Bab 44

3.1K 286 11
                                    

Sekarang ini haechan berada di mansion yang cukup megah di Chicago bersama 3 pria brengseknya. Sedangkan johnny dan ten masih di apartemen itu pun kemauan 3 pria Berengseknya yang tidak mau johnny mau ten ikut bersama mereka, johnny jelas marah sama kesel dengan kelakuan anak dari sohibnya

Nyesel dia dulu pernah janji ama si mark, dia kira si mark gk bakal inget ternyata oh ternyata inget pake banget malahan, padahal dia kan dulu bercanda ngucapinnya ternyata malah dianggap serius. Tapi gk papa sih.....

Sekarang ini haechan berada disalah satu kamar mansion yang dimana kamarnya di hampit oleh 2 kakak beradik, sedangkan kamar jaemin tepat di depan kamarnya. Btw ini tuh mansion milik jaemin pemberian kakeknya, haechan terus menatap langit atap dengan kosong pikiran bercampur aduk

Hingga dia memutuskan keluar dari lamunannya, dia bangun dan menyeder di kepala ranjang (gk tau namanya apa). Dia memegang perut yang sudah berbunyi sedari tadi. Ia beranjak dari tempat tidur nya lalu membuka pintu dan turun untuk makan, saat sampai dibawah tidak ada siapa siapa pun selain dirinya

Haechan bingung menatap sekeliling karena dia tidak tau dimana letak dapur berasa, hingga tak lama suara berat yang membuat nya kaget

"Mencari sesuatu? " Tanya orang itu

Haechan menatap orang itu yang ternyata adalah jaemin, haechan segera mengalihkan tatapannya menatap ke arah lain lalu menjawab pertanyaan jaemin

"Dapur" Jawabnya singkat

Jaemin hanya mengangguk lalu turun dari tangga dan jalan mendahului haechan lalu berujar

"Ikuti" Ucap jaemin

Haechan pun menurut dia berjalan dibelakang jaemin, hingga tiba-tiba jaemin berhenti dan haechan yang dibelakang jaemin tak menyadari karena dia menatap sekeliling dengan kagum. Hingga dia menabrak punggung jaemin yang lumayan keras

"Kenapa gk bilang kalo berhenti sih! Kan jadinya nabrak punggung lo!" Ucap haechan dengan raut keselnya

Jaemin pun berbalik dan menarik dagu haechan pelan agar menatap nya, haechan yang lagi mengusap dahinya yang kejedot punggung jaemin pun langsung menatap jaemin. Haechan terdiam menatap jaemin dengan polos hingga dia tersadar saat sebuah tangan kekar dan halus mengelus dahinya dengan pelan

Tentu pelakunya jaemin, dia mengelus dahi haechan dengan lembut sesekali dia lirik haechan yang terdiam menatap nya. Ingen rasanya dia tersenyum saat melihat wajah haechan yang menurut nya menggemaskan, tapi dia  harus tahan

"Masih sakit? " tanya jaemin

Dengan wajah polosnya haechan menggelengkan kepalanya, jaemin pun terkekeh pelan lalu menjauhkan tangan dari haechan. Lalu pergi meninggalkan haechan, mendengus pelan haechan pun mengikuti jaemin dari belakang hingga akhir mereka sampai

Jaemin pun membuka kulkasnya dan mengambil kaleng soda, sedangkan haechan terdiam. Dia laper pengen makan sesuatu tapi di males masak, jaemin pun duduk di kursi sambil memainkan ponselnya. Haechan pun membuka kulkas melihat liat bahan bahan yang ada didalam kulkas, dia bingung ingin masak apa? Tapi dia terlalu males untuk masak

Menutup pintu kulkas cukup keras dan itu menarik perhatian jaemin, dia menatap haechan dengan datar sedangkan yang ditatap meringis pelan. Dia baru inget ini bukan kulkas nya apalagi

