1. Niskala Senja

318 23 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


..




Namaku Niskala, lebih tepatnya Soonyoung Niskala Senja. Tidak tahu bagaimana jelasnya namun ku rasa kehidupanku yang sebenarnya bermula ketika usiaku sembilan tahun. Ketika itu secara tiba-tiba aku menjadi yatim-piatu? (Aku akan mengatakannya demikian untuk sementara) sebab menjadi korban kebakaran di salah satu cafe. Aku di rawat di sebuah rumah sakit dalam kurun waktu yang tak sebentar sebab luka fisik dan traumaku, terlebih ketika aku menyadari bahwa aku telah kehilangan semua yang ku punya. Orang tuaku, seseorang lain yang berharga untukku.

Orang tuaku? Sebenarnya aku belum begitu yakin tentang ini, dalam sisa ingatan kebakaran aku rasanya masih mengingat sedang dalam pelukan siapa, rasanya aku masih ingat bagaimana papa meregang nyawa dan terbakar di depanku, rasa-rasanya aku melihat mama terseok berjalan menjauh dengan beberapa luka di tubuhnya, menjauh dari reruntuhan dan kebakaran, meninggalkanku yang terjebak diantara tiang roboh dan api. Tapi setelahnya semua orang mengatakan aku yatim piatu, berarti kedua orangtuaku benar meninggal.

Setelah aku keluar dari rumah sakit, seseorang yang mengatakan dari dinas perlindungan anak menghantarkan ku ke rumah bibiku. Kedua paman dan bibiku begitu senang menyambut ku aku pun begitu, terlebih di rumah beliau aku juga bertemu sepupu yang usianya hanya selisih satu tahun lebih tua dariku "Mulai sekarang kamu bisa tinggal di sini Kala, dan kamu bisa anggap atau bahkan panggil paman dan bibi ini jadi ayah dan ib—

—Nggak bisa! Kenapa ayah sama ibu harus punya anak lain selain aku?" Aku menoleh dan dapati Jeonghan Angkasa matapku marah, wajar menurutku sebab sebelum aku hadir dia adalah satu-satunya dan selalu di utamakan lalu tiba-tiba saudara asing sepertiku datang.

"Asa, nggak boleh gitu sayang. Niskala ini kan sepupumu berarti dia juga saudaramu, adikmu" Bujuk bibi.

"Aaa, Bu tapi kan..." Rajuknya dengan sepasang kaki yang menghentak pada lantai.

"Untuk sementara dia tidur denganmu ya? Biar besok ayah beresin dulu kamar buat Kala" Si ayah mendekat dan usap puncak kepala Jeonghan, pasti sulit karena rumah paman dan bibi tidak begitu besar lagi pun pasti tidak cepat juga untuk merombak ruangan menjadi sebuah kamar.


"Untuk sementara dia tidur denganmu ya? Biar besok ayah beresin dulu kamar buat Kala" Si ayah mendekat dan usap puncak kepala Jeonghan, pasti sulit karena rumah paman dan bibi tidak begitu besar lagi pun pasti tidak cepat juga untuk merombak ruang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butterfly | Wonwoo x Soonyoung x MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang