Senin adalah hari paling menyebalkan.
Joohyun jamin, tiada seorang pun manusia yang menyukai hari pertama dalam satu minggu itu. Kalau pun ada, pasti orang itu sudah gila.
Dan Joohyun gila.
Seninnya yang neraka berubah menjadi surga ketika salah satu penghuninya hadir di hidup Joohyun.
Kim Taehyung, pria tenang. Namun ketenangannya mampu menggonjang-ganjing separuh hati Joohyun.
Kaka kelasnya itu tak banyak berinteraksi. Termasuk dengan dirinya.
Terhitung hanya dua kali interaksi sejak Joohyun mengenalnya.
Pertama, di hari senin pagi. Kala Joohyun mendapat bagian tugas mencatat siswa pelanggar tata tertib.
Si adam melanggar, tak mengenakan atribut lengkapnya. Di hari senin. Beliau yang rupawan ternyata juga budiman. Tanpa menunggu ditilang, ia menyerahkan diri. Pada si pencatat, Bae Joohyun.
"Maaf, saya melanggar. Saya tidak menggunakan atribut lengkap sesuai tata tertib." Ucapnya lembut.
Masih terngiang di ingatan Joohyun, satu rentetan kalimat yang melekat di hati. Kala itu Joohyun hanya terdiam kaku layaknya es beku.
Tak mendengar sautan apapun,
"Saya Taehyung, Kim Taehyung. Kelas 12 IPA 5, catat melanggar saja. Tidak apa-apa. Sekali lagi, mohon maaf." Lengkap dengan senyuman manis gula-gula juga bungkukan tanda sopan santun sebelum melenggang pergi.
Tak lepas bola mata dengan pupil membesar milik Joohyun mengikuti pergerakan sang adam, hingga kehadirannya tak tampak ditelan belokan.
Senin pertama, awal mula percikan cinta.
Interaksi kedua, di senin. Lagi. Entah kebetulan atau memang jodoh? Siapa tau.
Joohyun memiliki ekstrakurikuler yang sama, Karate. Diantara banyaknya ekstrakurikuler yang diikuti sang pujaan hati.
Kim Taehyung tersenyum amat manis kala berpapasan dengan Joohyun. Itu pun termasuk interaksi kan?
Bulan demi bulan berlalu, tak ada perbedaan signifikan akan hubungannya. Hubungan? Entahlah.
Joohyun hanya menatap dia dari kejauhan. Tengah bertanding basket, bermain futsal, mengatik nada musik,
maupun tengah membaca buku di perpustakaan.
Perpustakaan bukan style Joohyun, menurutnya terlalu sepi dan berdebu. Tetapi karena kehadiran sang pujaan hati, Joohyun rela mengabdi sebagai anggota club pemeliharaan perpus.
Gedungnya berada di lantai dua, menghadap lapangan. Amat memudahkan pandangannya melihat mawar di padang tandus. Kim Taehyung tentu saja sebagai mawar. Dan sekolah, padang tandusnya. Amat tandus.
Hari senin ketiga, hari kelulusan bagi sang pujaan. Dan hari perpisahan yang menyedihkan bagi Joohyun.
Joohyun berdandan cantik membawa sebucket bunga tulip. Melambangkan cinta yang tulus dan sempurna. Bermaksud akan menyatakan perasaan.
Diterima syukur, tak diterima pun toh mereka tak akan berjumpa lagi.
Semalaman Joohyun tak bisa tidur. Dan terhitung sudah seminggu Joohyun merangkaian kata untuk hari ini.
Sia-sia.
Sebelum terucap, kata-katanya lenyap tanpa tersampaikan.
Karena,
pujaannya memiliki pujaan lain.
Namun tenang saja, tulip yang telah ia siapkan tetap ia berikan.
Karena selain lambang cinta yang suci, bunga tulip juga melambangkan permintaan maaf dan penyesalan.
Permintaan maaf karena telah memiliki rasa lebih terhadap seorang Kim Taehyung.
Juga penyesalan, karena tak menghapus perasaannya kepada kekasih sang sahabat.
°°°
Hanya butuh bertemu tiga senin, untuk Joohyun menetapkan lagu "i'm in love with someone" milik MAIKA ke dalam playlist lagu favoritnya.
I'm in love with someone
Who's in love with someone
And that someone will never be me°°°
Makasih banyak udah baca, mohon maaf kalo ceritanya ga srek dan rancu. Jujur aku ga berpengalaman nulis😭😭
Lopyu udah baca♡♡
All pic from pinterest