Hari Kamis Pagi

17 4 0
                                    

Pukul 05:27


Ohm terbangun dari tidurnya, karena tak tahan ia pun dengan cepat keluar memenuhi panggilan alam yang sudah menumpuk di kandung kemihnya. 2 menit di dalam toilet akhirnya ia keluar dengan perasaan lega, suhu udara yang begitu dingin dan penerangan yang minim membuat Ohm ingin segera kembali ke kamarnya. Dengan kaki panjangnya ia berlari

Bugh..

Tubuhnya menabrak sesuatu, yang di tabrak terpental hingga membentur dinding.

"Aduh arhhh" pemuda yang di tabrak Ohm itu meringis kesakitan

"Eh lu siapa" tegur Ohm kaget tak memperdulikan erangan pemuda di depannya.

"Kamu yang siapa" si pemuda balik bertanya

"Gue tamu di sini, teman dari cucu pemilik rumah ini" jawab Ohm

"Aku pekerja yang tinggal di sini, yang di tugaskan langsung oleh pemilik rumah ini" sahut Jeno tak mau kalah

Ohm menengok ke arah ruangan yang tepat berada di samping kamarnya, pintunya yang terbuka dan lampu di dalam sudah menyala dapat ia tebak pemuda di depannya ini adalah penghuninya.

Tak ada sahutan dari Ohm, kantuknya tak bisa ia tahan lagi hingga ia berlalu meninggalkan Jeno begitu saja dengan rasa penasaran lalu masuk ke dalam kamarnya dan melanjutkan mimpi indahnya yang sempat terjeda.

________________🌤_______________

Matahari mulai meninggi, Mark yang baru selesai membersihkan bagian dalam rumah kini sudah berada di teras hendak mengatur makanan yang di antar Ibu Tyas sekitar 15 menit lalu.

Suara pintu terbuka membuat fokus Mark teralihkan, pandangannya menuju ke arah sumber suara dan menampilkan Ohm yang keluar dari kamarnya dengan hanya menggunakan celana boxer tanpa atasan yang memperlihatkan otot-otot seksinya.

Ohm yang belum menyadari akan kekasihnya yang sedang memperhatikannya langsung melakukan gerakan pemanasan, seperti biasanya ketika bangun pagi ia akan melakukan olahraga ringan.

Mark melanjutkan kegiatannya mengatur makanan sesekali matanya melirik ke arah sang kekasih, jarak antara mereka berdua sekitar 20 meter.

Hingga akhirnya pandangan mereka pun bertemu ketika Ohm hendak melakukan Push-up, Keduanya saling melemparkan senyuman hangat, sesekali Ohm memamerkan otot-ototnya yang mulai berkeringat itu untuk menggoda kekasihnya, namun tak berapa lama senyuman keduanya memudar, kontak mata antara sepasang kekasih itu tiba-tiba terhalangi oleh sebuah kasur yang bergerak keluar dari ruangan di sebelah kamar Ohm. Jeno yang tak tahu apa-apa itu dengan kepayahan terus mendorong kasur lebih tepatnya sebuah spring bed ukuran queen size menuju teras untuk menjemurnya. Menyadari Jeno yang sedang kesusahan Mark langsung memberi kode pada Ohm untuk segera membantu Jeno.

Jeno sempat tersentak akan kehadiran Ohm yang membantunya tapi ia tetap melanjutkan kegiatannya hingga mereka berhasil meletakan benda empuk itu di atas sebuah balok besar yang berdiri melintang tepat di depan teras kamar Jeno.

________

Setelah membersihkan diri Ohm pun segera menuju rumah utama untuk sarapan, di sana sudah ada Mark dan Neneknya yang sedang duduk di meja makan.

"Selamat pagi Nek" tegur Ohm

"Pagi Nak Ohm, bagaimana tidurnya? Kamu nyaman kan nginap di kamar itu"

sahut Nek Irma setelah mempersilahkan Ohm untuk bergabung bersama mereka.

"Selama Mark dan Nenek nggak merasa terbebani, aku sih nyaman-nyaman saja"

"Huss, masa ngomong gitu sih? Justru Nenek mau berterima kasih sama kamu kerena sudah mau datang jauh-jauh kesini"

Who's the ending CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang