"Aku akan melakukan apapun untuk harga sebuah kebebasan"
***
Hari esok sudah tiba. Bulan masih tidak mau turun dari tahtanya. Udara dingin menusuk kedalam paru paru. Alaram berbunyi menunjukan pukul 04.00 pagi dini hari. Mata Hardo tidak mau terbuka, ia masih ingin tidur sedikit lebih lama.
"Hardo!! Bangun har. Ini udah jam 4 pagi jangan molor!" Teriak Yanto mengentuk pintu dengan keras. Sudah menjadi rahasia umum Hardo suka tidur dan sulit untuk bangun.
"Iya sebentar lagi" jawab Hardo mengantuk.
Setelah 20 menit Hardo tak kunjung bangun dari tidurnya. Seharusnya ia sekarang menjadi teladan yang baik untuk anggotanya tapi tidur lebih menarik bagi Hardo.
Tak lama kemudian Yanto datang masuk kedalam kamar sambil membawa sebaskom air dingin "Hardo bangun atau aku siram koe dengan air dingin!?"
"Hmmm?" Saut Hardo mengantuk
"Ini berarti iya. Jangan salahkan aku jika kasurmu basah"
Tanpa berfikir panjang Yanto langsung menyiramkan air dingin tepat di muka Hardo. Hardo tersentak dari tidurnya dan langsung terbangun.
"YANTO!!! apa-apaan koe iki!!!!" Hardo berteriak keras sampai-sampai Suwiryo dan Tono yang tadinya berada di teras depan rumah langsung menghampiri sumber suara.
"Lah koe seng opoan Har. Iki uwes jam 4 lebih 20 menit dan aku uwes membangunkanmu dari tadi jam 4 pagi tapi ora tangi tangi"
*lah kamu yang apa apaan har. Ini sudah jam 4 lebih 20 menit dan aku sudah membangunkanmu dari tadi jam 4 pagi tapu tidak bangun bangun
"Ya tapi apa harus sampai menyiramku dengan air sebanyak itu!. Lihat kasur dan badanku jadi basah" protes Hardo memperlihatkan kondisinya yang kini basah kuyub.
"Astaga Yanto kamu kok bar-bar banget to?" Ucap Tono yang terkejut melihat genangan air berceceran di kamar Hardo.
"Ini bukan bar-bar, aku sedang membangunkan Hardo biar bisa cepet bangun. Perjalanan kita ini memakan waktu yang cukup panjang untuk sampai ke pusat kota kan?. Nah kalau Voorzitter kita tidur dan gak bangun bangun, kita bisa bisa telat"
Hardo memasang muka kesal "iya... iya aku ini memang kebo tapi ya minimal jangan disiram. Aku ini bukan kucing lo Yan? Aku ini komandamu"
"Kan Voorzitter sendiri yang bilang. Selama kita tidak di kesatuan berarti kita ini sama tapi aku melakukan ini hanya semata mata agar kita semua tidak terlambat" ucap Yanto menjelaskan maksud dan niat baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-ANASERA-
FantasyTuan dan Nyonya, sudahkah Anda mendengar tentang legenda Roro Jongrang yang terkenal di seluruh Tanah Jawa? Semua orang tahu bahwa Roro Jongrang telah diubah menjadi batuan candi oleh kutukan yang dia ciptakan sendiri. Namun, tahukah Anda bahwa ada...