Happy reading 🍃Jangan lupa vote⭐
•
•
•
•
•
•
•
•
•King melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dirinya tadi sedang nongkrong bersama teman' nya tapi tiba-tiba mamahnya menelfon dirinya cepat pulang. Padahal dirinya bertanya tapi sang bunda tak menjawab langsung menutup panggilan secara sepihak.
Brum brum motor ninja hitam milik king sampai di gerbang mansion keluarga nya yang bernuansa putih bersih itu
"Pak tolong bukain" pinta king pada satpam rumahnya bernama pak bandi
"Siap atuh den" pak bandi membuka pintu gerbang mansion. King segera memarkir kan motornya dan langsung berjalan masuk
tok tok tok
"Assalamualaikum mah"
"Waalaikumsalam"
Pintu terbuka nampak wanita paruh baya menggunakan daster dengan perut yang sedikit membuncit yang membuat adelina semakin cantik walaupun menggunakan daster.
King menyalimi tangan bundanya
"Mamah kenapa nyuruh king pulang?" Ujarnya"Mamah pengin mangga king" jawab adelina
"ya tinggal beli mah, mau king beliin?" Tawarnya, Adelina menggeleng membuat king bingung
"Terus?"
"Kamu maling yah di tetangga sebelah" ujar adelina
King melotot " ya Allah mahh masa iya aku manjat nanti kalo aku jatuh gimana? Nanti g ganteng lagi dong, nanti kalo killa nyari yang lain gimana? King ga mau mah" ujarnya memelas
Adelina berdcak pinggang menatap garang Putra nya "hohhh kamu ga mau nurutin bunda iya? Kamu mau adik kamu ileran hah?"
"Ga mau masa babu baru king ileran sihh"
"Makanya kamu maling yah? Cuman sekali king"
"Iya iya" putus nya, senyum Adelina mengembang
"Tapi papah mana mah? Kok ga keliatan?" Ujar king mencari kebenaran papa nya
"mamah suruh dia ngamen sama waria di Lampung merah" jawab adelina santai, king menjatuhkan rahangnya mendengar jawaban Adelina
"What? Yang bener mah?" Adelina mengangguk mantap
"Tuh papah kamu"
King melihat papahnya berlari dibelakang nya ada 3 waria yang mengejar papah nya, dengan sepatu high heels di tangan nya menggunakan pakaian seperti waria dengan pakaian ketat bewarna hijau terang dengan manik' merusak mata wig bewarna kuning dan makeup tebal
"AAAAAAA SAYANG TOLONGIN AKU HUWEEE"
"Husstttt pergi ga lo?"
"Aduhh aa kok malah lari sini sama ayke"
"OGAH DASAR BATANG BANCI"
"Si om sama wati aja wati masih perawan lohhh"
"NAJIS ANYING BINI GUWE LEBIH ENAK"
"ayke lebih enak lohhh gratis deh buat om"
"SAMPEK LO MURAH KEK GUWE GA PEDULI DASAR BATANG BAKOTAN"
"Sini om"
"Jangan lari sayang"
"Ayo om main sama ayke"
"HUWAAAA SAYANG TOLONGIN AKU, GINI AMAT NGIDAM BINI SENDIRI HUWAAAA"
king tertawa melihat wajah tersiksa papahnya dikejar 3 waria itu, adelina pun tertawa sambil memegang perutnya melihat wajah tersiksa suaminya itu
agung bersembunyi di belakang tubuh istrinya dari waria-waria gila itu "sayang usir mereka" pinta nya menatap jijik kearah waria-waria itu
"aduhh kamu jahat deh sama wati" ujar waria berpakaian bewarna biru
"Iya tuhh om jahat deh sama ayke" sahut waria disebelahnya berpakaian bewarna kuning itu
"Sini om sama kita-kita"ujar waria berpakaian hijau menatap menggoda
"brisik lo amit-amit sono mending sama anak guwe noh masih perjaka" ujar agung menunjuk king yang masih tertawa
King melotot menatap tajam agung "apaan ogah bener" ujarnya menatap malas
Ke tiga waria itu melihat kearah king mereka terpana akibat ketampanan milik seorang king
"Aduhhh kalo ini mah hayukk sini bang main sama ayke" ujar waria berbaju kuning mengelus lengan kekarnya
"Hihh apaan sih bangsat" king menyentak kasar tangan waria itu
"Aduh abang jahat banget deh sama ayke"
"Bodo"
"Main yuk bang sama akuuhhh nanti aku kasih servis yang paling joss deh" goda waria berbaju biru
"Idih amit-amit sama lo pada, mending guwe jadi perjaka tua" ujar king
"Ayo banghhh main sama wati ajah wati masih ori lohh" ujar waria berpakaian biru
"Mau lo ori kek rasa coklat kek kacang stroberi kagak peduli guweh, udah sono balik lo pada"
"Atau mau gue teriakin maling?" Lanjut nya mengancam ketiga waria itu
Ketiga waria itu menghentakan kaki nya kesal lalu pergi meninggalkan mansion dengan perasaan dongkol.
Adelina tertawa melihat raut wajah kesal ke 3 waria tadi "aduhhh hahaha capek mamah ketawa dari tadi"
"Kamu mah enak ketawa tawa aku yang jadi imbasnya yankk" ujar agung mengerucut bibir nya
"Ohh jadi ga ikhlas iya?" Ujar adelina memandang datar suami nya
Agung kelabakan " enggak kok aku malah ikhlas banget~~" ujarannya agar menyakinkan istrinya itu kan bahaya kalo marah terus tidur di ruang tamu pikir nya
Adelina mengangguk percaya, agung menghela nafas legaa akhirnya ga jadi tidur di ruang tamu batinnya lega
"Mana duit?" Ujar adelina
"Hah? Apa?" Bingung agung
"Duitt ngamen nya mana pah~?" Ujar adelina menyodorkan tangan nya
agung mengangguk ia menyodorkan sebuah kaleng yang berisi uang receh yang ia dapet hasil dari ngamen hilang sudah harga dirinya ini batinnya miris
Adelina mengangguk puas ia menghitung jumlah uang nya lalu menyimpan nya di dalam saku dasternya itu
"Uang nya buat apa mah?" Tanya king
"buat beli cilok" jawab adelina santai
"Lah kalo buat beli cilok papah bisa beliin buat mamah satu truk juga bisaa ga usah pake cara ngamen gini?" Ujar agung
adelina tak menjawab ia berjalan masuk meninggalkan keduanya, menutup pintu mansion kencang mengunci pintu membuat mereka terkejut
"PAPAH TIDUR DILUAR" teriak adelina membuat agung melotot
"Aduhh sayang buka dong" ujar agung sambil menggedor-gedor pintu agar istri nya membuka pintunya
"KAMU TIDUR DILUAR" sahut teriakan adelina
"Kamu tega sama aku yank?"
"BODO"
agung mendengus kesal ia menatap tajam anaknya yang sedang menertawakan dirinya ia menghembuskan nafasnya pasrah
"KING CEPET MALING MANGGA ATAU KAMU MAU TIDUR DILUAR SAMA PAPAH" terik adelina dari dalam
"BESOK AJA YAH MAH" ujar king
" OH GA MAU? KAMU TIDUR DILUAR TEMENIN PAPAH KAMU"
king melongo mendengar ucapan dari adelina ia menatap tajam agung yang sedang menertawakan dirinya. Dahlah mereka berdua pasrah saja
Dann yahh mereka tidur di luar sampai menjelang pagi dengan menggunakan sarung satpam rumahnya sebagai selimut
KAMU SEDANG MEMBACA
King antagonis Boy
Fantasía[TRANSMIGRASI] {follow dulu sebelum membaca} Ini tentang pemuda bernama Alif Naufal Azhar bertransmigrasi kedalam novel yang diri baca dan dirinya jadi tokoh antagonis dalam cerita Bagaimana jika seseorang yang mati gara' tertabrak truk dan tiba-ti...