Hai.
Aku irene, aku tinggal di lautan lepas dan aku tidak memiliki kaki untuk berjalan. Melainkan ekor untuk berenang.
Aku mendengar bahwa manusia menyebutku putri duyung. Padahal aku bukanlah seorang putri. Aku hanya rakyat biasa di negeriku.
Di bawah air sana sangat tenang namun juga terkadang terlalu ramai. Hingga pelarianku adalah pergi ke batu di ujung sana hanya untuk menikmati sunyinya malam.
Biasanya selalu sepi. Tetapi di malam itu, aku melihatnya. Dia setampan pangeran. Sungguh tak bohong.
Oh tidakk, dia melihatku.
Sesuai dengan arahan tetua di wilayah bawah air, makhluk sepertiku tidak diperbolehkan untuk menemuinya. Menemui manusia.
Terlalu berisiko.
Terlalu berbahaya.
Dan terlalu negatif untuk hidupku.Namun aku melanggarnya, aku selalu memperhatikannya tiap malam setelah pertemuan itu. Aku tak menampakan diri karena terlalu takut. Bukan takut akan larangan tetua, tetapi takut ia malah pergi karena benci melihat sosokku.
Perasaan ini sungguh membuncah, entah mengapa aku selalu penasaran akan dia. Ku beranikan diri menampakan sosokku.
Ternyata..
Dia menyambutku, ia membuka lebar tempat untukku bisa terbuka. Hingga di hari itu ialah awal perkenalan. Ku tau namanya dia adalah Kim Taehyung. ku sematkan dalam sanubari bahwa ia adalah Kim Taehyung. Yap, teman manusia pertamaku.
---
Setelah hari perkenalan itu, selalu ku datangi tempat yang sama. Entah apa yang ku rasa, aku selalu dan selalu ingin berjumpa dengannya. Nasib sial, dia menghilang dari radarku. Sebanyak apapun aku mendatangi tempat itu, ia tak lagi datang.
Hingga puluhan purnama terlewati, akhirnya ia datang. Tetap tampan dan bahkan semakin tampan dengan garis wajah yang lebih tegas dan senyum yang selalu menawan.
Ku datangi tempat dia berdiri dan tak kuasa ku menahan garis senyum di bibirku. Ia membalasnya.
Untuk melepas rindu, kita habiskan waktu dengan mengobrol ngalor ngidul tak berkesudahan.
Ia tentu menanyakan kabarku dan ku jawab dengan mantap bahwa aku baik-baik saja. Padahal jauh di dalam sana, aku memendam rasa rindu teramat dalam. Aku menahannya sekian lama dia pergi. Namun setelah melihatnya terlihat baik-baik saja membuatku mengeluarkan energi yang serupa. Bahwa aku baik-baik saja.
Banyak waktu terhabiskan untuk membahas semua hal, termasuk membahas tentang aku.
Tentang ku yang hanya berkesempatan dua kali menukar ekor dengan kaki. Entah itu kala jatuh cinta atau ketika ingin balas dendam akan sakit hati yang ku rasakan.
Seperti yang sudah dunia ketahui, ketika jatuh cinta hanya berkesempatan menukar ekor untuk selamanya atau merelakan cinta itu.
Namun apabila untuk membalas dendam..
Aku tak kuasa memberi tahu pilihannya kepada dia. Aku tak ingin dia tahu hal itu.
Setelah pertemuan terakhir, entah mengapa hati ku selalu berbunga. Tidurku tak nyenyak dan makan pun tak selera selalu teringat dirinya.
Aku memutuskan menukar ekorku dengan kaki cantik ini. Ku ingin memberinya kejutan kabar indah ini. Semoga ia menerimanya dan entah perasaanku saja atau bagaimana, aku selalu merasa ia pun memiliki perasaan yang sama terhadapku. Setelah apa saja hal yang kita lewati bersama.
Dengan senyum lebar yang tak lepas, aku berlari ke tempat ia tinggal selama disini. Sungguh hati ku berkuncup bunga layaknya ditaman.
Kalian menunggu bungaku bermekar di taman? Mungkin kalian akan menunggu sampai taman itu layu dan mati. Karena sang pemilik taman ternyata memiliki taman bunga lain yang ia rawat.
Aku meilhat senyum yang amat lebar berbanding terbalik dengan keadaan hatiku. Tak kuasa ku datangi dia dan merusak kebahagiaan itu, aku hanya mampu melihat ia dari balik bangunan ini. Ku yakin ia melihatnya, namun tak ada perubahan berarti. Ia malah membalas ciuman wanita itu. Taman yang sudah bermekaran.
Dan tamanku? Jangan pedulikan tamanku yang mungkin tah mati. Semakin hari ku amati, sunguh. Ternyata sesakit ini melihat dia bahagia. Ternyata rela itu tidak ada. Ternyata ikhlas itu tidak ada. Dan ternyata jatuh cinta tak selamanya indah.
Setelah hatiku patah, hanya ada satu pilihan untukku yaitu membalaskan dendam.
Asal dunia tahu,
Duyung harus membalaskan dendamnya sampai hatinya yang patah utuh kembali agar tetap hidup dan kembali diterima di dunia bawah. Namun apabila memilih tidak membalas dendam..
Tak ku sampaikan padanya.
Bahwa duyung yang memendam rasa sakitnya tanpa membalas, maka duyung akan perlahan menghilang menyatu dengan deburan ombak.
Ku rasa kalian tahu pilihan apa yang aku ambil. Cintaku terlanjur terlalu dalam jatuh untuk seorang pengkhianat seperti Kim Taehyung.
Diantara deburan ombak itu, ada jiwaku yang ikut hanyut.
°°°
thanks udh baca
have a nice day all♡
all pic on pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Y.O.U (VRene Oneshoot)
Historia Cortaoneshoot about Kim Taehyung dan Bae Joohyun