Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" ?????? " Dia sedang serius memperhatikan dari atas sampai bawah seseorang yang didepannya saat ini, sudah hpir 15 menit dia berdiri hanya untuk mengamati pria tersebut.
" kamu sedang apa sih na? Daritadi cuman lihatin kakak dari tas sampai bawah? Apa ga pegel mata kamu liatin kakak? "
Sementara 2 orang yang sedang duduk manis di sofa itu hanya duduk dan melihat tingkah jaemin saat ini.
" ck! Kakak alin diem dulu! Nana cuman bingung kenapa kakak injun bisa mau sama kakak, kakak kan.. "
" apa heum? Kakak kenapa? "
" kakak itu- "
* ctak! * Suara sentilan maut mendarat terdengar.
Ya, itu suara sentilan dari renjun sang kakak. Belum sempat jaemin meneruskan perkataannya, renjun sudah menyetil dahi jaemin.
Memang hari ini adalah pesta pernikahan renjun dan guanlin. Pesta sudah usai, acara juga lancar.
Renjun juga terlihat sangat cantik dan bahagia hari ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" ck! Apaan sih kak! Nana kan belum selesai ngomong! Udah disentil aja! Sakit tahu! "
Nana langsung mengurut pelan dahi nya yang terasa masih sakit.
" njun.. Jangan gitu ah, nana kan belum nyelesai in kata katanya. Jangan nethink sama adek kamu dong. Nanti kalo nana marah aja kamu yang bingung ' nana kok marahnya lama sama aku lin? Nana kok gamau ngomong sama aku' " Guanlin yang mencoba memberitahu renjun dan mengikuti gaya bicara renjun.
Sedangkan jeno dan yuta menarik nafas lelah melihat pertengkaran kakak adik ini.
" kakak jangan gitu ya, kasian adek kamu. Tuh dahinya merah "
" maaf ayah.. "
" maafin kakak ya na, kakak sal- "
Belum sempat menyelesaikan kata katanya, nana sudah pergi dari ruangan tersebut. Meninggalkan jeno, guanlin, ayah yuta dan kakaknya renjun.
" astaga, sepertinya nana marah jen. Kamu susul gih " Pinta ayah yuta pada jeno. Jeno pun menyusul jaemin.
" tuhkan, nana tadi mau bilang ke aku kalo aku itu ganteng. Tapi kamunya aja yang suka berpikir aneh aneh duluan. Marah kan jadinya adek kamu "
Sedangkan nana pergi melewati winwin, ten, jaehyun dan taeyong begitu saja dengan keadaan marah. Mereka yang dilewati nana bingung, kenapa raut nana seperti sangat kesal ditambah jeno yang menyusul nana dari belakang.
" mas ada apa? Mereka berantem? " Tanya winwin pada yuta.
" enggak itu nana marah sama renjun, renjun juga belum denger lanjutan kata kata adeknya udah main sentil adeknya. Udah tau adeknya akhir akhir ini sensitif "
" aduh.. Susul gih, takut dia kenapa napa loh. " Ten yang juga ikut khawatir.
" na berhenti.. " Nana acuh dan terus berjalan menuju montor jeno yang terparkir disana.
" ei.. Kamu mau ngapain. Jangan naik ya! Bahaya. Kamu belum sepenuhnya bisa naik montor "
Namun jeno telat, nana sudah mengendarai montornya dengan kecepatan penuh. Jeno kembali kerumah kediaman nakamoto, meminjam kunci mobil daddynya.
" dad! Pinjem kunci mobil! "
" kamu kan bawa motor jen. Kok pinjem mobil daddy ? "
" cepetan dad! Nana dalam bahaya ini! "
" jeno! Nana kenapa! "
" i itu bun.. Nana naik motor jeno, nana kan belum handal naik motornya dan lagi dia lagi keadaan marah. Takutmya kenapa napa. "
" astaga nana! Susul! Ayo susul nana! " Taeyong segera menyuruh jeno menyusul jaemin, renjun yang mendengar itu merasa bersalah.
Dia takut sang adik kenapa napa. Renjun meminta guanlin mengikuti jeno.
Mereka yang didalam rumah khawatir, apalagi renjun yang sedang di tenangkan oleh yuta sang ayah.
Tiba tiba mereka mendapat telfon dari jeno. Bahwa nana....