"Gk ada mie apa? " Tanya haechan tapi jaemin terdiam cukup lama dan akhirnya menjawab pertanyaan haechan

"Gk" Jawab singkat jaemin

Ck

Decak haechan sebal, dia pun ikut duduk di meja makan yang menghadap jaemin langsung, meletakkan Kepala dimeja sambil terus menghembuskan napasnya dengan kasar. Sedangkan jaemin yang sedari diam akhir berdiri lalu membuka kulkas mengeluarkan sayur-sayuran

"Mau apa? " Tanya jaemin tanpa melihat haechan karena dia sibuk mengupas bawang

Haechan yang ditanya pun menatap jaemin yang sedang mengupas bawang, tanpa disadari dia tersenyum. Seolah sadar haechan pun Berdiri disamping jaemin yang sedang fokus mengupas bawang

"Emang lo bisa masak? " Tanya haechan sambil menatap jaemin sekilas

Sedangkan jaemin hanya diam tanpa membalas pertanyaan haechan, haechan yang dicuekin pun mendengus pelan

"Mau nasi goreng" Ucap haechan dan di bales dengan anggukan kepala

"Duduk" Suruh jaemin sambil menatap haechan sekilas lalu fokus membuka memotong sayuran yang akan menjadi bahan tambahan nasi goreng

Haechan hanya menurut dia duduk di kursi sambil terus melihat jaemin yang fokus masak.haechan baru tau kalo jaemin itu bisa masak, wah pasti yang dapatin jaemin beruntung karena bakal dimasakin terus sama jaemin. Duh jadi iri diaa, saking fokusnya melihat jaemin haechan tak sadar jika Jeno duduk disebalnya

"Gue satu na" Ucap Jeno lalu mengambil ngambil HP jaemin dan memainkan, sudah biasa mereka seperti itu

Haechan yang sedang fokus melihat jaemin masak terkejut saat mendengar suara Jeno yang sangat dekatnya. Sedangkan jaemin hanga diam tanpa menjawab sama sekali, haechan menatap Jeno yang sibuk dengan ponsel jaemin. Lalu menatap jaemin lagi yang sibuk sama pekerjaannya

Hingga beberapa menit akhirnya nasi goreng buatan jaemin jadi, jaemin meletakkan piring yang berisi nasi goreng itu ke hadapan haechan dan Jeno. Lalu jaemin duduk didekat haechan

Jadi posisi duduknya tuh
               Jeno
Haechan
              Jaemin
Kira kira seperti itu

Haechan pun menarik piring lalu mengambil satu sendok dengan ragu dia memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Mengunyah pelan pelan hingga dia terdiam sambil mengunyah

Enak.... Jago juga ternyata

Mereka pun makan nasi goreng dengan keadaan hening tidak ada obrolan apapun, hanya terdengar suara sendok yang bersentuhan dengan piring. Hingga tak lama suara mark memasuki indra pendengar mereka

"Untuk ku? " Tanya mark

Dengan wajah tanpa ekspresi jaemin menujuk kuali yang ternyata masih ada nasi goreng, yah dia sengaja bikin banyak karena dia tau pasti mereka akan turun untuk makan. Dan dugaannya bener....

"Boleh nambah? " Cicit haechan dengan pelan sambil menatap nasi goreng nya tanpa mau menatap mereka yang juga menatap nya

Mark duduk disamping jaemin pun menatap haechan, sedangkan jaemin dia tersenyum tipis sangat tipis. Sedangkan Jeno menatap intes haechan lalu mengalihkan pandangan ke nasi goreng yang tinggal dikit

"Gk boleh yah.....? " Ucap haechan dengan pelan karena dia tak mendengar jawaban sama sekali

"Disana masih ada" Jawab mark

Mendengar itu haechan segera berdiri lalu berjalan sambil membawa piring bekas nasi goreng nya

Tbc!

Helooo Anyeoang

GUE GK MAU (Nohyuck, Markhyuck, Nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang