# PROLOG

214 10 2
                                    

Annyeong!!

DAEBAK!! Haloo- halo saudara aku.. Kali ini riin kembali mengeluarkan cerita tentang bad boy- bad boy gitu loo.

Pastii kalian ngak sabar buat baca?
Nungguin yah?
Cuss mari merapatt
Essttt..
Sebelum itu jangan lupa votenya kaka!!

Sebelum itu jangan lupa votenya kaka!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

" MEURAHH!!"

"SINI LO!!"

"NGAK MAUU, BLEKK.."

Terlihat, seorang gadis dengan rambut gelombang. Serta seragam yang melekat pas di tubuhnya memperlihatkan lambang sekolah di lengan sebelah kirinya. Dia Ameurah si gadis cantik, tetapi bar - bar memiliki mata berwarna hazel mampu membuat siapapun, terhipnotis akan tatapannya. Kini Tengah berlari dari amukan sang benda hara kelasnya karna menagih uang kas yang ia belum bayar dari seminggu yang lalu.

Aksi baku kejar-kejaran pun, terjadi banyak pasang mata melihat mereka. Terutama ke arah meurah yang terlihat cantik berkali lipat dengan tawanya yang terpancar.

"WOYY.. BAYAR UANG KAS LO NGAK!" teriak nyaring wendi si cowok mulut lemes yang menjabat sebagai benda hara di kelas 11 mipa 5 tersebut.

Meurah menambah mecepatan berlarinya, membuat wendi kewalahan untuk mengejar si gadis bar - bar itu.

Menoleh ke arah belakang, ia tersenyum lebar saat melihat cowok jadi-jadian itu terhenti. Dasar cowo setengah masak. Umpatnya dalam hati. Bisa- bisanya ia menjabat sebagai benda hara kelasnya. Cihh, cih..

Ia memelankan larinya, menghirup sebanyak-banyaknya udara masuk ke hidungnya.

"Udah.. Tahu uang gue terkuras akibat beli novel kemarin, ehh.. Malah nangih gue terus! Sukurin capek kan. Meurah kok di lawan?" Bangganya sambil menepuk dadanya sombong.

" Aduhh.. Gue capek banget. Gilaa!!" Keluhnya mengusap keringat yang bercecaran di dahinya.

Kreakk

Terdengar suara ranting yang di injak, Meurah mendengarnya pun kini mengerdarkan pandangannya yang saat ini dia tengah merada di taman belakang sekolahnya.

"Suara dari mana tuh?" Ucapnya sambil mengusap bahunya merinding.

Terdengar suara derapan langkah kaki, dari arah belakang tubuhnya membuat meurah membalikan badannya. Matanya membulat tak kala melihat seseorang itu membekap mulutnya dan memojokkannya ke pohon yang kebetulan di dekat meurah.

Hhemmmppp..

Meurah mengeram ingin di lepaskan, tetapi tak bisa tenagannya tak sederajat dengan seseorang di depannya ini yang tengah menatapnya intens.

"L-leppasinn.. Guwee!" Ia berusaha berbicara di sela bekapannya.

Seseorang tersebut tersenyum, "shut up, sayang.." Mendengar itu entah angin apa yang merasuki meurah ia segera diam sambil menatap sosok di depannya.

Perlahan seseorang itu melepaskan bekapannya, lalu mengelus pipi mulus meurah. Sedangkan, meurah diam bak patung tak tahu harus melakukan apa.

Lama terdiam, meurah membulatkan matanya kaget. "LO SIAPA, HAH?!" Pekiknya membuat orang di depannya menatapnya tajam.

Meurah tersadar pun, hanya meringis pelan. " Lo siapa anjir! Kok main bekap gue segala?" Tanyanya menatap orang di depannya ini jengkel

Seseorang tersebut, tersenyum. Manis.. Batt pikir meurah saat melihat senyuman itu.

"Gue, Atgasta Stenio Muntar."

Meurah memicing mata, sepertinya ia tak asing saat mendengar nama tersebut. Atgasta.. Dia bukannya ketua geng motor itu yah? Sosok yang di idam-idamkan di sekolahnya ini. Wah!! DAEBAK! Tetapi walaupun itu masalahnya sama gue apa coba? Pikirnya.

"Terus? Masalahnya sama gue apa?" Celucosnya sedikit ketus.

Atgasta, terkekeh. Lucu bangett.. Saat melihat wajah meurah. Ia serasa ingin mengarungi.

" Karna lo cantik."

Blushh..

Entah sekarang pipinya sudah berubah warna apa, Saat mendengar ucapan atgasta ngomong dia cantik. Baru di katain cantik udah meletoy aja.

Atgasta melihat itu pun, mengacak rambut meurah karna gemas melihatnya tengah salting.
"Tarikk napas.. Buang tahan mer lo harus kuat!" Gumamnya dalam hatinya berusaha menberikan semangat.

"Lo harus milih. opsi pertama lo jadi pacar gue.. atau lo jadi istri gue? "

Tolongg.. Bantu, meurah saat ini dia sepertinya sudah salting tingkat L. Lemah, letih, lesu, letoy.
Untuk ada atgasta yang segera memengang pinggangnya. Jika tidak mungkin ia sudah terjatuh.

"K- kalau kedua-duannya, boleh ngak?"gumamnya asal akibat salting.

"of course baby, anything for you.."

"MAMAAA! BANTUU MEURAH, MEURAH NGAK KUAT MAMA MENDENGARNNYA.." Batinnya ingin berteriak

~~~


Gimana dengan prolognya saudara aku?
Semoga kalian pada suka, lanjutt ngak nih?

Ketik next 👉

Good bay><

The Bad Boy AtgastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang