MY BELOVED SIBLINGS
PLUK
Sebuah tepukan tangan Kean rasakan dibahu kanannya. Tanpa menoleh sedikitpun ia kembali pada aktivitasnya semula, yakni bermain game di salah satu kursi yang berada di pojok rooftop.
"gak bosen apa lo bolos terus?" ujar orang itu yang ternyata adalah Vano.
Sebagai ketua osis, sudah menjadi rutinitas Vano dan beberapa anggota keamanan osis untuk berkeliling memeriksa setiap sudut sekolah pada jam pelajaran pertama dan kedua guna meminimalisir kelakuan siswa siswi yang membolos.
Dan entah sudah berapa kali ia mendapati adik kelasnya yang satu ini membolos di rooftop. Ia selalu mendapati Kean tengah berada di kursi pojok rooftop tengah bermain game, tidur, ataupun tengah melamun.
Sungguh sulit ditebak sekali adik kelasnya itu.
"gua Cuma lagi bosen doang Bang" jawab Kean tanpa mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari layar HP. Vano pun duduk di sebelahnya.
Entah mengapa, Vano selalu merasa bahwa Kean itu misterius. Seakan-akan pemuda itu memiliki banyak rahasia.
"ya udah sana, ke lapangan terima hukuman lo"
"ogah, gua lagi pw disini"
Vano menatap lamat pemuda itu. Kean memanglah tipe anak badung. Namun, saat ia ketahuan melanggar aturan, biasanya ia dengan sukarela menerima hukumannya.
Tapi kali ini, dia ketahuan membolos diakhir jam kedua. Yang mana, pastilah Kean sudah cukup lama berada dirooftop ini. tapi mengapa ia menolok di hukum???
"tumben lo nolak?"
"ya kali gua mau berjemur panas-panas gini?"
"gak ngehormat bendera juga gapapa, masih bisa kok gue nyuruh lo bersihin kamar mandi" Vano terkekeh sendiri membayangkan Kean harus membersihkan kamar mandi.
"jangan ngebayangin yang nggak-nggak Bang, halu Banget lo" seru Kean sembari berdiri dari duduknya.
Vano menatap punggung Kean yang kini berjalan mendekati pagar pembatas rooftop. Sosok tubuh Kean yang tinggi kurus terlihat jelas oleh retina matanya.
Brakk
Baik Kean maupun Vano menoleh kearah suara tersebut yang berasal dari dorongan keras terhadap pintu rooftop. Dan pelakunya merupakan Lucas dan Juna, sahabat Kean sekaligus teman se-club juga dengan Vano.
"kalian gak ada akhlak ya!"
Lucas dan Juna hanya nyengir kuda mendengar teguran Vano. Walaupun sebenarnya mereka udah biasa seperti itu. Tapi dalam keadan biasa mereka akan membalas teguran itu dengan lelucon bahkan gurauan gak mutu. Namun sekarang lain ceritanya.
"gawat Yan, Bang, ini bener-bener gawat" koor keduanya. Sinkronisasi mereka memang tak ada duanya layaknya saudara kembar.
"jelasin! Apanya yang gawat?" baik dalam mode serius ataupun tidak ekspresi wajah Kean itu gitu-gitu aja. Datar. Lempeng. Tapi ada yang beda sih dikit, tatapan matanya jadi tajem Banget. Kadang hal itu bikin nyali Lucas sama Juna menciut. Vano pun hanya memilih untuk meyimak terlebih dahulu.
"jadi, gini Yan, lo tahu 'kan si Acha ketua fans club lo? Nah,,, semalem tuh dia kena musibah katanya" disaat Juna menjelaskan, Lucas mencoba mencaritahu ekspresi Kean. Tapi sayang, tak ada tanggapan dan tak ada perubahan ekspresi.
"lanjutin"
"katanya semalem dia di keroyok gitu sama anak geng motor"
"kalian gak bencanda 'kan?" Vano menatap penuh selidik pada kedua adik kelasnya tersebut. Ia benar-benar akan sangat marah kalau ternyata ini hanya prank semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Siblings
FanfictionCast : Lisa Blackpink aka Leviandra Adriana Nasution Cai Xukun aka Keandre Marcellino Sebastian Horvezjkul Lee Jun Young aka Geovano Alexandre Nasution Kisah ini menceritakan tentang sosok Leviandra yang kehilangan kepercayaan kepada keluarganya. D...