-Part 1 || Alea's Birthday-

8.2K 318 357
                                    

Alea berjalan dengan keheningan menuju kelasnya, dia selalu datang terlalu pagi, jadi sepi sudah menjadi teman baginya. Sesampainya di depan pintu kelas, ia menghela nafas panjang, kemudian menghembus kannya kembali. Melihat keadaan kiri kanan, ternyata di kelas sebelah sudah ada beberapa yang datang, "Eh? Kok tumben gorden di jendela di lepas." Ujarnya saat merasa aneh dengan keadaan tersebut, pasalnya gorden selalu terbuka. Alea akhirnya tidak terlalu memikirkan pasal hal itu, ia memilih untuk segera masuk, namun sepertinya ada yang menahan pintu dari dalam.

"Woii, gue mau masuk!" Karena kesal Alea pun menolak pintu itu dengan sekuat tenaga.

"Happy birthday Alea!" Teriak seisi kelas yang membuat Alea terkejut plus terharu bukan main.

Alea mengedarkan pandangan nya, melihat keadaan kelas yang sudah di dekor dengan balon dan pernak pernik lainnya. Mulai dari lampu tumblr yang di gantung di tiap sisi dinding, pada mading kelas juga terdapat foto-foto dirinya beserta teman-teman sekelasnya, tidak lupa kue blackforest kesukaannya pun menyambut kedatangannya. Dengan dua lilin dengan angka 17 di atasnya. Ia senang masih ada yang bisa memberikan nya perhatian sebesar ini dikala orang tua nya sendiri bahkan tak mengingat hari penting ini, mungkin.

Tapi sebelum teman-temannya ada seorang yang lebih awal memberikannya kado yang sangat spesial bagi Alea. Meski bukan berupa barang mahal, hanya berupa ucapan namun sangat berharga baginya karena datang dari orang tersayang, Alex Elbarack, kekasihnya.

*****

"Happy birthday Alea!" semoga panjang umur,sehat selalu, dan selalu jadi cewek yang penurut." Suara berat khas baru bangun tidur milik Alex menyapa pagi yang indah ini, meski sekedar vn dari applikasi hijau, tapi sangat membuat hati Alea menghangat.

Alea tersenyum dengan pipi memerah saat mendengarkannya, bagaimana tidak? Saat di cek kembali, Alex adalah orang pertama yang mengirimi nya pesan pada pukul 00:00 tepat di hari ulang tahunnya. Setelah membalas pesan dari sang-pacar Alea beranjak dari tempat tidurnya untuk menjalankan ritual mandinya kemudian berpakaian lalu sarapan. Hari ini Alea kurang menikmati sarapannya karena terlalu terburu-buru untuk bertemu dengan Alex.

Jika cepat Alea memberi kabar, cepat pula Alex akan menjemputnya. Sambilan menunggu Alex, Alea memilih untuk duduk di ruang tamu, sambil memainkan handphone nya.

Rumah semegah dan sebesar ini terasa sangat sepi, ada 3 orang yang mengisi tapi semuanya pada sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. "Bahkan belum ada dari mereka yang ngucapin selamat ulang tahun, berharap apa sih gue." Alea terkekeh mengingat betapa dirinya sangat mengharapkan sebuah ucapan itu terlontar kan dari Papa atau bahkan dari dua asisten rumah tangganya.

Di lain sisi, Bik Hanum dan Bik Sekar kini sedang sibuk menyuci piring dan pakaian. Pasti mereka lupa hari ini adalah hari penting Alea, hari ulang tahun sendiri saja mereka lupa.

Jangan tanya kemana kedua orang tua Alea, Dave Ayahnya sibuk bekerja di luar negeri, sedangkan ibunya Raina Laurenz sibuk dengan keluarganya yang lain. Kedua orang tua Alea memang sudah berpisah lama.  Bahkan pada saat itu Alea baru saja menginjak usia 5 tahun, ia di jaga dan di besarkan oleh kedua asisten rumah tangganya yang di panggilnya dengan panggilan 'Bibik',

Baik Papa dan Mama nya tidak pernah peduli dengannya, dan dia pun tak menuntut itu lagi.

"Bik, Lea pamit dulu ya udah dijemput sama Alex," Alea sedikit berteriak, memang tidak sopan, tapi dia terlalu mager untuk menghampiri Baik Hanum ke dapur.

"Oh iya Non, hati-hati!" Balas Baik Hanum.

Alea merapikan rambutnya saat berjalan menghampiri Alex.

Dearest Wound Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang