Seorang pemuda sedang terbaring diranjangnya dengan pakaian sehabis ibadah. Kakinya memar tanpa sengaja terkantuk meja.
Tadi Athhar sehabis ibadah, dzikir dan sebagainya. Niatnya ingin istirahat karna matanya sudah berkabut dan pusing, tetapi ia mengalami musibah dari Allah.
Athhar sudah melakukan pertolongan pertama. Sekarang menunggu Asyiyah yang akan datang sembari berdzikir dengan mata terpejam.
Walau sedikit tapi sakit, dan luka itu lama lama membiru. Beruntung sudah diberi langkah pertama.
Tak lama terdengar ucapan salam lalu pintu terbuka menampilkan wanita dengan pakaian hitam tertutup jangan lupakan jubah besar tanpa memperlihatkan tubuh.
"Assalamu'alaikum adikku. Kata Umi sehabis kepentok?" Ucap wanita itu mendekati ranjang.
"Iya. Kak asy tidak ada ceramah?" Tanya Athhar menegakkan badannya. Wanita itu naik keatas ranjang.
"Alhamdulillah dengan nama dan rahmat Allah, sudah selesai. Dan acara selanjutnya besok malam, jadi kakak dirumah" ucap Asyiyah.
"Lukanya mana?" Ucap Asyiyah lembut dengan nada tenang. Asy tersenyum mengusap lukanya lalu mencium lukanya.
"InsyaaAllah sakitnya penghapus dosa dan jalan menuju ridho Allah. Nanti kalau tambah parah panggil dokter ya" ucap Asy tersenyum dibalik kain diangguki Athhar.
"Kakak kenapa gamau buka purdah?" Ucap Athhar menatap kakaknya. Sedari kecil athhar seakan akan tak pernah melihat wajah kakaknya.
Hanya beberapa kali saat ia memaksa atau tanpa sengaja masuk dan melihat kakaknya memakai purdah kembali.
"Tubuh dan wajah kakak ini anugrah yang harus kakak jaga, sayang. Kakak tidak mau menampilkan kecantikan walau sejengkalpun kecuali suami kakak. Karna kakak tau perjuangan rasulullah untuk para wanita agar tidak diinjak injak"
"Nanti deh kalo disurga adikku sayang ini bisa lihat wajah kakak" ucap Asyiyah dibalas senyuman Athhar. Athhar memberikan tasbih pada kakaknya.
Asyiyah menidurkan adiknya lalu dirinya. Asyiyah berbaring menyamping dengan jari bertasbih dan mulut bergerak.
Asyiyah mencium dahi adiknya. Athhar memeluk kakaknya lalu menggumam nama Allah dan surga dengan setengah sadar.
"InsyaaAllah surga untukmu sayang, sabar ya. Sebentar lagi, kamu masih diberi kesempatan oleh Allah. Kakak bantu untuk meraih cinta Allah dengan menyampaikan ilmu dan ibadah"
Wanita berbalut kain hitam besar itu bangkit mencium ujung kaki adiknya. Wanita itu tersenyum lalu mengucapkan sholawat dan memuji nama nama Allah.
Drrt.....
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatu. Iya ada apa Umiku"
"....."
"Alhamdulillah Athhar sudah tidur. Umi jangan khawatir, Umi lanjutkan aja acaranya. Adek sama kakak" ucap wanita berjubah itu.
"....."
"Iya Umi. Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatu. Allahumma solli wasallim wabarik 'alaih"
Wanita itu menutup telfonnya lalu pergi kekamarnya sendiri. Sebelum itu wanita pecinta kisah kisah terdahulu yang selalu mengamalkannya, membenarkan tidur adiknya.
Asyiyah menutup pintu lalu pergi kekamarnya. Sesampainya dikamar ia mengucap salam lalu menghela nafas segera mengingat tuhannya, Allah.
"Ya Allah, kuat keimanan kami ya Allah. Kami mencintaimu, tapi kami juga tak sanggup melihat salah satu dari keluargaku pergi ya rabb"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy Heaven Gift
قصص عامةBagaimana jadinya, anak terakhir dari keluarga besar yang mengimani Akhirat dan ilmu agama yang tinggi mempunyai sebuah penyakit. Keluarga pendakwah dan penerus waliyullah. Keluarga itu menyebarkan agama Allah dengan semangat begitu juga sang bungs...