M-7

35 11 4
                                    

Rika sedang terdiam bersama ketiga temannya dipinggiran kolam renang rumahnya. sejak kejadian yang memunculkan kembali sosok itu rika menjadi lebih sering diam. bahkan dia terlihat seperti berbicara sendiri.

"Rik, rika?"Ujar cika sambil menggerakkan tangannya tepat didepan muka rika.

"Hah? apaan? kenapa? ada apa?"Tanya rika setelah sadar dari lamunannya

"Tuh kaaan lo dengerin kita kita ngomong gak sih daritadiii? ah lo mah bengong mulu ngebayangin dadanya raka."Serbu cika sambil memasang muka sebal.

"Hehehe, maaf maaf gue lagi kangen sama orang tua gue aja."dusta rika. ya, diantara tiga temannya tidak ada yang tau bahwa rika berbohong.

"Nanti juga pulang kali riik, kenapa ga coba nelfon aja?"Tanya ayni sambil memakan sosis miliknya. mendengar itu rika langsung tersenyum miris.

Kasih tau aja kali ya? tapi gue takut mereka bakalan gimana gitu. tapi, kalo gak dikasih tau nanti guenya ga enakan. kasih tau aja apa- udah lah kasih tau aja kali ya. Setelah pembatinan rika selesai akhirnya dia berniat untuk memberi tahu teman-temannya yang sebenarnya.

"Gue boleh jujur gak?"Tanya rika dibalas anggukan oleh teman-temannya"Tapi kalian harus janji jangan marah dan jangan bilang siapa siapa tentang hal ini."Ucapnya sambil menyodorkan jempol,telunjuk dn kelingking. Ayni mengernyit bingung.

"Itu jempol telunjuk kelingking buat apa ya?"tanya aynu.

"Itu buat perjanjian kalo sama tiga orang. gue dikasih tau sama raka sama fatir dulu sama isel juga yak kan sel?"jelas cika.

"Fatir? lah kok dia tau? oke, jadi gini janji gini tuh berlaku buat 4orang misalnya gue ngasih tau rahasia gue ke kalian bertiga jadi kalian bertiga tuh nempelin satu jari yang sama ke jari gue. ngerti gak?"Jelas rika lagi.

"Kata fatir sih dulu dia gitu sama adenya yang udah meninggal. terus kalo raka sama temen kecilnya."Ucapan isel tadi membuat rika bingung.

"mm okay, janji ye kalian."Ucap isel sambil menodongkan jarijarinya. dan mereka pun membalasnya.

Terlihat rika sedang menatap ketiga sahabatnya itu dengan serius"tapi kalimat ini gak bakalan ada pengulangan, jadi harus dengerin baik-baik ya."ucapnya dan dijawab dengan anggukan.

"oke... jadi sebenernyatuhgueyatimpiatu"Ucap rika cepat.

satu...

dua...

tiga...

empat...

lima...

en-

"Hah apasih sebenernya lo suka makan timlo?"tanya isel dengan wajah 'polos'nya. pletak.

Isel meringis pelan akibat jitakan dari temannya itu. walaupun sebenarnya mereka tidak mengerti. lain halnya dengan ayni yang mendengar jelas perkataan sahabatnya itu.

"lo....? serius? jadi.. lo bohong gitu? kenapa ga jujur aja?"tanya ayni dengan wajah kecewa,kesal,kasihan.

"maafin gue.. gue gak bermaksud gitu."jelas rika pada teman-temannya.

"iya, gue tau semua orang punya privasi, tapi gapake cara gini rik. dan apa ada kebenaran yang lo umpetin lagi?"tanya ayni sambil memegang tangan rika, sedangka cika dan isel hanya mengamati tanpa mengerti apa maksud dari kedua temannya itu.

"ada, tapi gue yakin yang ini kalian mungkin susah percayanya."ucap rika, lagi. alis ketiga sahabatnya bertautan dengan tatapan seperti menanyakan 'apa lagi?'

Mask|SOFT G:1 (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang