-Part 6 || Target baru Alex?-

4K 196 538
                                    

Apa kabar Paco geng! Semoga selalu baik ya ^^

Maaf atas keterlambatan update, soalnya aku baru sadar target sudah terpenuhi, hehehe. Besok-besok kalau ada yang mau ingetin updat boleh banget kok dm, aku suka lupa punya wattpad soalnya :'(

Piiiriding, jangan lupa vote dan spam coment nya Paco!

***

Alex memerhatikan Alea yang tengah memberengut, pipinya membulat chubby, membuat dirinya gemas dan terpenggil untuk mengusili gadis itu. "Apaan si lo!" kesal Alea melihat Alex yang tiba-tiba mencubit pipinya kemudian mengacak rambutnya gemas. "kusut kan. Rambut gue jadinya! Kayak gembel." gerutu Alea sembari melirik kearah spion dalam mobil sambil menyisir rambutnya menggunakan jari.

"Biar aja kayak gembel, jadi cuman gue doang yang suka." Goda Alex.

Alea memalingkan wajahnya, bukannya baper, Alea malah merasa jengkel karena ulah pacarnya itu.

Hening beberapa beberapa detik.

"Lea?" ujar Alex berusaha mencairkan suasana.

"Apa?" Balas Alea jutek.

"Apa yang lebih kecil dari semut?"

"Bakteri," Alex menggeleng. "Paansih, gue lagi ngga mood juga diajak main tebak-tebakan. Apa jawabannya?" Ketus Alea tapi kepo.

"Yang lebih kecil dari semut itu kesempatan lo login, biar jadi istri gue," jawab Alex, dia dengan cepat menatap Alea dengan mengedipkan sebelah mata.

Hal itu membuat Alea memalingkan wajahnya ke arah jendela, makin-makin hancur mood nya.

Ini cowok kalau ngga punya bakat ngegombal, menimal diam, batin Alea.

"Maaf, gue bercanda." Kata Alex.

"Mau putus sekarang, aja?" Pekik Alea dengan nada sarkas dan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf gue cuman bercanda, gue sama lo beneran suka ya, Lea. Ngga usah bahas masa lalu."

"Udah lampu hijau, jalan." Alea melipat kedua tangannya kedepan dada.

Tahan Alea, tahan.

Alex melajukan mobilnya kembali, ralatl, mobil Alea.

"Cepet banget sih lampu hijaunya, padahal kan masih mau lama-lama sama, lo." Goda Alex lagi, masih berusaha membujuk Alea.

"Ngapain? Gue yang males lama-lama sama lo. Nyebelin," potong Lea dengan wajah kusut mengingat perkataan Alex kemarin.

"Udah ah, gue minta maaf. Lo nanti jangan lupa minum obat siang,"

Alea mengerutkan dahi, melirik ke arah Alex yang sudah memasang wajah dinginnya, pengaturan awal. Artinya, ia sudah sangat cape meladeni moodswing Alea, padahal itu salahnya juga.

"Maaf." Ujar Alea. "Ngga usah dibahas lagi, ngga usah gantian ngambek juga, lo ngga mungkin PMS kan?"

Beginilah sifat Alea, selalu mementingkan perasaan Alex, namun Alex sebaliknya.

"Hm."

"Iya, nanti gue minum obatnya."

Hening.

"Lea," Panggil Alex.

Alea tidak menjawab, ia hanya menoleh sekilas.

Alex mengambil tangan Alea, menggenggamnya, kemudian mengecup punggung tangan gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dearest Wound Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang