'Mari membuka mata!'
Perlahan-lahan Hanifa mulai membuka mata.
'Aneh, kenapa membuka mata sangat sulit? Apa ini efek kecelakaan?'
Meski sulit Hanifa akhirnya bisa membuka mata.
Hanifa tidak bisa tidak terkejut.
Begitu ia membuka mata terlihat di kejauhan manusia-manusia yang berpakaian seperti pakaian pelayan yang ia lihat di komik-komik kerajaan.
Selain itu rambut dan mata mereka juga berwarna-warni, ada yang merah, coklat, krem, hitam, dan ungu tua.
'Apa ini? Mereka sedang cosplay kah?'
'Tidak masuk akal, aku korban kecelakaan jadi kenapa di bawa ke tempat cosplay begini?!'
'Hei, kalian siapa?'
"Oweeek! Oweeek!"
Hanifa mencoba bicara dengan para Cosplayer yang berada di depannya namun tiba-tiba ia mendengar suara bayi menangis.
Salah satu cosplayer berusaha mendekati Hanifa.
'entah kenapa dia terlihat sangat besar, apa dia raksasa bukan Cosplayer?'
Hanifa tidak bisa tidak takut. Cosplayer yang sekarang ia anggap raksasa itu membuka mulut dan mengatakan sesuatu, namun Hanifa tak mengerti sama sekali apa yang ia bicarakan.
'bahasanya sangat asing, bahasa apa itu?'
Cosplayer raksasa itu mengelus kepala Hanifa dengan lembut sambil mengakatan sesuatu dengan bahasa asing yang Hanifa tidak ketahui, sampai temannya membawa sebotol susu.
Mereka saling berbincang dengan bahasa yang Hanifa tidak ketahui sama sekali.
Setelah itu mereka memberikan sebotol susu kepada dirinya.
'Hey! Kau kira aku bayi yang minum susu dengan botol itu?!'
"Oweeek! Oweeek!"
'Sepertinya bayi itu setuju denganku!'
Namun, anehnya ia tidak bisa menolak susu pemberian Cosplayer raksasa itu.
'Yah susunya lumayan enak sih...'
Setelah itu minum susu Hanifa langsung terlelap tidur.
***
Hanifa membuka mata kembali, ia menatap kosong ke langit-langit.
Ada beberapa Cosplayer raksasa yang berjaga di sekitarnya, namun yang jadi fokus Hanifa kali ini bukan para Cosplayer raksasa.
'Kenapa aku tidak bisa bergerak?!'
'Kenapa tanganku sangat kecil, putih dan sedikit gemuk?!'
'I-ini- bukankah ini Reinkarnasi?!'
'A-aku jadi bayi!'
Hanifa sangat bahagia, akhirnya impiannya untuk bereinkarnasi terkabul.
"Hwe~hwe~hwe!" tawa bahagia keluar dari bayi yang bahkan belum berusia satu tahun.
'Ya ampun, melihat dari tempat aku tinggal yang mewah dan megah pastinya aku seorang bangsawan kaya!"
'Ah, ini menyenangkan!'
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became the Antagonist's Twin
FantasyHanifa yang menyukai novel fantasi dan berharap masuk ke dalam novel. Semua novel yang dia baca adalah novel dengan happy ending, sehingga jika dia meninggal ia berharap masuk ke salah satu novel yang di bacanya. Suatu hari terdapat novel misteriu...