Chapter 3

13 2 0
                                    

                                                                                         Bismillah

sahabat bukan tentang siapa yang telah lama kau kenal, tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tak akan meninggalkanmu dalam kesulitan.

Terik matahari yang begitu menyengat membuat 3 orang sahabat itu memilih untuk berdiam didalam kelas saja sembari menyimak tausiah dari sebuah aplikasi yang di bawakan oleh seorang dai yang akhir – akhir ini viral di kalangan pemuda beliau jugalah yang membangun komunitas pemuda hijrah yang tengah hangat di perbincangkan di jagad maya.

Hanna lah yang mengajak dua sahabatnya itu untuk bergabung untuk nobar tausiah dari sang ustadz. Dan di luar dugaan kedua sahabatnya itu dengan cepat menyetujui ajakannya walaupun sedari awal ia sudah sangat siap dengan penolakan.

Mereka bertiga begitu fokus menyimak tausiah ustadz yang tengah hangat di bicarakan ini, sesekali mereka mengangguk menanggapi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala yang semoga selalu menjaga hatinya oleh Allah subhanahu wa ta'ala agar selalu percaya dan yakin kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Karena kelemahan kita itu berawal saat kita mulai meragukan Allah. Dalam segala dinamika hidup kita selalu butuh Allah. Kita butuh Allah ketika Allah kasih kita ujian bahkan tetap kita butuh Allah ketika Allah kasih kita nikmat.

Kita butuh Allah saat diuji agar kesabaran kita terjaga, karena orang yang tidak ditemani atau dibersamai oleh Allah subhanahu wa ta'ala ketika dia sedang diuji maka dia akan mudah untuk berkeluh kesah bahkan berputus asa.

Kebersamaan Allah kepada dia saat dia diuji itu adalah Allah subhanahu wa ta'ala menghibur hatinya, Allah subhanahu wa ta'ala menenangkan hatinya, Allah subhanahu wa ta'ala menghidupkan hatinya dengan nikmat.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".

Bukankah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang dan orang yang beriman apabila diingatkan dengan nama Allah, disebut nama Allah maka hatinya akan bergetar.

Ini bentuk Allah membersamai hambanya ketika dia dalam keadaan diuji. Allah menghiburnya dengan kalimat "Alam yajidka yatiman faawa, Wawajadaka daallan fahadaa, Wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa".

Karena Allah menghiburnya dengan kalimat "Inna a'toina kalkautsar", Allah menghiburnya dengan kalimat "kallā saya'lamn, umma kallā saya'lamn".

Lalu Allah menghiburnya dengan kalimat "Laa Tahzan Innallaha ma'ana", ini adalah ketika Allah membersamai seorang hamba saat dia dalam keadaan diuji Allah membersamai hamba juga ketika dia dalam keadaan diberi nikmat.

Karena tanpa itu, maka seseorang akan jatuh justru kepada dosa-dosa karena dia mendapatkan banyak kenikmatan hidup. Kalau Allah Subhana wata'Ala tidak menjaga dia saat dia diberi nikmat maka nikmat itu justru menjadi jalan bagi dia untuk terjerumus kepada banyak dosa.

Justru nikmat itulah yang menjadi penghalang bagi dia untuk mengingat Allah karena dia sibuk menikmati hidupnya. Akhirnya dia terhalang dari mengingat Allah tepat waktu, sibuk menikmati hidupnya, terhalang dari Allah untuk bangun tengah malam, karena dia tidurnya larut.

Kenapa tidur larut? karena terlalu banyak yang dia nikmati sebelum tidur dia bisa makan-makan, dia bisa jalan-jalan, dia bisa ngopi, dia bisa ketemu teman, dia bisa belanja, bahkan dia nunggu midnight sale untuk bisa menghabiskan nikmat yang Allah kasih kepada dia.

Jejak Sang Gadis Mungil (Ongoing)Where stories live. Discover now