Pria pertama

329 29 21
                                    

"Akulah raga yang kalah. Menetap pada hati yang telah pergi jauh. Yang ku kira sungguh, ternyata hanyalah singgah yang rapuh." 

~Go Hera, 10 Mei 2021~

.

.

.

"Hera-ssi! Berapa banyak uang yang kau pinta, hingga kau mau tidur denganku?!" 

"Teruslah bermimpi. Kau tidak akan mendapatkanku hingga aku sendiri yang menginginkanmu!" 

~Go Hera, 10 Mei 2023~

.

.

Malam ini hujan deras. Sepertinya Tuhan memang tidak ingin menghentikannya hingga pukul 10 malam masih saja mengguyur aspal. Angin bertiup sepoy, menambah dingin hingga menembus kulit.

Wanita dengan sepatu hak tinggi, dress ketat melekat di tubuhnya, sedang berdiri di depan pertokoan yang sudah tutup. Mulutnya berulang kali mengucap kata sial, brengsek juga umpatan lain mengingat ponselnya sudah mati daya juga uang yang ia miliki pas-pasan untuk menghentikan taksipun tidak bisa.

Mau bagaimana lagi? Mana tahu akan hujan seperti ini hingga dengan santainya ia pulang berjalan kaki dengan memamerkan lekuk tubuh nan tinggi semampai yang menjadi kebanggaannya.

Yah, dia Hera. Go Hera. Tidak seperti namanya yang mempunyai arti di salah satu mitologi Yunani dewi Hera yang memiliki watak baik juga pelindung, Hera yang ini lebih mirip Medusa yang luar biasa menakutkan. Terbalut dengan rupa cantik yang amat lumayan kalau di bilang. Aphrodite? Yah, bisa juga di sebut demikian.

"Ah, sial! Kalau tahu akan begini, aku tidak akan pulang dari discotik," rutuknya mengibaskan tangannya membersihkan air yang terciprat di dressnya.

Di saat mood yang semakin tidak karuan jeleknya itu, matanya tidak sengaja tertarik dengan poster besar yang terpampang di seberang jalan. Juga videotron yang baru saja menampilkan wajah tampan pria dengan rambut panjang yang ia gerai dan tengah memamerkan tubuh berototnya dengan maksud memperlihatkan celana dalam dengan merk Calvin Klein.

 Juga videotron yang baru saja menampilkan wajah tampan pria dengan rambut panjang yang ia gerai dan tengah memamerkan tubuh berototnya dengan maksud memperlihatkan celana dalam dengan merk Calvin Klein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum Hera mengembang miring saat menyadari siapa pria yang ada di iklan itu. Dia seorang idol yang cukup terkenal. Pria bersuara indah yang menjadi topik pembicaraan di kalangan para gadis saat ini.

Hera amat sangat mengenal pria itu. Bahkan dia berkali-kali berhubungan dengannya tanpa ada yang tahu.

Hera wanita murahan?

Antara benar dan tidak. Dia memang wanita pengembara yang ingin berada di sisi pria yang menarik perhatiannya. Tidak ada cinta, tidak ada perasaan. Dia hanya ingin merasakan raga, bukan batin yang berbunga-bunga akan cinta yang bisa membuatnya lemah.

Hera berdecak di sela terpukaunya ia melihat iklan celana dalam itu di putar berulang kali,"Jey, aku baru sadar kalau kau amat tampan. Siapa yang akan mengira kalau akulah wanita pertama yang sudah mengambil keperjakaanmu?" Gumamnya di sertai senyuman miring penuh kemenangan.

BAD CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang