tak juga ia temui akhirnya ia memilih masuk ke dalam kamar

"ARHHHHHH" teriak pemuda di dalam kamar

"Nono, Uncle Nono ayo main ke sungai, Ucan bosan di lumah telus" kata anak itu tiba-tiba masuk lalu menindih perut Jeno yang sedang terbaring lemah.

"Ahhh Uchan ukh.. ja-jangan di dudukin perut Nono" ucap Jeno menahan sakit karena anak kecil yang berada di atas tubuhnya juga sedikit melompat-lompat.

"Bu....ibuuuu" teriak Jeno dengan suara lemas

"Astaga, Uchan Unclenya lagi sakit jangan di ganggu" kata mama Jeno yang datang terburu-buru melihat Cucunya sedang menindih anaknya.

Keadaan Jeno saat ini sedang drop, akibat begadang dan kedinginan semalaman.

Semalam setelah ia bertemu Nek Irma ia kembali melanjutkan pencariannya, hampir seluruh sudut desa ia kunjungi hingga pukul 5 subuh dan ia melakukannya hanya seorang diri, tak ada yang membantunya dan ia juga tak ingin memberitahu ke siapapun. Lucas sendiri tak peduli ia hanya terus mabuk-mabukan di empang bahkan tak mempedulikan keadaan adiknya yang sudah kelelahan.

______________________

"Lain kali gak boleh gitu Mark"

Suara Nek Irma membuyarkan Lamunan Mark

Dengan rasa bersalah ia menunduk tak ada niat melanjutkan makanannya.

"Maafin Mark nek udah bikin khawatir, Mark beneran lupa buat kasih tau nenek dan langsung ketiduran dibelakang" Jelas Mark pada sang nenek.

Keduanya sedang berada di meja makan menikmati sarapan.

Pagi tadi sekitar pukul 7 Lewat Nek Irma di kejutkan dengan kehadiran Mark, rupanya sejak kejadian kemarin yang dialaminya bersama Lucas sedikit membuatnya trauma dan ia langsung lari bersembunyi di kamar belakang yang sudah kosong dan berdebu bahkan ada beberapa barang bekas yang sudah tak terpakai berada didalam, Nek Irma menyebutnya kamar gudang. Wajar saja si Nenek tak mengetahui bahwa cucunya ternyata sudah berada di dalam rumah.

" kamu ada masalah" tanya sang nenek

"Ehhh nggak ada kok"

"Atau kamu nggak betah ya disini"

"Nggak gitu nek, aku cuma kecapean aja makanya nggak fakus dan salah masuk kamar" ucap Mark bohong

Sang nenek menghembuskan nafas panjang

"Nenek ini sudah tua Mark, kamu nggak usah bikin yang aneh-aneh. Nenek nggak bisa urus kamu kalo kenapa-kenapa"

"Iya Nek, maafin Mark. Mark janji nggak akan buat nenek khawatir lagi"

"Ya sudah, habiskan sarapan kamu, nenek duluan ke depan" kata sang nenek mencium puncuk kepala Mark sebelum meninggalkan Mark sendirian di meja makan.

Mark kembali teringat kejadian kemarin ketika Lucas mengancamnya akan membuangnya ke jurang, Lucas dengan senyum liciknya seolah berkata

"lihat, siapa sekarang yang lebih panik"

Who's the ending CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang