Chapter Lima Puluh Satu

18.3K 1.2K 12
                                    

Hot News!

Kepolisan Italia tangkap ketua kelompok Mafia Ndrangheta.

Akhirnya, ketua kelompok jaringan Mafia di Calabria berhasi diringkus oleh kepolisian Italia.

Perburuan Mafia Itali Ndrangheta yang bermarkas di Calabria berhasil sukses.

Berikut ini profil lengkap ketua Mafia Italia.

Para imigran illegal yang menjadi korban prostitusi Mafia dibebaskan dan akan dipulangkan ke negara masing-masing.

Headline berita mengenai kesuksesan dalam aksi penyergapan dan penangkapan Mafia di Calabria Italia terus bermunculan di berbagai media elektronik dan juga media sosial di berbagai negara.

Orang-orang di berbagai negara yang mengikuti perkembangan kasus ini pun bisa bernafas dengan lega. Akhirnya kelompok Mafia yang beberapa tahun ini meresahkan warga negara bisa ditangkap dan nantinya mendapatkan hukuman sesuai dengan kejahatan mereka selama ini. Semua orang terlihat senang akan kerja keras kepolisian, khususnya kepolisian Italia dan gabungan dari negara-negara lain.

"Hhh," Alter menghela nafas cukup keras hingga mengundang tanya Kenzo dan Rendra.

"Kenapa lagi lo?" tanya Kenzo seraya memakan pizza setelah menghabiskan satu porsi spaghetti, fried chicken plus nasi dan kentang goreng.

Kenzo tentu tidak akan menyia-nyiakan traktiran makanan yang ia dapatkan dari komandan atau papa Alter setelah kerja keras yang mereka lakukan. Siapa pula yang menolak makanan gratis yang begitu banyak juga enak. Namun, temannya yang satu itu terlihat menekuk wajahnya dengan ekspresi kecut.

Alter menunjukkan layar handphone miliknya yang membuat Kenzo hampir tersedak karena tertawa saat mulutnya penuh dengan makanan.

"Sabar," tukas Kenzo seraya menepuk pundak Alter yang langsung ditepis oleh laki-laki itu.

Rendra hanya menggedikkan bahu acuh dan tak peduli pada kedua temannya itu. Karena membujuk bayi yang tengah ngambek itu lebih penting untuk saat ini. Definisi bulol atau bucin tolol kalau kata Kenzo.

"Wajar lah, Al. Mereka pasti khawatir banget sama keadaan Odie."

"Tapi kan ngga perlu sampe nelponin gue 24/7. Ya kali, gue berak juga bawa Alodie," kesal Alter yang melihat layar handphonenya yang menunjukkan id caller 'Azka *emot monyet'.

Kenzo semakin terbahak-bahak. Memang benar adanya, setelah berita penangkapan ketua kelompok Mafia dan pembebasan korban penculikan dan prostitusi ilegal semua orang berbondong-bondong menelpon Alter untuk mengetahui keadaan Alodie selama mereka masih di Italia. Yang paling sering menelpon adalah Azka, sebenarnya Gaby—sahabat Alodie dengan menggunakan handphone Azka. Lama-lama Kenzo curiga akan hubungan keduanya.

"Kalau orang tua Alodie udah lo hubungi?"

"Udah. Mereka cuma pengen tau keadaan Alodie, terus nitipin Alodie ke gue."

"Ciatt ... ciatt ... udah dipercaya aja sama camer," goda Kenzo.

Alter menatap Kenzo sangat datar, "Lucu lo kayak gitu?" ujarnya seraya berlalu pergi.

"Elah, salting yah salting aja. Sok gengsi banget! Lagian umur segini emang lagi lucu-lucunya," ucap Kenzo dengan kembali terbahak-bahak.

Rendra melihat Kenzo sekilas, "Sinting."

Meskipun operasi penyergapan dan penangkapan kelompok Mafia Ndrangheta berjalan dengan sukses, bahkan ketua kelompok berhasil diringkus. Namun, pihak kepolisian masih gencar mencari anak buah atau orang-orang yang terlibat dengan Mafia tersebut yang tersebar di berbagai negara.

Alodie: The Queen Of Badness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang