Chapter 7 - Viara Elf?

956 81 2
                                    


Beberapa menit kemudian...

'Akh! Kenapa kau menangis, Nifa!!'

Althea merutuki dirinya sendiri. Sungguh sangat memalukan baginya. Padahal dia sudah tidak mau berharap akan kasih sayang, tetapi hanya dengan suara lembut dan sentuhan hangat seorang Ibu, dia langsung luluh.

Namun, bukan itu masalahnya.

'Masalahnya aku menangis dipertemuan pertama!'

Ia tak masalah dengan hatinya yang mulai luluh, tetapi dia sangat mempermasalahkan sikap dewasa yang selama ini dia punya, hilang begitu saja saat itu.

Padahal dulu, sebagai Hanifa, dia jarang sekali menangis. Kalaupun menangis, ia takkan mengeluarkan suara. Sangat berbeda dengan dirinya yang tadi.

Althea menangis sambil teriak histeris, sudah begitu dia juga mengatakan hal-hal yang menurut Hanifa kekanak-kanakan.

'Ini pasti karena pengaruh tubuh bayi! Benar, aku bukan menangis karena mengingat Ibuku di kehidupan sebelumnya.'

'Ini karena aku hidup didalam tubuh bayi, makanya aku jadi bersikap kekanak-kanakan.'

Althea meyakinkan dirinya, bahwa dia begitu karena tubuh bayi, bukan emosi dari kehidupan sebelumnya.

'Pasti karena tubuh bayi ini mental ku jadi kekanak-kanakan.'

Althea mengangguk setuju dengan pikirannya. Bagaimanapun juga dirinya yang dulu, Hanifa, bukan orang yang gampang menangis.

"Kenapa bayi menangis?" ucapan polos seorang gadis membuat Althea sadar dari lamunannya.

"Tidak apa-apa, Althea hanya merindukan Ibunya saja kok." balasan lembut dari Robert (kaisar) pada gadis itu, membuat Althea makin penasaran.

Pasalnya dia saat ini masih di pelukan Adriana dan menyembunyikan wajahnya di pelukan Adriana. Jadi dia tidak bisa melihat interaksi antara Robert dan Viara.

'Robert dalam novel tak mungkin bicara selembut ini pada bawahannya. Dia selalu terlihat tegas dan galak pada setiap orang kecuali orang terdekatnya. Jadi pastilah gadis itu dekat dengan Robert.' pikir Althea kala mendengar percakapan itu.

'Tapi, dia siapa?' batinnya penasaran.

Pasalnya yang dia tahu, pelayan dan bawahan Robert kebanyakan orang dewasa. Apalagi dia pergi ke daerah berbahaya seperti ini, pastilah orang yang di bawanya harus kuat.

'Apa gadis itu sebenarnya penyihir yang punya kekuatan super?'

Biasanya di novel, komik, atau anime terdapat tokoh yang bertubuh imut namun usianya sudah terbilang tua. Atau bertubuh imut namun memilki kekuatan luar biasa.

Fantasi memang terkadang tak masuk akal, sungguh. Namun meski begitu, Althea sangat menyukai hal-hal tak masuk akal itu.

'Aku penasaran.' Althea tak tahan dengan rasa penasarannya dan akhirnya mendongak, berhenti bersembunyi di pelukan Ibunya itu.

Seketika kedua manik mata Althea melebar dan mulutnya menganga tak percaya. Pandangannya terus fokus pada gadis cilik didepannya.

'A-apa- apa ... Apa dia elf?' batinnya tak percaya.

Dia terus memandang gadis kecil bertelinga runcing itu dengan mata berbinar.

Althea benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Gadis bertelinga runcing dengan mata sebiru laut dan rambut putih yang sama dengan dirinya.

Perasaan kagum, terharu dan terpesona memenuhi hatinya. Sebagai pembaca cerita fantasi, dia sangatlah menyukai ras-ras yang berada dalam dunia fantasi. Mungkin inilah rasanya seorang penggemar bertemu dengan seorang yang dia kagumi.

I Became the Antagonist's TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang