Chapter 1

2.3K 203 59
                                    

Warning!Mpreg, cheating, misgendering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!
Mpreg, cheating, misgendering

---

Jarang dilihat dan diberi perhatian, begitulah pikir Junhan soal posisinya sebagai anak tengah. Walau banyak diam dan menerima apa yang diberi, kadang Junhan juga bertanya-tanya kenapa bisa dia beda sendiri. Maksudnya, dia tidak mirip papa, tidak juga mirip mimo.

Coba lihat Sungchan, dia terlihat mirip mimo, begitu pun Sunghoon. Lalu, Junhan mirip siapa?

Orang tuanya itu juga terkadang tidak bisa membagi rata perhatian mereka. Junhan merasa diasingkan dan dinomorduakan setiap kali mereka melakukan atau memberikan sesuatu.

Sungchan tidak terima kalau dia dapat barang bekas, Sunghoon selalu dapat prioritas nomor satu, lalu Junhan? Dia harus terima apa adanya. Kalau tidak bekas kakaknya, ya bekas adiknya.

Tidak ada pilihan untuk anak tengah, dia hanya menerima.

"Sungchan, nanti berangkat diantar pak Tio ya? Papa ada rapat pagi ini."

Junhan diam memerhatikan. Wajahnya biasa saja, tapi dalam hati dia membatin, setelah ini pasti Sungchan dapat cium di kepala, dia hanya usakan di kepala, lalu Sunghoon akan diciumi pipinya.

"Belajar yang bener," kata Chan sambil cium sekilas kepala Sungchan. Langkahnya beralih pada Junhan, dia usak rambut kecokelatan anak tengahnya itu tanpa bilang apa-apa, sementara si kecil Sunghoon digendong dan diciumi pipinya. "Papa pergi dulu ya, jagoan."

"Udah, cepet berangkat. Udah siang, mas."

"Gemes banget, Sunghoon makin gembul."

Gendongan Sunghoon beralih pada Minho dan Chan pamit untuk pergi setelah mencium bibir istrinya itu.

Setelah kepergian papa, Junhan meletakkan potongan sandwichnya. Dia ambil tas sekolahnya, lalu berdiri keluar ruang makan.

Minho mengernyit dan mengikuti anak tengahnya itu. "Sayang, makannya belum selesai," tegurnya.

"Nggak selera. Aku pulang agak malam nanti, mim."

"Salam dulu dong sama mimo."

Tanpa menoleh pada ibunya Junhan bilang, "udah telat." Dia berlari cepat dan pergi keluar rumah dengan menaiki sepeda lipatnya.

Minho menghela napas. Dia tidak paham dengan anak tengahnya itu. Tingkahnya beda dari yang lain dan selalu sulit ditebak.

"Junhan nggak sopan," gumaman yang datang dari belakangnya buat Minho menoleh. Dia tersenyum tipis pada anak pertamanya. Senyumnya kian lebar saat Sungchan mencium pipinya kanan dan kiri.

"Mimo nggak usah mikirin Junhan, dia memang gitu. Nanti aku bicara sama dia biar lebih sopan."

"Makasih, sayang. Kamu hati-hati di jalan, ya?"

UNDERCOVER | BNHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang