6

29.7K 1.4K 9
                                    

Gw up, jgn lupa vote!!

dhlh happy reading 🐈

-
-

Rain hanya hidup sendiri, karena ayahnya sudah lama meninggal dan ibunya menikah lagi dengan pria kaya, orang yang selama ini mengasuhnya dari kecil juga ikut berpulang ke pangkuan Tuhan.

Setelah neneknya pergi, Rain hidup sendiri dirumah peninggalan neneknya. Dan untuk menyambung hidup, ia bekerja part-time disalah satu kafe, sebagai kasir.

Ketika membuka matanya, yang pertamakali Rain lihat adalah atap rumahnya yang familiar. Namun melalui ekor matanya, ia mendapati sosok Zion yang ikut berbaring di sebelahnya.

(gambar cm buat pemanis aja)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(gambar cm buat pemanis aja)

Tangan kekar pemuda itu memeluk erat perut Rain, wajah tidurnya terlihat sangat damai.

Rain meneliti setiap inci wajah Zion.

Zion memiliki tulang hidung yang tinggi dan runcing. Bibir bawahnya yang tebal menambah kesan seksi ketika tersenyum. Tapi Zion suka tersenyum miring membuat wajahnya terlihat mengerikan!

Zion memang sangat tampan, Rain akui itu.

Namun melihat wajah tampannya yang begitu dekat, membuat ia kesulitan mengontrol detak jantungnya.

Rain kira siang tadi itu cuma mimpinya saja, ternyata Zion benar-benar datang ke rumahnya dan bahkan tidur satu ranjang dengannya.

"Zion bangun! lo harus pulang." bisik Rain di telinga Zion. Berharap Zion cepat bangun.

Bukannya bangun Zion malah semakin mengeratkan pelukannnya. Dasar Zion budek!

"ZION BANGUN!!!" Kali ini Rain berteriak kencang.

"Rain jangan berisik! gw mau tidur."  Ucap Zion dengan mata masih tertutup.

"Nggak Zion! Lo harus pulang. Orang tua lo nanti nyariin."

"Gak bakal. Mereka lagi di luar kota. Gw gamau pulang."

"Besok lo sekolah Zion!"

"Gak mau. Gw mau nemenin lo aja. Buat apa gw sekolah kalo gak ada lo"

"Gw kesepian Rain. Jangan usir gw yaa..."

Rain mendengarkan setiap penuturan Zion. Entah yang di katakanya benar atau tidak, karena pemuda itu berbicara sambil terus tertidur. Tapi yang jelas hati Rain sedikit menghangat.

"Tapi pagi-pagi lo harus pergi Zion, pokoknya lo harus tetep sekolah!"

"Hm.."

🐈🐈

Pagi pun tiba, Rain yang merasa tubuhnya sudah membaik segera menengok kesamping. Nampak Zion yang masih tertidur pulas.

"Zion bangun!" Seru Rain sambil menggoyangkan bahu pemuda itu.

[BL]Transmigrasi Zion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang