5. Fase Baru

160 21 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


....

Pernikahan. Soonyoung tak mengira akan memasuki fase tersebut, sebab sejujurnya ia begitu asing dengan yang disebut cinta. Maksudnya, bukankah pernikahan terjadi sebab ada cinta yang tumbuh sebelumnya? Lantas mengapa ia tiba-tiba ada di tengah-tengah pernikahan? Tanpa mengalami masa pendekatan dengan calon suaminya? Tanpa memikirkan pesta seperti apa yang ingin ia selenggarakan, warna pakaian apa yang ingin ia kenakan, atau sekedar cincin pernikahan seperti apa yang ia inginkan. Soonyoung penasaran, pernikahan ini apakah harus benar-benar terjadi? Ia harus hidup dengan waktu yang tidak ditentukan bersama Wonwoo? Selamanya?


Sepasang tangan ia gunakan untuk memeluk dirinya sendiri, isakan-isakan tangis lolos dari bibirnya. Ia tengah berada di rumahnya yang sudah hampir hancur, sendirian, bingung, takut, dan mengadu hanya pada dinding-dinding bekas kamarnya.

Ia masih mendengar teriakan Jeonghan yang begitu hancur sebab pernikahannya, ia melihat bagaimana Jeonghan coba bersimpuh di hadapan ayah dan ibu agar bisa gantikan posisi Soonyoung, ia hancur melihat saudaranya hancur. Dan itu karena Soonyoung, pikirnya.

"Maaf Sa" Ujar di sela isak tangisannya. Ia sudah berjuta-juta kali gumamkan maaf untuk Jeonghan, dan sampai detik ini ia tak dapat maaf dari saudaranya.

Lalu, bagaimana raut dan suara menolak Wonwoo, ia masih ingat betul bagaimana Wonwoo berharap Soonyoung tidak menjadi penghalang untuk hubungan Wonwoo dan Daisy.

Jadi, di sudut mana lagi atau dengan siapa Soonyoung seharusnya pulang? Seharusnya mengadu? Seharusnya di terima tanpa alasan? Rasanya seluruh dunia selalu tak mengharapkannya, tidak pernah dicintai sebagaimana ia mencintai orang lain. Rasanya, bahkan ayah dan ibu yang begitu baik juga tak izinkan ia untuk sekedar kemukakan pendapatnya tentang pernikahan ini.

Soonyoung mendongak lantas temukan rembulan yang kian tinggi membumbung. Ia harus segera pulang atau malah akan buat masalah yang lebih besar lagi,

Ia dorong sepedanya menjauh dari rumah lamanya, terlalu dramatis baginya menangis sambil susuri jalanan yang gelap. Tapi demi sambut hari-hari yang tak mudah ia ingin habiskan dulu air matanya.

Butterfly | Wonwoo x Soonyoung x MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang