Short Story

Love is Gone

WARNING
Bahasa suka suka
Banyak typo
Happy Reading
Play music diatas ya:)
.
.
.

Terdengar sorakan penonton menggema memenuhi lapangan ketika tim tuan rumah berhasil membawa kemenangan untuk sekolahnya.
Sang idola yang berhasil mencetak skor pun tak luput dari perhatian penonton, mereka berlomba-lomba mendekat untuk menarik perhatiannya.

"Ka Raka! aku bawain air minum nih!"
"Aku elapin keringetnya, ya!"
"Ka Raka makin ganteng aja gila!"
"Ka Raka!!"

Diantara kerumunan yang menghampiri, tidak ada satupun yang bisa menarik perhatiannya.
Raka mengedarkan pandangan ke tribun penonton berusaha mencari seseorang yang ditunggu, namun ia tidak bisa melihat gadis itu di sana.
.
.
.

Setelah selesai, semua tim pergi ke ruang ganti untuk membersihkan diri.
Handphone Raka berbunyi saat ia akan berganti baju.
Raka tersenyum mengatahui siapa yang mengirim pesan.

Ziva

"Selamat ya! Kamu keren banget hari ini"
17.35

"Makasih, aku kira kamu gak dateng"
17.35

"Ka Raka tanding masa aku gak dateng!"
17.35

"Kenapa gak temui aku dulu sebelum pergi?"
17.36

"Hehe maaf, aku tadi buru-buru"
17.38

"Hm, pulang bareng?"
17.38

"Boleh! Tunggu aku di cafe tempat biasa ya!"
17.39

"Aku samperin ke kelas kamu aja ya?"
17.39

"Jangan! Ditempat biasa aja, udah dulu ya ka, sampai ketemu nanti"
17.40

Raka menghela napas membaca pesan terakhir gadis yang sudah 5 bulan ia dekati.
Ia merasa ada yang disemunyikan gadis itu darinya.
.
.
.

Raka sudah sampai di tempat yang beberapa hari ini menjadi tempat ia menjemput atau menurunkan gadis itu ketika akan ke sekolah.
Sebenarnya ia tidak mengerti mengapa harus menunggu di tempat yang bahkan sangat jauh dari lingkungan sekolahnya, sedangkan Raka bisa saja menjemputnya langsung ke kelas mengingat mereka bersekolah di tempat yang sama.

"Hai ka! Lama ya nunggunya?"

"Gak kok, kenapa gak ketemu langsung aja di sekolah? Kenapa harus ketemu di sini?"

"Gapapa, ka Raka udah pesan minum?"
"Ka Raka mau minum--"

"Ziva, Kamu udah punya pacar ya? Atau kamu lagi dekat sama orang lain?"

"Gak kok ka, aku belum punya pacar dan aku cuma dekat sama ka Raka aja, kenapa tiba-tiba tanya itu?"

"Gapapa, aku cuma ngerasa kamu nyembunyiin sesuatu dari aku, kamu seperti gak mau orang lain tau kalau kamu lagi dekat sama aku"

"Gak lah, perasaan kamu aja itu, mana ada aku kaya gitu"

Raka tau Ziva berbohong, mungkin Ziva masih belum bisa terbuka dengannya.

●○●○●○

Ziva dan teman nya sedang berada dikantin sekolah.

"Ziv, gua abis putus dari cowo gua"

"Hah? Kok bisa?