05. Gaun dan rambut palsu

343 5 2
                                    

Gua kaget awalnya kenapa Nuan langsung menggendong gua tanpa melepaskan kalung anjing ini dari leher gua, rupanya kamar mandi itu berada dekat dari ruangan tempat gua dikurung dan rantai yang terpasang cukup panjang. Gua kurang pokus dengan tempat tinggal kita sekarang gua sedikit takjub dengan kamar mandi yang kami masuki itu sangat bersih berkilau berbeda dengan ruangan tempat gua dikurung tidak ada jendela dan sangat suram apakah ruang itu di desain untuk tahanan ? Dan rumah siapa ini ? Apa dia mempunyai rumah lebih dari satu? Kalau dia kaya kenapa dia begitu putus asa dengan cita-citanya ?padahal dia bisa menggunakan uang nya untuk menutupi masalah.

Kembali pada kegiatan mandi, gua merasa aneh sekarang, gua diperlakukan layaknya sebuah mainan gua dimandikan dengan lembut dalam sebuah bathub, setelah selesai dia membawa gua ke sebuah ruangan yang cukup besar dan bersih, ada banyak pakaian di atas kasur dan beberapa wig panjang, di atas meja bahkan ada alat make up lengkap dengan aksesoris cantik lainnya.

"Kapan dia membeli ini semua ? Apa dia begitu frustasi hingga menjadi gila ? "

Gua disuruh mencoba gaun satu persatu sesuai seleranya, dia memakaikan gua wig mendandani gua dengan sedemikian rupa. Dia begitu serius seolah sedang bermain boneka, lalu gua dibawa ke depan cermin hasilnya gua telah menjelma menjadi seorang wanita. Satu hal yang gua sadari sekarang orang yang bersama gua sekarang benar-benar sudah gila. Gua berdiri di depan cermin sekarang menatap diri gua yang sedang cosplay menjadi tokoh dari drama wuxia sementara diri menatap kosong ke cermin pikiran gua sedang menyusun rencana, tangan gua bebas tanpa terikat haruskah gua melawan penjahat ini ? Memukulnya hingga pingsan atau bergulat hingga mati? Masalah rantai bisa dipikirkan nanti benar? Apa yang harus gua pakai? Benda apa yang paling dekat dengan gua sekarang?
Dan ya gua menemukan satu, lampu tidur...

Dengan cepat gua meraih lampu tidur dan memukulkannya ke kepala Nuan namun Nuan berhasil menghalanginya dengan lengannya. Nuan masih lengah itu pasti sangat sakit gua harus cepat menyerangnya secara membabi buta agar peluang gua menang cukup besar. Tapi mengapa pria ini sangat kuat ? Secepat kilat keadaan berbalik sekarang, dalam sekali pukul dia melumpuhkan gua hingga tak berdaya, kita berdua berada di ranjang dengan Nuan berada di atas tubuh gua dan mencekik leher gua. Gua merasa ajal gua benar-benar sudah sangat dekat hampir saja mata gua terbalik tiba-tiba dia melonggarkan cengkraman seolah memberikan gua waktu untuk menarik nafas sebelum dia mencium gua.

TIDAK,

MENCIUM ??!

Gua terbangun dengan kaget seraya memegang leher gua dan kembali mengingat hal terakhir yang terjadi, bukan cekikan yang sedang mengganggu pikiran gua tapi ciuman , ciuman itu membuat jantung gua berdetak sangat cepat sampai-sampai rasanya kesulitan bernafas. Tunggu, gua masih berada di kamar tadi dan kalung anjing di leher gua sudah tidak ada, kamar yang tadi berantakan sudah bersih dan rapi. Nuan masuk membawa nampan makanan dia duduk di samping ranjang menyentuh rambut samping telinga gua dengan lembut.

"Aku sangat takut, ku pikir aku akan kehilanganmu lagi, maafkan aku sudah kasar seharusnya kau tidak melakukan itu, kenapa kau begitu panik padahal aku sudah berencana bersikap lembut ?!"-Nuan.

"Yuda, kau takut padaku ?" -tanyanya lembut menatap gua dengan tatapan penuh cinta, membelai wajah gua lalu meraih tangan gua menaruhnya di pipinya merasakan kehangatan dan kelembutan dari kulit ke kulit.

"Yuda kau gemetar , ada apa ? Kau benar-benar takut ?" Tanyanya kembali menatap gua dengan serius, eskpresi gua saat ini menatapnya dengan rasa takut bingung dan gugup yang sangat kuat.

"Yuda ini kau yang inginkan, kau ingin bersamaku terlepas dari bagaimana caraku membawamu bersamaku setidaknya kau sekarang bersama bukankah harusnya kau senang? Kenapa kau bertingkah seperti ini kenapa ekspresimu seperti ini hah ?!!
Kau tau kehidupan seperti apa yang ku jalani setelah kau menjebakku kau harusnya tau, rasanya seperti berjalan di atas pecahan kaca. Pembalasan yang ku lakukan padamu tidak sebanding dengan apa yang telah kau lakukan harusnya kau bersyukur aku memperlakukanmu dengan baik !!" Ucapnya menekan kedua sisi pipi gua dengan satu tangannya wajah kami begitu berdekatan, tekanan dari nada suaranya dan tatapannya sungguh menyimpan kesedihan, frustasi dan dendam yang begitu dalam tapi yang di lakukannya saat ini seakan ada cinta di dalamnya, cinta itu tumbuh di tengah tanaman berduri hitam yang beracun. Nuan menyatukan dahi kami seakan sedang menyalurkan cintanya dan melupakan apa yang telah terjadi.

"Ayo makan, maaf jika kau bosan makan bubur, tubuhmu belum sehat, jika kau sudah lebih sehat nanti aku akan buatkan makanan yang lebih baik!" Ucap Nuan menyuapi bubur yang sama seperti sebelumnya, tidak ada makanan lain selain bubur yang pernah Nuan siapkan selain saat hari pertama Nuan hanya memberikan roti dan Air kemasan.

Nuan memberikan sendok suapan pertama tapi gua tidak bisa fokus untuk makan saat ini karena pikiran gua sedang kacau tergganggu dengan segala macam pikiran untuk meluruskan segalanya, untuk membebaskan diri dari masalah ini sekarang, Gua percaya Nuan sebenarnya bukan orang jahat buktinya Nuan beberapa kali telah menolong hidupnya, gua merasa masih ada kesempatan untuk berdamai.

"Nuan, bolehkah gua bertanya sesuatu?"

"Tidak, makan dulu, kita bisa bicara sambil makan tanganku sudah pegal!" Ucapnya yang membuat gua berpikir harus memakan yang ia berikan ke mulut gua terlebih dahulu, lalu memulai pembicaraan.

"Gua mau bicara, tapi berjanjilah kau tidak akan marah !"

"Baiklah !" Ucapnya terus memberikan sendok berisi bubur ke mulut gua, dengan separuh mulut penuh gua mencoba terus bicara.

"Apa sebenarnya yang telah gua lakukan terhadap lo ? Bisakah lo ceritakan semua ke gua ?"

Ucap gua tapi sungguh ekspresinya membuat gua kaget dan ketakutan, gua berpikir Nuan tidak akan marah karena ia sudah bersikap lembut ke gua beberapa menit yang lalu tapi sekarang setelah Nuan mendengar pertanyaan yang gua lontarkan Nuan kehilangan akal dan melempar nampan beserta benda-benda yang ada diatasnya ke lantai lalu menarik gua hingga hampir terjatuh dari ranjang.

"Bagaimana bisa lo melupakan apa yang telah lo perbuat, bagaimana bisa lo sejahat ini setelah menghancurkan kehidupan orang lain lalu melupakannya begitu saja seperti tidak terjadi apa-apa, jadi itulah sebabnya kau bermain keras seolah kau korban disini !" Ucap Nuan begitu marah, Nuan menarik gua, gua berjalan dengan kaki kanan gua yang patah tentu saja gua akan terjatuh tapi Nuan tidak perduli dia terus menyeret gua dan melemparkan gua kembali ke ruangan yang suram dan dingin itu. Tidak berhenti sampai di sana Nuan menekan wajah gua ke tempat tidur yang keras menarik tangan gua ke belakang hingga rasanya urat tulang belikat dan tulang selangka gua sakit tak terkira. Gua berteriak merintih kesakitan menangis memohon untuk dilepaskan, memohon ampunan yang terdengar begitu putus asa, rasanya bukan hanya tubuh gua yang sakit tapi juga batin gua. Rasanya bagaikan dibawa terbang pada harapan yang begitu tinggi lalu dijatuhkan dengan keras hingga remuk berkeping-keping.

Tak butuh waktu lama air mata gua telah membasahi seprai putih di ranjang tipis sekeras batu itu. Nuan terus mengucapkan kutukannya ia menikmati posisinya sebagaimana si penghukum. Apapun yang ingin gua ucapkan yang ingin gua jelaskan terdengar tak bersuara meskipun gua telah mencoba begitu keras untuk berteriak yang terdengar hanya isakan tangis penderitaan gua. Gua begitu putus asa untuk bicara rasanya ingin sekali dia membunuh gua sekarang juga untuk mengakhiri penderitaan ini.

Nuan menarik rambut gua hingga tubuh gua terangkat, ia menempelkan pipinya ke pipi gua yang basah karena air mata lalu berkata " kau tidak ingat apa yang terjadi benarkan ? Baiklah aku akan membuatmu ingat kembali semua !" Ucapnya tangannya beralih mencengkram leher gua menarik gua hingga posisi kita benar-benar tegak dan satu tangan mencengkeram kuat benda yang ada di selangkangan gua.

Cerita kriminal tentang penculikan dan penyekapan ini benar-benar berkembang menuju cerita yang lebih erotis dan brutal.


Next..

Monstrous ways (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang