Hai Perkenalkan, namaku Kim Taehyung. Menginjak usia ke 29 di tahun ini. Dengan total aset berjumlah infinity atau tak terhingga. kusebut begitu karena seorang wanita yang kumiliki termasuk asetku bukan?
Wanita itu adalah dia. Satu-satunya wanitaku.
kusebut ia aset yang tak terhingga bukan tanpa alasan, sebab ia ku dapatkan dengan cara yang amat sulit tak terhingga.
Tempat tinggalnya tepat di sebelah kanan rumahku, dengan letak kamar yang sama di lantai atas dan posisi jendela saling berhadapan. Takdir?
Ah tentu bukan, sengaja ku buat seperti itu. Asalnya kamar yang ku tempati saat ini adalah milik nenekku. harus kupotong usianya dengan terpaksa. Mau bagaimana lagi? Salah dirinya kenapa amat keras kepala tak mau pindah kamar, yasudah ku kirimkan dia kepada tuhannya lebih cepat.
Aku cucu yang baik kan? Dari pada hanya berbincang dengan Tuhan lewat doa, kudekatkan saja nenekku pada-Nya agar bisa berbincang lebih leluasa.
Dengan posisi kamar yang pas dapat kulihat kegiatan dia dengan jelas. Amat jelas.
Bangun tepat pukul setengah enam pagi.
Melamun sebentar sebelum dilanjutkan dengan membereskan tempat tidurnya. Ah wanitaku sangat rajin. Sepuluh menit waktu yang ia gunakan untuk itu.
Pergi ke kamar mandi setelahnya dan selalu keluar tepat pukul enam lebih tujuh menit dengan menggunakan handuk putih sebatas atas paha yang putih mulus juga memperlihatkan belahan dadanya di bagian atas. sial teramat seksi. Mengharuskanku masuk kamar mandi lebih lama tiap pagi hari.
Berganti baju di depan lemari, melepas handuk dan tentu memperlihatkan asetnya yang kelak menjadi asetku.
Selalu memilih pakaian dalam lucu dengan warna pastel, baru dilapisi seragam sekolah yang agaknya sudah sempit karena dia berada di tahun ketiga menengah atas. Sial seribu sial penampilan itu tak pernah gagal membuat libidoku terus meningkat.
Turun sekitar pukul setengah tujuh dan mungkin memakan sarapannya sebentar, sebelum dia dijemput oleh pacarnya. Ralat, mantan pacarnya untuk saat ini.
°°°
Waktu kelulusan kala itu, kelulusan mereka. ku ambil apa yang ku incar untuk menjadi milikku sejak lama, bahkan sejak usiaku baru 11 tahun dan tentu dia baru ditahun pertama menikmati dunia. Meski begitu, dia sudah menarik perhatianku. Seluruhnya.
Ireneku. Wanitaku. Hakku. milikku. Selamanya akan begitu.
Sial.
Berani-beraninya dia, lelaki bajingan itu berniat menyentuh milikku. Di rooftop gedung.
Selain tak bermodal, sungguh tak tahu diri juga. Aku yang membuat ireneku hilang kendali karena pengaruh cairan alkohol, mengapa malah dia yang akan menuai nikmatnya.
Untungnya sebelum semua terjadi, dia, si bajingan sudah terjun sangat jauh ke bawah sana. Hingga mati mungkin? tak tahu pasti, namun kulihat darah memenuhi sekitaran tubuhnya. Maaf telah ku dorong. Kasihan neraka tengah butuh kayu bakarnya segera.
Di malam itu akhirnya dendamku terbalaskan dengan puas kepada dia, pria bajingan yang dengan lancang telah meminjam Ireneku.
Juga di malam itu pula ku dapatkan permata kenikmatan tiada tara yang Ireneku berikan. Sungguh nikmat ku dapatkan. Dia. Seutuhnya.
Tak ku lepas lagi.
Sampai detik ini.
Dan sampai kapan pun.
Sayang, sesungguhnya tubuhmu yang indah, hatimu yang bersih, hingga hidupmu maupun matimu sekalipun, semua adalah milikku. Dibawah kuasaku seutuhnya. Selamanya.
°°°
Maaf om, anaknya aku ambil. salahkan saja diri kalian, mengapa melahirkan bidadari secantik dan semenggoda Irene. Bae Irene. Ralat lagi, Kim Irene.
Maaf pula pah, mah.
Sudah ku katakan sedari dulu bahwa Irene akan menjadi asetku, milikku tentu.
Sayangnya kalian terlalu naif dan tak henti menentang. Lihatlah akhirnya, kalian malah lebih dulu melihat Tuhan daripada melihat aku berdamping dengan Irene dan berjanji dihadapan Tuhan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Thank you for reading. maaf kalo ada salah-salah kata maupun pengejaannya.