8. Pemberontakan : Saida

452 56 7
                                    

Budayakan vote dan berkomentar yang bijak terimakasih ^^


Tik-tok tik-tok tik-tok...


Sana memperhatikan jam di dinding dengan sangat cemas. Ia menunggu kedatangan suaminya selepas kerja.


Sungguh, Sana telah mempersiapkan diri agar tak menjadi istri yang sangat perhatian pada suaminya. Ia bahkan tidak memberi pesan apalagi membalas pesan suaminya sejak tadi pagi.


Namun, hal itu membuatnya cukup cemas. 


Banyak yang terlintas di pikirannya seperti, 'Apakah Dahyun baik-baik saja?' 'Apakah ia akan marah jika aku tak membalas pesannya?' atau 'Jangan-jangan dia berselingkuh dariku?!'


"Ah, tidak-tidak! Waraslah Sana! Kau hanya tidak mengasih kabar selama sehari. Dia mencintaimu dari dulu. Jadi, mana mungkian ia berpaling hanya karena itu? Ya, kan?" tanyanya ragu pada diri sendiri.


Tapi sebelum kewarasannya benar-benar hilang, Dahyun telah sampai di depan rumah. 


Sana pun segera mengambil posisi untuk bersikap acuh tak acuh di sofa sambil memperhatikan televisi.


"Sayang~ aku pulang!" sahut Dahyun dengan wajah sumringah. 


Senyum khasnya yang lebar tertahan. Ia tak melihat sedikit pun batang hidung dari istri cantiknya. 


"Sayang?" panggilnya sekali lagi.


Dahyun mengulum senyumannya. Ia pun melangkahkan kakinya pelan menuju ruang keluarga. Dan benar saja, di sana istrinya tengah asyik menonton televisi.


Dahyun mendesah pelan dan menatap istrinya dengan sedikit senyuman sembari bergumam, "Oh, jadi ini yang membuatmu tak menjawab panggilanku."


Hug!


Dengan cepat, Dahyun mendekap leher Sana dari belakang. Sana yang mendapatkan perlakuan luar biasa manis itu sangat kaget dibuatnya.


Dahyun pun medekatkan bibirnya pada telinga istrinya itu, "Jadi, acara ini lebih menarik dari suamimu ya?"


Deg!


Sudah pasti telinga Sana memerah, jantungnya berdetak tak keruan. Lantas, dia harus bagaimana?!


"Ah, i-itu. Aku benar-benar tak mendengar kamu masuk Hyun, maaf." jawabnya sambil mengatur setiap ucapan serta tindakannya agar tak terlihat kalau ia sedang salah tingkah.


"Huft.." Dahyun merenggangkan pelukannya, lalu mengelus puncak kepala Sana pelan, "Baiklah, aku akan mandi. Air panasnya sudah ada, kan?"


"Air panas? Aduh, Aku kelupaan sepertinya! Karena aku tengah sibuk daritadi berdandan untuk pemotretan besok." ucap Sana masih duduk di sofanya membelakangi Dahyun.

Tukar Jiwa [2yeon, Saida, Michaeng, Jitzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang