Viara, elf kecil itu sekarang sedang asik bermain dengan Althea. Mereka sama-sama antusias, Althea yang bertemu elf pertama kali dan Viarra yang bermain dengan bayi untuk pertama kalinya.
Sama seperti Althea dan Althair yang harus tinggal di istana terpisah dan jauh dari ibukota, Viara juga di tempatkan di istana terpisah yang di kelilingi oleh monster dan jauh dari ibukota.
Sekarang usianya sudah 11 tahun, oleh sebab itulah dia boleh bahkan harus pergi ke ibukota satu tahun yang lalu. Tepat saat usianya genap 10 tahun.
Sudah satu tahun Viara tinggal di ibukota. Dan yang membuatnya tertarik adalah bayi, makhluk kecil dan mungil yang menggemaskan. Baginya bayi itu bagaikan peri tak bersayap.
Namun, bedanya bayi itu lemah dan tidak bisa hidup sendirian. Sedangkan, peri yang dia baca dibuku adalah makhluk yang mempunyai sihir roh dan hidup sendiri secara sembunyi.
Viara memperhatikan Althea cukup lama. Bayi itu kecil dan mungil, tangannya memegang tangan kecil Althea. Terlalu kecil, tangan Althea sangat kecil dibandingkan tangan nya.
"Bayi, kamu mau minum susu? Via buatkan susu ya!" seru Viara setelah memperhatikan betapa kecilnya bayi didepannya.
Setelah mengatakan itu Viara langsung pergi meninggalkan Althea untuk membuat susu.
Althea, bayi mungil itu menatap kepergian sang kakak perempuannya dalam diam. Mencoba mengingat isi novel yang menuliskan tentang Viara.
Viara Filyn Vernanza, putri kedua sekaligus anak ketiga dari kekaisaran Vernanza. Dimasa depan, dia akan menjadi seorang alkemis dan elementalis.
Menurut novel yang dibacanya, Viara anak yang cukup pemalu dan jarang menampakkan diri ke publik. Bahkan dia lebih memilih tinggal di pedalaman hutan daripada berbaur dengan manusia dan bangsa lain.
Ibunya adalah setengah elf yang dianggap aib oleh bangsa elf. Ibunya menjadi selir kedua dari kaisar Robert Fegium Vernanza, bisa dibilang sang Ibu dijual oleh bangsanya sendiri.
Karena itulah hubungannya dengan bangsa elf kurang baik, meski dia sama-sama elf. Sebagai anak, dia sangat membenci bangsa yang telah menindas sang Ibu.
Pengaruh Viara dalam novel cukup besar. Saat penyakit mematikan melanda seluruh dunia, Viara adalah orang pertama yang menemukan obatnya.
Bahkan dia sampai rela meninggalkan hutan tempat tinggalnya demi menyelamatkan dunia dari penyakit menular yang mematikan.
Orang pemalu dan jarang menampakkan dirinya mulai menampakkan dirinya ke dunia demi menyelamatkan nyawa orang-orang.
Meskipun Viara dan kedua pemeran utama tidak dekat, setidaknya kedua pemeran utama pernah bertemu dengannya. Mereka saling membantu menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa orang-orang di seluruh benua.
Namun, sayangnya Viara berumur pendek. Setelah berhasil menyelamatkan dunia dari wabah penyakit mematikan, Viara meninggal dunia.
Seperempat elf itu di bunuh, tidak– lebih tepatnya di culik oleh seorang ilmuwan yang adalah sahabatnya sendiri. Viara dijadikan bahan eksperimen dan berubah menjadi monster yang mengerikan setelah menghilang selama dua bulan.
Althea memejamkan kedua matanya. Mencoba mengingat lebih dalam isi novel "Alvarosea" yang dia baca.
Ada salah satu faktor yang menjadi alasan dia membenci Althair di pertengahan akhir cerita. Fakta bahwa ilmuwan yang membunuh Viara berasal dari organisasi penjahat yang sama dengan Althair dan meski dia tahu itu, Althair tetap membiarkan Viara di jadikan bahan eksperimen. Hingga akhirnya Viara menjadi monster mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became the Antagonist's Twin
FantasyHanifa yang menyukai novel fantasi dan berharap masuk ke dalam novel. Semua novel yang dia baca adalah novel dengan happy ending, sehingga jika dia meninggal ia berharap masuk ke salah satu novel yang di bacanya. Suatu hari terdapat novel misteriu...