🐣8

658 34 1
                                    


Setelah lamaran ke lima atau enam ntahlah Haechan sampai lupa seberapa sering Ji-Sung ingin mengajak nya menghabiskan hidup bersama hingga tua nanti.

Tapi sekarang Haechan sadar, bahwa Ji-Sung juga butuh kepastian maka setelah berpikir begitu lama akhirnya Haechan mengiyakan ajakan Ji-Sung untuk menikah.

Di hadapan semua orang yang ada di lobi rumah sakit tempat sang gadis mengemban pengalaman nya Ji-Sung berdiri di dampingi kedua orang tuanya dan juga orang tua Haechan beserta kakak lelaki nya, Mark.

Dia mengatakan iya waktu itu,ntah memang waktu berjalan begitu cepat atau memang Haechan yang tidak terlalu merasakan nya tanpa di sadari nya kalau pernikahan mereka kini sudah mencapai anivv pertama.

Dan di hari yang membahagiakan itu selain merayakan hari aniversary Haechan menunjukkan sebuah tespeck yang sudah ia bungkus kado kecil.

Ji-Sung masih tidur karena hari ini mereka setuju untuk mengambil cuti dan menghabiskan waktunya berdua saja.

Ji-Sung tidak pernah menuntut Haechan untuk segera hamil atau melakukan apa! Lelaki itu benar-benar memberikan kebebasan pada sang istri.

"Sayang,,,,ini se-serius kau,,," Haechan mengangguk, Ji-Sung sudah akan menangis tapi malah di ledek Haechan.

"Masak preman kampus kayak kamu mau nangis sih Ji,ngk epik banget." Ji-Sung cemberut.

"Ya aku kan sedang bahagia sayang," Haechan terkekeh,dia memeluk Ji-Sung dan mengecup bibir suami nya dengan lembut.

Ia tangkup pipi Ji-Sung hingga membuat bibir nya sedikit mengerucut.

"Terima kasih untuk segala nya Ji-Sung, terima kasih karena sabar menunggu ku, terima kasih kau selalu menjadi sandaran ketika aku lelah, terima kasih atas semua perhatian yang kau berikan padaku selama ini.,,"

Cup cup cup

Haechan menciumi wajah lelaki tampan yang membuat Ji-Sung tersenyum lebar karena kebahagiaan nya bertambah,selain kabar tentang istri nya yang mengandung anak mereka tapi juga ungkapan Haechan yang begitu jarang di dengar nya.

"Aku juga mau bilang terima kasih karena mau dengan berandalan seperti ku Haechan."

Haechan tersenyum, dia mengecup sekali lagi bibir suaminya dan menempelkan kening nya.

"Sekarang kau bukan hanya menjaga ku,tapi ada baby juga! Jadi,,, jangan capek-capek mengurus kami ya ji," Ji-Sung mengangguk.

Tanpa diminta Haechan pun dia juga akan melakukan nya,itu tugas nya.

Mencintai Haechan, menjaga Haechan, melindungi Haechan, dan membahagiakan Haechan.

Ji-Sung selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk semua nya,meskipun dia juga belajar untuk itu semua Ji-Sung tidak pernah keberatan sama sekali karena apapun itu asal Haechan dia akan melakukan nya.

"I love you more Park Haechan"

" I love you too Park Ji-Sung "

Senyum kedua nya tidak bisa membohongi perasaan bahagia yang saat ini begitu membuncah memenuhi ruang kamar mereka yang mungkin sebentar lagi akan bertambah anggota keluarga untuk meramaikan hari-hari mereka.

••••••

Kabar tentang kehamilan Haechan sudah di dengar oleh keluarga kedua nya, tentu saja kabar bahagia itu membuat dua keluarga kembali merasakan nya perasaan yang begitu mereka dambakan.

Anak dari Ji-Sung dan Haechan begitu di tunggu oleh kedua keluarga mereka pantas saja setelah mendengar nya ntah apa yang akan mereka lakukan.

