MBS 6

1 1 0
                                    

MY BELOVED SIBLINGS

Kevin Marvelius Bagaskara. Menatap tak percaya laporan yang baru saja di berikan koleganya itu.

Kemarin lusa, ia dikejutkan dengan kedatangan Kean dan juga Vian. Yang ingin melakukan general check up terhadap Vian. Karena ia merupakan dokter specialis jantung, maka ia merekomendasikan koleganya yang bernama Fachry Athariq sebagai dokter bagian penyakit dalam untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap Vian. Setelahnya, barulah Vian melakukan general check up. Dan hasilnya baru keluar dua hari kemudian yakni hari ini.

Dan sebelum Kevin menemui sepupunya itu, ia terlebih dahulu menemui fachry guna mengetahui hasilnya. Dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Karena dari hasil itu diketahui bahwa terdapat racun berjenis arsenik di dalam tubuh Vian. Dan itulah yang menyebabkan Vian seringkali mimisan jika kelelahan dan muntah darah di pagi hari.

Tok tot tok

"dokter, nona Vian dan tuan Kean sudah datang" lapor seorang perawat yang menjadi assisten fachry.

"jadi kamu akan tetap disini Vin?" tanya nya pada keturunan Bagaskara itu.

"tentu. lo tahu sendiri gue wali mereka"

"ok, kalau begitu"

"selamat siang dokter" koor Vian dan Kean yang tanpa dipersilahkan langsung duduk di kursi yang berada didepan meja dokter Fachry.

"kalian kompak Banget kayak kembar" gurau fachry yang membuat kening Kevin berkerut.

"ngomong apa sih lo?"

"Ekhem, jadi gimana hasil tes saya kemarin dok?"

"kamu Cuma datang bareng Kean ya? Jika bisa, bagaimana kalau kamu menghubungi orang tua atau wali kamu?"

"gak perlu, biar Kean yang jadi wali saya" Kean biasa saja dengan tanggapan Vian. Berbeda dengan kedua orang dewasa yang tengah menatap mereka.

"baiklah, jadi gini Vian, dari hasil general check up kemarin, saya menemukan adanya racun arsenik dalam tubuh kamu. Untungnya, kamu memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga proses penyebaran racun menjadi cukup lambat. Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, saya ingin kamu dirawat inap selama seminggu guna melakukan sterilisasi untuk mengeluarkan racun itu" jelas Fachry pada kedua remaja itu.

Tangan Kean terkepal, ia tak menyangka, bahwa gadis disampingnya akan terkena sejenis racun mematikan. Apakah ini ulah dari keluarga itu? apa benar keluarga itu merawat Vian hanya sebatas rasa tanggung jawab saja?.

"saya gak bisa dok. Apa ada jalan lain?"

"kenapa Lis? Kondisi kamu tuh udah serius?" untuk pertama kalinya Vian mendengar Kean meninggikan suaranya dengan rahang yang sudah mengeras. Apakah pemuda itu sebegitu mengkhawatirkannya? Lalu dimana keluarganya? Disaat ia menunjukan perubahan fisik dan sikap yang signifikan pun, tak ada anggota keluarganya yang bertanya?

"seminggu itu waktu yang lama, dan aku gak bisa ngasih alesan yang masuk akal sama keluarga aku yan"

"kakak bisa bantu kamu kok Vi" ujar Kevin yang membuat ketiga orang lainnya heran.

"kakak? Maksud dokter?"

"kakak adalah sepupu kamu dari pihak ibu, dan kakak bisa bikin alesan buat yakinin keluarga kamu"

yah, Kevin merupakan putra dari Eric Zeina Bagaskara dan juga Francisca Smith. Yang mana Erik ini merupakan kakak dari Elliza Zenia Bagaskara, alm. Ibu Vian dan Vano. Dan ia juga memiliki seorang adik bernama Chris lionel Bagaskara. Dan secara darah keturunan, Kevin masih memiliki hubungan darah dengan Vano dan Vian.

My Beloved SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang