Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Cerita ini tentang agama islam. Posesifnya tidak seperti dalam cerita2 lain, karna ini berbau agama.
Tapi tetap family. Menjaganya.
~~~~~~~~~~~♤~~~~~~~~~~~~~
Sebuah bayi lahir dengan sehat, Alhamdulillah. Namun, bayi itu tidak menangis dan menangis setelah ditepuk tepuk oleh pihak dokter.
Keluarga itu memakai pakaian yang diatur oleh agama, begitu juga para wanita tertutup sempurna berwarna hitam dengan cadar tertutup.
Mereka sangat sangat mencintai nabi Muhammad, tak lelah mereka bersholawat kepada-Nya. Apalagi saat saat wanita yang awet muda itu hamil.
Saat diruang rawat wanita yang masih tetap mempertahankan pakaian syar'i itu tersenyum dibalik cadarnya.
Seorang laki laki berkulit putih bersih menutup dan mengunci pintu, dan beruntung tidak ada jendela. Disana tak ada CCTV atas permintaan.
"Allahu akbar allahu akbar
Ashadu anlailahailallah....."Setelah selesai mengadzani dan mengiqomah pria awet muda itu mencium putranya yang masih memerah.
Perempuan itu bahagia merentangkan tangan bermakhsud ingin meraih anaknya, rezeki yang Allah beli kepadanya.
"Allahumma solli 'ala sayyidina muhammad"
'Sholawat sa'adah'
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ عَدَدَمَافِى عِلْمِ اللّٰهِ صَلاَةً دَائمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ
“Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadin ‘adada ma fi ‘ilmillahi shalatan da-imatan bidawami mulkillahi.”
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad Saw sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah Swt, dengan limpahan rahmat yang abadi, selama keabadian kerajaan Allah Swt”.
"Ya Allah. Ini putraku, ini pemberianmu, ini rezekiku. Hamba ingin menjaganya, izinkan hamba mengajarinya untuk mengenalmu dan kekasihmu" ucap wanita itu.
"Ya sayyidina muhammad. Jadikanlah berkah untuk keluarga dan anggota baru kami, dan izinkan aku untuk tetap mencintaimu"
Dua wanita berjubah hitam itu mengusap bayi merah tersebut. "MasyaaAllah tabarakallah, kamu tampan adikku. Nanti kita akan sama sama menuju surga ya"
Tak lama bayi itu sudah ada digendongan laki laki muda. Bayi itu menatap wajah berseri laki laki itu, bayi itu terlihat lemah tak seperti bayi lainnya.
"Ikhsan, berikan adikmu pada Umimu. Kasian" ucap Abi pada putranya yang sedang membisikkan pada telinganya, entah apa. Namun terdengar ucapan arab.
Saat akan diberikan, bayi itu menangis bahkan lama kelamaan tangisan itu semakin keras.
"Ikhsan berikan pada Umi" ucap khawatir seorang ibu itu. Umi menatap anaknya lalu menggoyangkan badannya, namun tangisannya semakin keras.
Oek oek
Huk oek
"Honey, panggil Dokter. Tangan dan kaki bayiku lebam?!" Ucap khawatir. Umi kalut, sang anak baru saja bertemu dengannya ia dihadapkan dengan luka ini.
'Ada apa ini? Apakah ada kesalahan dalam kelahirannya, ya Allah?'
Tak lama dokter wanita masuk yang kebetulan sudah dibuka. Dokter itu memeriksa bayi tersebut, lalu meminta izin untuk melakukan pemeriksaan lab.
Umi termenung, ada apa dengan bayinya. Abi memeluk istri tercintanya "Serahkan semuanya pada Allah, percayakan semuanya. Allah punya rencana lebih baik"
Umi mengangguk. Aisyah memeluk Umi sambil menenangkannya "Umi khawatir dengan bayi Umi. Selama ini hidup kita bahagia, apa ini saatnya Allah membalikkannya?"
"Kita hanya perlu percaya dengan ketetapannya. Aisyah percaya, Allah pasti sangat sayang dengan keluarga kita Umi"
Dan ya. Setelah tes keluar ternyata bayi dari keluarga pengejar akhirat itu mengidap penyakit hemofilia dan irama jantungnya sedikit bermasalah.
Keluarga itu tak mungkin terpuruk, mereka segera sholat setelah mendapat kabar itu. Tak lupa memuji nama Allah dan nabi Muhammad salallahu'alaihi wasallam.
Dalam doa itupun mereka berharap anak itu dapat menjadi menuntun dan cahaya menuju rahmat Allah. Mereka tak menyalahkan, mereka akan menjaga dalam rengkuhan Allah.
Mereka yakin Allah menjaga si rapuh itu.
~~~~~~~~~~♤~~~~~~~~~~
5 tahun kemudian
"Kak" ucap bocah menarik narik jubah besar kakaknya. Aisyah tersenyum membawanya kegendongannya membuat Muhammad Amrullah athhar tertawa senang.
Namanya yaitu Athhar, seorang yang suci. Amrullah yaitu anugrah dari surga oleh Allah.
"Mau lihat kakak" ucap Athar menarik narik cadar kakaknya namun tak bisa. Bahkan matanya tak terlihat, anak itu rindu.
"Sama Umi ya. Kakak ada ceramah dimasjid, tuh udah dijemput. Athhar ikut Umi ke panti asuhan, tapi Athhar jangan terlalu capek. Jangan lupa sholat, jangan nakal" ucap Aisyah mengelus dahinya lalu mengecup pelan dibalik kainnya.
"Iya. Beliin tasbih cantik ya kak."
"Loh, kan udah banyak dek. Kok minta lagi, dialmari numpuk tuh hm" ucap Aisyah gemas, kalau ga tasbih Athhar suka meminta sajadah atau Al-Qur'an. Dan semua tasbih dikumpulin digunakan satu satu.
Kata Athhar. 'Yang 30 untuk Allah. Yang 100 untuk sholawat kak. Harus yang cantik cantik gaboleh jelek karna mereka harus dimuliakan, iya kan Umi'
"Pokoknya beliin kak. Eh iya kopiah buat kak Ikhsan ya kak, mau aku buat hadiah kakak karna udah semangat" ucap Athhar semangat.
"Siap sayang. Cium dong kakaknya, perlu energi dari sayangnya kakak" Athhar dengan senang hati mencium walau bukan diwajah kakaknya karna terhalang kain.
"Kakak jangan lupa sholat, jangan lupa Allahu akbar, jangan lupa subhanallah wabihamdih, jangan lupa......"
"Iya sayangku, adik surgaku. Terimakasih sudah mengingatkan, hati hati ya jangan nakal jangan sampai jatuh juga seperti kemaren harus inget Allah biar jin tidak ganggu"
"Okeyiii"
Tin.tin
~~~~~~~♡~~~~~~~~~
"Abii huhu" rengek Athhar meringsek kepelukan Abinya. Athhar mengalami demam juga persendiannya yang sakit dan terdapat memar besar disana.
"Sakit. Elus Abi sakit hiks hiks, sakit hiks"
"Sabar nak. Sebut Allah sayang kalo ngerasa sakit ya" ucap Abi menggendong putranya dengan satu tangan dan tangan satunya mengusap lutut sang putra.
Abi baru saja pulang dari ceramah disebuah majelis, dan ini pukul 22.25.
"Cup cup. Allah sayang Athhar makannya sebut Allah, Athhar kan suka dzikir sebut nama Allah sekarang sebut ya. Katanya Athhar mau antar Umi sama Abi kesurga" ucap Umi membuat Athhar terdiam.
Athhar mencebik. "Allah maafin Athhar nakal ga inget huhu. Allah jangan marah ya"
Akhir....
Yang suka Alhamdulillah, yang tidak suka cukup diam dan ambil hikmahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy Heaven Gift
Ficción GeneralBagaimana jadinya, anak terakhir dari keluarga besar yang mengimani Akhirat dan ilmu agama yang tinggi mempunyai sebuah penyakit. Keluarga pendakwah dan penerus waliyullah. Keluarga itu menyebarkan agama Allah dengan semangat begitu juga sang bungs...