"Kuliah yang rajin,, jangan suka keluyuran seperti geng mu itu,,lalu setelah lulus lekas susul oppa di RS,, oppa akan menunggu mu." Ujar Sanha.Saat ini Haechan sedang di antar oleh kekasihnya yang bernama Yoon Sanha,dia seorang dokter muda yang sudah mendapatkan sertifikat untuk menjadi bagian dari dokter yang mendedikasikan diri merawat dan juga memberi obat kepada mereka yang membutuhkan.
Dia dan Haechan memang tidak memiliki bidang yang sama,jika Haechan memilih fakultas ahli bedah,maka Sanha dia adalah dokter ahli penyakit kanker.
Perpaduan yang klop bukan! Tapi rasanya itu tak akan lama setelah Ji-Sung mengetahui kalau wanita yang ia taksir memiliki kekasih.
Secepat itu Ji-Sung mengatakan kalau dirinya menyukai Haechan,iya memang secepat itu.
"Oke, oppa juga jangan sampai telat makan yah! Aku tidak mau mengurus mu lagi kalau sakit seperti waktu itu!" Sanha terkekeh.
Jika pekerjaan nya menyita semua waktu yang ia punya,dia melupakan segala nya bahkan pernah sampai seminggu penuh tak mengabari Haechan ketika dirinya di sibukan dengan jadwal nya bersama pasien² yang akan ia tangani.
"Aku mengerti,masuk sana sebentar lagi kelas mu mulai." Haechan mengangguk,lalu mengecup pipi Sanha sebagai tanda perpisahan sementara mereka.
Setelah Haechan tak terlihat lagi oleh pandangan nya, lelaki tampan dan tinggi itu melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat ia bekerja.
"Oh,,,jadi itu pacar Haechan." Ji-Sung tersenyum remeh.
Jika hanya seorang Sanha yang menjadi pesaing nya,dia tidak akan khawatir toh lelaki yang ia ketahui telah menjadi dokter itu pasti lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah sakit yang pengab dan bau.
Jadi, Ji-Sung bisa dengan mudah membuat Haechan jatuh kedalam perangkap yang sudah ia buat untuk memiliki gadis galak itu.
Ntah sejak kapan,dan bagaimana? Haechan sendiri tidak tau dan dia sebenarnya tidak mau tau! Tapi ini sudah sangat menggangu nya.
Sebab apa?
Sebab Ji-Sung selalu berada di mana pun tempat ia berada juga,ntah di kelas,ntah di koridor,ntah di kantin bahkan di jalan pun lelaki kerempeng itu selalu mengikuti nya dan mengusiknya.
"Sumpah ya! Kalau kau terus membuntuti ku,aku akan patahkan sendi² mu." Ujar Haechan kesal.
Sedari tadi ia masuk kedalam kelas, tepat setelah dirinya mendudukkan diri Ji-Sung langsung duduk di sebelah nya juga bahkan menghiraukan Renjun yang mengusir nya.
"Kau semakin cantik ya jika sedang marah!" Haechan melotot.
Apa tadi katanya,dia tidak salah dengar kan.
"Kau ini tidak waras ya! atau otakmu geser."
"Wae?"
"Pergi sana,kau mengganggu ku apa kau tau itu."
"Aku tau,dan memang itu yang ku inginkan."
Haechan geram, sungguh! Apa lelaki ini ingin balas dendam atas perlakuan nya waktu itu, atau punya motif lain.
"Kau ingin aku menendang mu lagi."
"Oh,,, jangan! Itu sangat menyakitkan sayang,"
Huekkk,,,
Teman² Haechan langsung berekspresi seperti ingin muntah mendengar Ji-Sung memanggil Haechan seperti itu.
Sedangkan Haechan,dia menatap Ji-Sung marah! Apa pemuda ini tidak sadar jika dirinya di pandang aneh oleh orang².
"Chan, seperti nya dia sengaja mengusikmu deh." Ujar winter.
"Kalau dia terus mengusik ku,maka aku akan melakukan segala cara untuk melawan nya."
Ji-Sung tersenyum miring,oh sangat menarik!
"Lakukan apapun sayang,tapi asal kau tau dan ingat kata-kata ku satu ini, berbuat semau mu tapi aku tidak akan melepaskan mangsa ku." Ji-Sung melenggang pergi.
Haechan,dia emosi tujuh turunan! Ingin rasanya dia menguliti Ji-Sung di hadapan semua orang saat lelaki itu lagi² mengatakan hal yang sama pada nya.
"Sudahlah Chan,aku hanya berharap kau lebih berhati-hati saja." Winter dan Karina menyetujui perkataan Renjun.
Bagaimana pun juga, sebelum nya Haechan memang terlibat dengan Ji-Sung yang membuat pemuda itu marah padanya.
Namun, sebulan setelah kejadian itu, bukannya Ji-Sung menjauh dan tidak mendekati Haechan malah sebaliknya.
Anak itu semakin genjar mengrecoki hari-hari Haechan dan menghancurkan mood gadis cantik itu.
Lupakan, Haechan akan memikirkan itu nanti! Sebelum menghadapi kegilaan Ji-Sung selanjutnya Haechan harus mengisi daya terlebih dahulu.
Dia butuh energi untuk memusnahkan manusia spesies macam Ji-Sung itu.
"Huh,,,,aku jadi rindu Sanha kan!"
"Astaga,,, Lee Haechan ku tersayang,bukan nya kau bertemu dia pekan lalu ya! Kau tau sendiri bagaimana sibuk nya seorang dokter kan, apalagi dia baru bekerja kau sendiri yang bilang kalau Sanha dan kau sepakat untuk saling menghubungi ketika kalian tidak menggangu waktu satu sama lain."
Haechan jadi galau kan,dia sendiri yang memberi komitmen itu pada Sanha tapi dia juga yang akhirnya menyesal.
"Ah,,emosi perawan sekarang suka labil dah ahh! Yuk ngafe sembari curhat-curhatan."
Haechan, Renjun dan winter kompak merotasi mata mereka.Pasti yang akan di ceritakan Karina tak lain dan tak bukan adalah kekasih gadis itu sendiri yaitu Kim Jungwoo.
Sudah menjadi makanan mereka setiap Karina mengajak untuk pergi ke cafe atau tempat karaoke.
Yah, setidaknya tempat² seperti itu yang bisa membuat Haechan lupa akan Ji-Sung dan juga Sanha sementara waktu.
Eh,kok jadi Ji-Sung?
"Ah,,Molla! Gas aja lah." Ujar Haechan pada akhirnya.
Daripada harus pusing memikirkan Ji-Sung dia lebih baik minum kopi atau makan ice cream kesukaan nya.
Ajakan Karina tak di tolak ketiga gadis lainnya, mereka berjalan beriringan tanpa tau dari kejauhan ada seorang pemuda yang mengintip semua percakapan mereka berempat.
Kalian pasti tau siapa dia?
Dikit?
Iya tau saya.
Hbd anak ganteng,,,,
Semoga yang kamu semoga kan terkabul segera ya!Doa terbaik selalu untuk mu uri fullsun ☺️
Sehat selalu ya anak baik.😊
I love you Chan ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love 🐻❤️🐣 (END)✓
ContoJi-Sung, si berandal kampus jatuh cinta dengan primadona yang cantik tapi nyatanya dia memiliki seorang kekasih. Bukannya menyerah, Ji-Sung malah masuk kedalam hubungan mereka. "Siapa wanita yang berani menendang milik ku di hari pertama kita bertem...