•Reverse X You•
[Name] membaringkan tubuhnya diatas kasur, ia baru saja mandi sehabis pulang sekolah dan saat ini ia merasa sangat lelah. Baru saja memejamkan mata, ponsel [Name] bergetar tanda ada notifikasi masuk.
Dengan sedikit ogah [Name] mengambil ponsel dan membuka apk berwarna hijau. Terdapat pesan dari nomor tak dikenal dari nomor itu. Dengan penasaran [Name] membuka pesannya.
08xxxxxxx
Aku tak bisa berhenti menatapmu
[Name] terkejut melihat isi pesan itu, apa maksud orang itu?
You
Kau siapa?Tak lama, ponsel [Name] bergetar lagi. Di sana tertulis kan 08xxxxxxx : [send a picture]
Ternyata orang itu mengirim foto ketika [Name] baru saja pulang sekolah tadi, dan [Name] yakini jika orang itu mengambil fotonya dari lantai 2.
Jari-jari [Name] menari di atas layar ponsel nya, ya, [Name] berniat membalas pesan orang itu.
You
Kau siapa? Apa mau mu?Beberapa menit sudah berlalu, namun [Name] tak kunjung mendapat balasan. Dari sini [Name] mulai berfikir positif, mungkin hanya orang iseng fikirnya. Tak mau ambil pusing lagi, [Name] memilih untuk tidur.
Dia tertidur dengan sangat pulas, hingga tak menyadari sesuatu berwarna merah berkedip-kedip yang berasal dari mata boneka kucing di meja belajarnya, dan seseorang yang tengah menyeringai dengan laptop di hadapannya.
-
Cukup lama [Name] tertidur, hingga tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 21.56 itu artinya sudah lumayan larut. Perlahan [Name] terbangun, [Name] bangun bukan karna ia terbangun secara alami, melainkan perutnya sudah keroncongan meminta untuk di isi.
Dengan setengah hati [Name] berdiri dari tidurannya dan berjalan keluar kamar lalu pergi menuju dapur.
Di dapur hanya ada roti dan di kulkas hanya ada beberapa sayuran. Karna masih mengantuk [Name] memilih untuk membuat sandwich.
Setelah sandwich jadi, [Name] langsung memakannya, awalnya [Name] ingin makan di kamar, namun ia baru ingat kalau air di kamarnya sudah habis.
Di tengah-tengah nikmatnya memakan sandwich tiba-tiba [Name] mendengar jika ada suara langkah kaki dari jendela. [Name] melihat ada sosok hitam, dan matanya berwarna merah pekat.
Mata [Name] bertubrukan dengan mata sosok itu, karna kaget [Name] tak sengaja menjatuhkan sandwichnya. Tiba-tiba sosok itu menghilang, dan tak lama kemudian bel rumah [Name] berbunyi. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali.
Di detik itu juga, [Name] ketakutan, tubuhnya bergetar hebat. Sosok itu terus memencet bel rumah [Name] seolah-olah ia ingin [Name] membuka pintu dan membiarkan ia masuk.
Karna tak tau harus berbuat apalagi, [Name] mengambil pisau dapur dan berlari ke atas menuju kamarnya. [Name] mengunci pintu kamarnya dan langsung meringkuk diatas kasur dengan ditutupi oleh selimut.
Rasa lapas dan kantuk tadi digantikan dengan rasa takut yang sangat amat, [Name] bahkan tak bisa memejamkan matanya karna takut tiba-tiba sosok itu datang ke kamarnya.