Jelas, pertama mommy Haechan melakukan amal ke berbagai panti dan juga tunawisma, kalau mama park dia mengadakan pesta kecil untuk merayakan hari yang ia tunggu.

Jika orang tua Haechan sudah punya cucu dari anak Mark,maka mereka hanya akan mengandalkan Ji-Sung karena pemuda itu anak tunggal dari keluarga nya.

"Akhirnya,,, penantian mama dan juga doa mama di gereja setiap minggu di kabulkan Tuhan." Haechan tersenyum melihat mama mertua nya begitu bahagia.

"Ma,,, jangan terlalu bar-bar bisa ngk sih! Nanti Haechan lelah lho.." Baekhyun langsung sedikit melonggarkan pelukannya.

"Ups,,maaf mama lupa sayang,saking senengnya sampai kamu kegenjet ya! Cucu mama tidak apa kan." Semua orang yang ada diruang makan tertawa melihat Baekhyun yang tiba-tiba panik dan memeriksa Haechan.

"Ma, Haechan ngk apa-apa kok!" Baekhyun menghela nafas nya.

"Syukur lah,, jangan sampai pengalaman pertama mu mengandung membuat mu trauma karena antusias mama." Haechan mengerti kenapa Baekhyun seperti itu.

Dia senang saja kok di perlakukan begitu protektif,dia tau itu terbaik untuk nya.

"Anak mommy,,," setelah puas memeluk mertua nya Haechan beralih ke pada sang mommy, Doyoung tidak pernah menginterupsi Baekhyun karena dia tau juga kalau besan nya itu begitu menyayangi putri kecilnya ini.

Dia malah semakin bahagia karena ternyata putri nya mendapatkan keluarga yang menerima nya dengan baik.

"Oke, sudah kangen-kangenan nya,kita mulai saja acara kecil ini untuk menyambut keturunan dari Park Ji-Sung."
Chanyeol memulai nya dan di susul oleh mereka untuk mengangkat gelas masing-masing,jika yang lain meminum wine maka khusus untuk Haechan mereka memberikan jus untuk perempuan itu.

"Sayang, oppa harap anakmu cowok nanti!"

"Wae?"

"Karena Giselle sudah cewek,masak dua-duanya dapet cewek." Hyewoon mencubit suaminya itu.

"Apapun jenis kelamin nya kita akan tetap terima kasih pada Tuhan Hyung,aku sudah lama menunggu ini dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk ada disetiap momen kehamilan Haechan." Mark mengangguk.

Benar juga, semua nya sudah di atur oleh yang maha kuasa jadi apapun nanti anak yang keluar dari perut Haechan maka mereka akan menyambut nya dengan suka cita.

"Haechan mau hadiah apa.?"

"Tidak perlu eonni, nanti saja kalau sudah lahiran." Hyewoon mengangguk.

"Ya sudah, katakan ya kalau mau sesuatu! Kalau Ji-Sung ngk bisa nurutin nanti oppa yang cari."

"Ya,kan Hyung yang sudah lebih dulu berpengalaman mengurus orang ngidam ya?"

"Dan kau tau ji,ngidam nonna mu selalu aneh-aneh."

"Yak'!,,
Ya begitulah kira-kira kalau mereka berkumpul, akan selalu ramai dan heboh.

Kebahagiaan yang mereka tunggu akan segera hadir jadi Ji-Sung sudah memutuskan untuk cuti selama kehamilan Haechan dia akan datang ke kantor hanya jika urgent saja selebihnya sekertaris lelaki itu yang akan menghandle.

Ji-Sung tidak khawatir karena dia punya orang yang ia percayai, kalau pun berkhianat banyak cara untuk membuat nya menghilang dari muka bumi.

Cup

Ji-Sung mengecup kening Haechan.

"Terima kasih,,," Haechan mengangguk.

Dia juga bersyukur kok bisa mengenal Ji-Sung dan menjadi istri dari pemuda yang dulu pernah ia tendang kepemilikan nya.

Siapa yang akan sangka, kalau mereka akhirnya hidup bersama seperti ini.










Ini extra ya☺️

Last Love 🐻❤️🐣 (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang