11. tangis putus asa

89 0 0
                                    

     Suara telpon yang bersahutan dari luar dan dari dalam ruangan kamar membuat bising telinga Gua yang mendengarnya sedangkan Faldien tidak sedikit pun terganggu dengan suara telpon itu dia hanya terus makan seraya menatap gua dengan senyum manis bersahabatnya. Gua yang tegang merasa suara telpon itu mulai terdengar benar - benar mengganggu, di satu sisi gua penasaran siapa yang sedang menelpon apakah itu Nuan ? Sejenak gua lupa akan keberadaan Faldien karena stress yang gua rasakan di dalam diri gua akan pikiran yang begitu banyak memenuhi kepala gua dan ketakutan yang gua rasakan. Gua tersadar ketika Faldien tiba-tiba berkata . . .

"Ayo kita lakukan syuting sekarang !" Ucapnya.

"Lo ingat semua rekaman yang kita lakukan dulu tidak ada yang bagus, semuanya sudah ada ditangan lo kan ? Ayo kita buat dengan benar sekarang, lo suka menjadi yang dominan gua ingin membiarkan lo melakukannya tapi lo sedang terluka, jadi hari ini lo akan jadi yang ada dibawah bagaimana ?" Lanjutnya lalu mengambil segelas air dalam gelas dengan terang-terangan memasukkan obat ke dalam minuman tersebut.

"Obat apa itu?" -Tanya gua meskipun gua dapat memastikan itu adalah obat tidur.

"Lo tidak mungkin tidak tau, ini obat yang gua gunakan di minuman lo terakhir di pesta !" Ucap Faldien, Gua kaget mendengarnya, ingatan tentang itu masih samar di kepala gua, itu adalah kejadian yang ada di salah rekaman yang membuat gua memutuskan untuk menyebarkan video Nuan dan Faldien.

"Bagaimana rasanya ? Berhubungan sex dengan Nuan ?" Ucap Faldien ekspresinya terlihat aneh, tampak kesal namun bibirnya sedikit menyeringai.

"Tidak, kami tidak sempat melakukannya !" Ucap gua membantahnya, benar isi rekaman itu hanya menunjukkan gua yang tidak sadar lalu Nuan masuk memang dia menyentuh tubuh gua, mencium serta melakukan hal gila lainnya namun itu hanyalah sekedar sentuhan.

"Obat ini sangat buruk, lo bahkan tidak dapat merasakan apa-apa , apakah itu tidak terasa sakit saat lo bangun?" Pernyataan Faldien ini membuat gua kacau, gua tidak ingat apapun gua juga tidak merasakan sakit. Gua benar-benar kacau namun anehnya gua sama sekali tidak membenci Nuan yang gua rasakan sekarang adalah begitu kesal dengan Faldien, karena ulahnya lah hal ini terjadi. Gua yang marah tidak tahan untuk tidak memukulnya, gua melempar gelas itu ke lantai lalu memukulnya tepatnya diwajahnya. Tapi tubuh ini benar-benar tidak bertenaga, Faldien dengan sengaja tidak melawan ketika gua memukulnya tapi saat gua mengendur dia berbalik mendorong dan menahan kedua lengan gua yang kini posisi gua berbaring di ranjang dan Faldien berada di atas gua.

"Kita juga bisa melakukannya tanpa obat, tapi itu tak menyenangkan kan ? Tapi untungnya gya sudah menyiapkan obat lain. Ini.. lo hanya perlu menghirupnya !" Ucap Faldien menunjukkan botol kecil yang ada ditangannya.

"Tidak, Gua mohon, gua akan lakukan apapun asalkan lo melepaskan gua. Gua benar-benar berniat untuk menghilang dari kalian berdua dan gua tidak akan melaporkan penculikan dan penganiayaan ini pada polisi atau pada siapapun gua akan kembali ke kehidupan gua sebelumnya, gua mohon lepaskan gua !" Ucap gua yang kini sudah tidak tahan lagi, gua menangis memohon untuk dilepaskan. Gua benar-benar putus asa tapi Faldien malah tertawa seakan senang melihat gua menangis ketakutan.

"Lo gemetar, lo tau saat lo seperti ini lo terlihat sangat manis !" Ucap Faldien lalu perlahan menciumi pipi dan leher gua. Gua tidak bisa menahannya air mata gua, gua juga tidak bisa berhenti menangis. Gua mengeluarkan semua emosi gua dengan tangisan yang benar-benar terdengar menyedihkan. Meskipun terlihat menyedihkan namun Faldien sama sekali tidak merasa terganggu ia malah terlihat lebih senang dari sebelumnya. ~Orang ini benar-benar gila, lebih gila dari Nuan !"~~ Faldien memaksa gua menghirup obat dalam botol kecil itu, ucapnya untuk sedikit membuat gua tenang. Gua benar-benar tidak berdaya, sebelumnya gua pernah membayangkan hal buruk dengan sombongnya gua pernah berpikir kenapa orang lain begitu mudah terbunuh, padahal mereka bisa melawan. Pukul saja pada kemaluan si penjahat maka itu dapat di taklukan tapi ternyata tidak semudah itu. Buktinya sekarang gua seorang laki-laki tidak dapat melawan satu musuh didepan mata.

Monstrous ways (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang