025

3.3K 161 8
                                    

HAPPY READING!!
WARN TYPO BEREDARAN!!!

"Ran? ada apa dari tadi diem aja?"  tanya Eliza yang melihat Ran hanya duduk diam menikmati makanan nya, orang makan mah emang diem ya anjir?

"saya gapapa kok Bun" balas nya dengan sedikit tersenyum

Zyan yang merasa sedikit aneh pada Ran pun jadi bingung di buat nya

"apa dia marah ya karna tadi?, padahal harusnya gue yang marah!" batin Zyan kesal

"bunda orang makan mah iya diem masak kayang" ucap Zyan ngada ngada

"huh, yauda abis ini bunda mau ke butik dulu mungkin pulang nya nanti malam kamu sama Ran yang akur jangan berantem!"

"kok?, Bunda mau ninggalin Ian sama nih tembok?"  Zyan

"heh tembok tembok dia lebih tua dari kamu" Eliza

"ish iyaa, bundaaa mau ikut" Zyan membujuk Eliza agar mengajaknya masih takut akan pelecehan Ran padahal mah juga nikmatin anjir

"ga kasian Ran tuh jauh jauh kesini, sekalian pdkt!" mutlak Eliza

Zyan yang mendapat omelan dari bunda tercinta nya hanya pasrah seperti kalau di bawah kukungan Ran ahahaha

"yaudah bunda berangkat dulu ya sayang, baik baik dirumah" Eliza mencium kening Zyan dan Ran secara bergantian setelah nya meninggalkan mereka berdua di meja makan

"lo kenapa sih?" tanya Zyan pada Ran yang hanya diam saja sejak tadi

"memangnya saya kenapa?" jawab Ran heran

"lo marah soal tadi? harusnya gue yang marah bukan lo!" kata Zyan dengan emosi

"tidak, saya permisi" setelah mengatakan itu Ran pergi meninggalkan Zyan sendirian

Zyan yang melihat Ran pergi begitu saja speechless di buat nya

"terserahlah gue cape"

Zyan meninggalkan meja makan ia membersihkan makanan yang ia makan tadi setelah nya ia pergi ke kamar nya

Zyan yang melihat Ran sedang duduk dengan laptop di paha nya mengetik sesuatu yang tidak Zyan mengerti dari pada pusing mending pergi

Zyan berjalan ke arah kemarin mencari baju ya sekira nya cocok dengan style dia hari ini, Ran yang melihatnya bingung

"mau kemana dia?" batinya bertanya tanya

"kamu mau kemana?" tanya Ran

"kepo" balas nya singkat

"mau kemana hm?"  tanya nya sekali lagi

"apasih gue mau pergi!, buat apa di rumah kalo lu diem diem doang!"

"maaf, saya hanya banyak pekerjaan"

"di rumah tempat santai bukan tempat kerja!"

"iya sayang maaf, kemari"

Setelah Zyan mengomeli Ran panjang kali lebar kali montok eh persegi maap typo gaes

Akhir nya pun Zyan mengikuti perintah Ran untuk duduk di pangkuan nya

"kamu marah?" Tanya nya dengan lembut

"ya lo ngeselin gue di cuekin" jawab nya dengan muka yang cemberut, Ran yang melihat nya tak sanggup untuk menahan gemas segera ia cium bibir Zyan yang menjadi candu dia sekarang

"apasih cium cium!" Rona merah tercetak jelas di pipi nya

"haha pipi kamu merah"

"m-mana ada merah!" Zyan memegang pipi nya merasa panas pada pipi nya tak sanggup menahan malu ia membenamkan wajahnya pada bahu Ran

RanZyan [bl lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang