20

356 24 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...
..
.

Malam memeluk hingga dingin. Semilir angin pantai bergoyang-goyang bak berdansa bersama daun pepohonan kelapa, musik roh dari ombak yang datang mencumbui bibir pantai berkali-kali, Soonyoung dan Wonwoo di sana bahkan sampai pada malam kian larut dan untuk kali pertamanya Soonyoung begitu merasa menang digenggam oleh tangan suaminya, meskipun ia belum tau sejujurnya ia menang atau tidak.

Dramatis, sebagian dari bayang Soonyoung ia berangan berlari ke bibir pantai bersama Wonwoo saling berbagi pluk tuk obati pelik, menari dibawah rembulan yang untuk kali pertamanya jadikannya pemeran utama, Soonyoung terkekeh kecil bayangkan keinginan anehnya.

"Kenapa?" Tanya Wonwoo, ia masih genggam jemari Soonyoung.

"Enggak" Jawabnya singkat padahal banyak kata-kata berlebian bak pujangga yang ingin Soonyoung bagikan.

"Senang?" Kembali Wonwoo bertanya, nadanya cukup tinggi sebab deburan ombak begitu memekakkan telinga.

"Eum... Senang"

Lalu waktu matanya kian berat, waktu ia di buai mimpi yang rasanya indah, tubuhnya terasa ringan, diantara sadar dan tidaknya Wonwoo menggendongnya, hangat aromanya menguar bak memeluknya.Ia nyaman berada di dalam rengkuhan Wonwoo lagi, seprti ketika ia masih kecil.




Ia nyaman berada di dalam rengkuhan Wonwoo lagi, seprti ketika ia masih kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jalanan sunyi dan dingin pesisir kian sunyi sebab ditinggalkan penghuninya yang sudah berbondong pergi ke hotel, vila atau bahkan pulang. Beberapa kali Wonwoo usap telapak tangannya hadapi suhu dini hari. Ia tak pulang, ia dan Soonyoung hanya hangatkan diri di mobil ditemani satu cup kopi pahit jaga Wonwoo dari rasa kantuk. Di sebelahnya Soonyoung tertidur dengan pulas, mata melengkung cantiknya bersembunyi di balik kelopak mata yang tertutup, bibirnya terkatup lucu entah sedang bermimpi apa. Wonwoo sunggingkan senyuman tipis lalu usap pipi yang memerah karena dingin milik Soonyoung.

Ia masih mengingat sisa hari yang ia lewati dan sanggup rubah semua yang tertanam di dalam otaknya. Selepas Soonyoung pergi ke kampus ia sempat telfon Daisy untuk datang mampir namun perempuan tersebut menolak dengan dalih ada kelas pengganti. Lalu tak lama pintu apartemennya diketuk begitu keras dengan tempo yang cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butterfly | Wonwoo x Soonyoung x MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang