07

176 9 0
                                    

.
.
.
Happy reading

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah sekitar dua tahun berlalu dari kejadian dimana Leon yang drop dan dibawa ke rumah sakit oleh Ayunda dan Lavas.

Mereka agak sedikit dekat ketimbang dengan keluarganya yang lain. Ayunda yang dikenal dengan kepribadian yang ramah dan murah senyum, kini berganti menjadi pribadi yang dingin dan terkesan cuek.

Sedangkan Lavas yang tadinya memang dingin tambah dingin apalagi kepada keluarganya. Leon pun sama seperti Lavas. Dia juga sudah tumbuh menjadi anak yang tampan, mandiri,dan terkesan dingin dengan wajah triplek nya yang sudah menjadi ciri khas Leon.

Calvin dan Caviel sudah bekerja dengan perusahaan mereka sendiri. Sedangkan Rion masihlah kuliah diluar negeri. Putra putri Aldarick, Ayunda sudah bekerja dengan memegang hak penuh atas perusahaan Adipta. Erick sama dengan Rion, sedangkan Varel juga sama tengah berkuliah tapi dengan jurusan yang berbeda dari yang lain.

Yang terakhir ada Luna, adik dari Lavas yang mengejar cita-citanya menjadi pilot pesawat. Dia memang agak tomboy sedari kecil. Tapi dia juga memiliki sifat lembut kepada bundanya saja.

Apakah kalian bertanya-tanya kemana Carel?

Jawabannya karena Carel memang tidak pulang semenjak dia pergi ke amrik dua tahun yang lalu. Leon saja sudah sangat rindu dengan abang nya itu. Ya meski dia tahu kalau Carel bukanlah abang kandungan nya, tapi tetap saja dia tidak bisa benci kepada abangnya itu.

Oke kita beralih ke Carel yang berada di Amrik.

"Gimana Carel keadaan keluarga pengkhianat itu?" Tanya pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah di usia nya yang tidak lagi muda.

"Mereka semakin licik dad, tapi Carel ingin adek Carel cepat-cepat dibawa kesini. Carel tak mau nantinya adek Carel malah membenci Carel." Ucap panjang lebar Carel kepada daddy nya.

"Heyy sejak kapan kamu berbicara panjang seperti ini boy?" Bukannya menanggapi putranya yang sedang curhat ini malah nanya.

Carel merolingkan matanya, dia malas sumpah dengan daddy nya yang terlalu bertele-tele. Daddy nya ini bukanlah orang yang dingin cuek dan sebagainya. Tapi orang prik yang sok kegantengan menurut Carel.

Tapi beda lagi kalau lagi tempur. Ngerti lah.

"Okey jadi gimana?" Ucap Daddy Carel yang mulai serius.

"Jadi Carel memutuskan untuk....



















.....kembali."











Itulah keputusan Carel yang sudah dia pikirkan lagi dari tujuh hari tujuh malam belakangan ini. eak.

"Terus rencananya?" Tanya heran daddy terhadap pemikiran putra semata wayangnya ini.

Carel merolingkan matanya lagi, bener bener lemot. Pikir Carel

"Carel punya rencana, nanti daddy ikutin arahan Carel aja. Gak sendirian kok sama sahabat Carel juga." Ucapnya lagi.

Daddy hanya me munggut-munggut saja mendengar penuturan Carel. "Daddy akan bantu kamu buat bantai habis keluarga itu boy." Ucap Daddy.

"Terserah." Balas Carel malas.

"Dih nape lu kayak gitu? Cosplay jadi cewek? gak pantes! Badan segede badak gitu." Tuhkah keluar tuh sifat priknya, yang buat Carel lelah dengan sikap ajaib daddy nya. Entah kenapa mommy nya mau mau aja sama modelan kayak orang prik itu, yang sialnya daddy nya sendiri.

"Udahlah dad, Carel berangkat. Ucapin salam Carel ke mommy." Selepas mengatakan itu Carel pergi.

Kalian pasti bingung kan gimana bisa kayak gini? Oke aku jelasin.

ABANG SEASING ITUKAH? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang