Bab 6

7 1 1
                                    

'Ketika kamu berhadapan dengan musuhmu, taklukkan mereka dengan cinta'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ketika kamu berhadapan dengan musuhmu, taklukkan mereka dengan cinta'


***

   "Bagaimana Hardo kamu tertarik? Aku tahu ini pasti akan membuatmu terkejut tapi tenang saja aku akan memberikan waktu untuk dirimu dan Margaret bertemu." Tawar Kolonel Rudolf sekali lagi sambil menepuk pundak lebar Hardo.

Hardo yang bingung hanya bisa terdiam lalu pandangan dua manik matanya tertuju pada foto yang terpasang di dinding ruangan. Orang dalam foto itu membuat batin Hardo terkejut. Di dalam foto terlihat Kolonel Rudolf dan laki laki kulit putih yang tak lain dan tak bukan adalah Ir.V.R.Vanromandt, mereka terlihat cukup akrab didalam foto.

Kemudian Hardo mendekatkan tubuhnya kearah dinding untuk melihat lebih jelas "ada apa Hardo? apa di foto itu aku terlihat aneh?"

Hardo menghentikan pengamatanya "Ah tidak, Kolonel terlihat sangat baik di dalam foto. Kalau boleh tau memangnya Kolonel kenal dengan orang di foto itu?"

"tentu aku kenal bahkan semua orang pasti kenal denganya karena akhir-akhir ini penemuanya sangat gempar di media masa." Ucap Kolonel Rudolf menjauh dari tubuh Hardo lalu ia mulai menuangkan wine kedalam gelasnya

Hardo menghampiri meja kerja Kolonel Rudolf "Kolonel!" ucap Hardo memecah keheningan yang sempat berlangsung diantara mereka berdua.

"ya?" saut Kolonel menelan seteguk wine di gelasnya

"Aku setuju untuk bertemu dengan putri anda"

Mendengar keputusan yang diambil Hardo membuat Kolonel Rudolf merasa senang hingga tertawa.

"kalau begitu ini, minumlah akan aku tuangkan untukmu"

"Tidak Kolonel ini masih terlalu cerah untuk minum wine" Hardo menolak "sepertinya saya harus segara pulang karena saya masih ada urusan yang belum saya rampungkan. Apa saya boleh meminjam mobil anda untuk dibawa pulang?"

"ah tentu kau boleh meminjamnya, tidak perlu merasa sungkan" Kolonel Rudolf lalu menyodorkan kunci mobil miliknya dan langsung diambil oleh Hardo.

"Tunggu dulu Hardo, sebelum kau pergi aku ingatkan agar kau tidak bermain main dengan perkataanmu" sambung Kolonel Rudolf seraya menahan tangan Hardo saat mengambil kunci darinya.

"Anda bisa memegang ucapan saya kolonel" tukas Hardo meyakinkan pria paruh baya didepannya.

"kalau begitu saya pamit lebih dulu. Semoga hari anda berjalan baik Kolonel" pamit Hardo berjalan menuju pintu keluar.

Setelah selesai menutup pintu, Hardo langsung bergegas berlari menuju kendaraan Chrysler model 75 warna kuning. Tanpa pikir lama Hardo menginjakan gasnya dengan kencang menuju jalan yang selama ini tidak asing untuknya.

-ANASERA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang