Bab 7

3 0 0
                                    

"Bagaskara di tengah Rembulan merambat menjadi dwirupa yang tak dikenali wujud aslinya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaskara di tengah Rembulan merambat menjadi dwirupa yang tak dikenali wujud aslinya"

***

    Sudah berapa lama sejak Roro berubah menjadi arca? Tubuhnya terasa seperti sudah menyatu dengan bebatuan ini. Ia sudah muak hanya bisa diam membisu tak bisa berbicara dan hanya bisa melihat sekililingnya tanpa bisa berbuat apa apa.

Tahun demi tahun ia hanya bisa melihat orang orang datang dan pergi lalu tidak pernah kembali. Tapi kaliini berbeda ketika seorang laki laki tinggi berkulit putih dengan manik mata abu abu datang sambil membawa lentera masuk kedalam area candi tempatnya bersemanyam, kedatangan laki laki itu seperti membawa keajaiban untuk Roro.

Karena sesaat setelah kehadirannya secara tiba tiba tubuh Roro muncul di belakang arca tempat dirinya selama ini terkurung, entah bagaiamana caranya.

"Tubuhku? Astaga tubuhku sudah tidak menjadi batu lagi! Astaga astaga astaga!!!!!" Seru Roro senang bukan kepalang mengetahui tubuhnya sudah terbebas dari kutukan.

Roro terus memandangi tubuhnya tak percaya jika kini dirinya benar-benar terbebas hingga ia tak menyadari sedang ada pasang mata yang memperhatikanya.

Saat ini ia tidak sabar ingin melihat keadaan diluar pelataran candi tapi selalu saja ada halangan yang mencoba mengahalangi jalanya.

"Minggir! Aku sedang ada urusan" printah Roro menyuruh laki-laki didepanya minggir dari jalannya.

"Tidak!, aku tidak akan pergi sebelum kau mau menjawab siapa dirimu dan mengapa kau ada di dalam sana" serunya meminta penjelasan dari Roro.

Namun Roro tidak menghiraukan ucapan pria itu, dan terus melanjutkan jalannya. Ia tidak peduli dengan laki-laki itu tapi laki-laki itu sepertinya sangat peduli dengan siapa Roro hingga terus mengikutinya.

"Permisi!? kau tak bisa pergi dari sini sebelum kau jelaskan kepadaku sudah berapa lama kau diam di dalam sana?" Desak pria berambut coklat itu penasaran.

'Benar-benar lelaki yang sangat gigih dan menyebalkan' batin Roro yang langsung menghentikan jalannya, kedua matanya memandangi tubuh laki-laki itu dari bawah hingga ujung kepala "aku sudah lama di sana" tuturnya singkat.

"Kalau begitu kau tidak boleh kemana mana" ucapnya seraya memegang lengan Roro "kau harus ikut denganku"

'Apa dia sudah gila?' Batin Roro untuk kedua kalinya terkejut dengan sikap pria berbaju hijau sage itu.

"Aku tidak mau!" jawab Roro ketus seraya mengempaskan tangan pria itu dari lengannya lalu ia kembali melanjutkan jalanya.

"Kalau begitu biarkan aku berbicara denganmu!" Pinta pria itu yang mengikutinya dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-ANASERA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang